chapter 14

183 22 10
                                    

"RAKAAAA" teriak rara di koridor kampus saat melihat raka berjalan sendiri sambil menbawa tas punggung nya.

Raka yang merasa namanya dipanggil pun menengok melihat rara yang berdiri tak jauh dari tempat nya tengah tersenyum manis melambai-lambaikan tangan, lalu ia melangkah mendekati kiera.

"Kenapa sya? Eh, sendiri? Yudha mana?" tanya raka bingung saat sudah berada didepan rara. Ia bingung kenapa sahabat nya ini sendirian padahal hari sudah hampir sore, dimana yudha?

"Yudha lagi latihan futsal buat tanding lusa nanti, raka sendiri? Oca mana?" ucap rara.

"Oca lagi eskul seni, dia nyuruh raka buat pulang duluan, mau balik bareng?" tawar raka.

Dan langsung diangguki semangat oleh rara, ia sangat merindukan sahabat nya ini "tapi kita ke toko buku dulu ya? Tasya mau beli buku tentang bisnis"

Ucap rara pada raka dan disetujui olehnya, raka dan oca memang memanggil dirinya tasya, nama panggilannya sejak kecil, tak terkecuali yudha, dan jika sedang bermanja dengan rara, yudha memanggil nya tasya, panggilan kesayangan untuknya.

"Iya gapapa, ayo" ucap raka lalu menggandeng rara ke arah parkiran,  namun tak luput dari pandangan seorang lelaki yang dari tadi memandangi kedua nya dengan tatapan cemburu nya.

****

"Udah ada buku nya?"

Rara mengangguk lalu menunjukkan buku tebal berjudul 'pembisnis yang sukses' lalu memberikannya pada raka.

"Tasya mau cari buku novel dulu sebentar ya, boleh?" tanya rara pada raka.

Raka mengangguk dan tersenyum ''jangan lama lama, raka tunggu disini ya?"

"Siap bosque" ucap rara berjalan kearah rak novel.

Ia mencari cari novel yang menurutnya seru tanpa memperhatikan jalan dan hanya fokus pada rak buku.

Bruk..

Rara yang tersadar telah menabrak seseorang langsung menoleh ke arah orang tersebut dan membantunya.

Demen banget si gue nabrak orang?- batin ara meringis.

Ara meringis dan menggaruk tengkuk nya merasa tak enak pada orang itu yang kini menunduk sambil membersihkan baju nya, dan saat orang itu mendongakkan kepalanya ia terkejut, sama halnya dengan rara.

"Ilham?"

"Keira?"

Seru mereka berdua bersamaan, cowo tadi yang dipanggil ilham tersenyum lalu memeluk rara erat menyalurkan rasa rindunya.

Rara tertegun, ia bingung harus apa, ia merindukan nya, sosok yang pernah mendampingi nya saat susah mau pun senang dimasa SMA selama tiga tahun lamanya.

Iya cowo tadi adalah Raffasya Ilham Irawan mantan kekasih nya rara dulu.

"Kamu apa kabar? Akhirnya aku bisa ketemu kamu lagi, aku kangen banget sama kamu ra" ucap ilham yang masih memeluk rara, rara diam, tidak menjawab dan tidak membalas pelukan nya, ia masih tertegun.

Ilham yang merasa rara tak menjawab pertanyaanya melepas pelukan dan menatap ara dalam, rara yang ditatap oleh ilham membuat nya salah tingkah dan mencoba menetralkan ekspresinya "A..aku baik" ucap rara menunduk menutupi malu di pipi nya.

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang