"huh, ternyata jauh juga yah Jakarta ke Jogja." Ujar Nadia sambil merenggangkan tubuhnya setelah turun dari mobil. Kini mereka telah sampai disalah satu hotel tempat yang akan menjadi tujuan mereka berwisata.
"Yang bilang deket siapa neng?" Celetuk Agam yang tengah menurunkan koper dibantu dengan Yudha dan Raka.
"Nyamber ae kayak listrik." Cibir Nadia mendengar celetukan dari Agam.
"Ayo masuk, kita istirahat dulu, ini udah terlalu malam kalau kita seneng-seneng dulu. Kalian pasti cape kan?" Ucap Yudha seraya memegang dua koper miliknya dan milik Rara.
Semuanya mengangguk. "Terus juga, masalah kamar, semua cewe di gabungin aja. Begitupun dengan yang cowo. Kecuali gua sama Rara, kita kan udah sah, jadi gamasalah kalo sekamar." Ujar Yudha memberitahukan kepada semuanya.
Pihak laki-laki awalnya keberatan, namun apa yang Yudha ucapkan ada benarnya juga. Tak seharusnya mereka sekamar bukan?
"Iya dah yang pengantin baru mah gamau misah." Cibir Raka yang berada disebelah Oca.
"Aku mau sekamar sama yang lain ah Yud." Ucap Rara sedikit keberatan. Sebenarnya ia tak masalah kalau harus sekamar dengan Yudha, tapi ia juga ingin sekamar dengan teman-teman nya.
Yudha memutar bola matanya malas. "Kita kan liburan bukan cuma liburan, sekalian kita honeymoon kalau kamu ga sekamar sama aku ya sama aja dong." Kata Yudha tak terima akan penolakan Rara.
Rara menghela nafas pasrah, lalu mengangguk pelan seraya tersenyum tipis. "Yaudah gapapa." Putusnya, yang di tanggapi dengan senyuman penuh kemenangan oleh Yudha.
"Yaudah ayo masuk, udah kemalaman, kasian yang cewe kedinginan." Ujar Iqbal yang berada disebelah Sindy seraya merangkul gadis itu yang kini tengah kedinginan.
Semuanya mengangguk setuju, lalu melangkahkan kakinya menuju loby hotel untuk memesan kamar dengan Iqbal dan Sindy yang paling depan lalu disusul oleh Agam dan Nadia seraya membawa koper masing masing dan milik kekasih mereka.
Saat Yudha hendak menggandeng tangan Rara menggunakan satu tangannya yang kosong tak memegang koper karena kopernya sudah ia susun agar bisa sekaligus. Raka yang masih belum menyusul masih diam memperhatikan Yudha dan Rara, Raka memanggil Yudha untuk menghentikan langkah mereka.
"Jangan malem ini Yud, kasian Rara nya kecapekan." Nasihat Raka diiringi kekehannya lalu melangkahkan kakinya meninggalkan mereka berdua bersama Oca, berjalan beriringan menyusul Teman-teman nya yang sudah duluan.
Pipi Rara bersemu merah mendengar perkataan Raka. Ia sedikit melirik Yudha yang tengah menatapnya sambil tersenyum tipis. "Aku tau kamu kecapean kok, kita istirahat dan tidur aja malam ini. Ngadonin bayi nya besok juga bisa." Ujar Yudha sambil tersenyum lebar.
Rara memukul bahu Yudha menggunakan tangan satunya. "Siapa juga yang mau bikin bayi sama kamu." Jawab Rara ketus lalu meninggalkan Yudha sendirian diparkiran yang sepi.
"Awas aja kalo udah ngelakuin kamu ketagihan." Celetuk Yudha dengan suara keras membuat pipi Rara semakin memerah merasa malu. Untung saja area parkiran kini tengah sepi karena sudah hampir larut malam, kalau tidak? Habis sudah Rara mati karena terlalu malu.
****
Sinar mentari pagi mengintip di celah-celah jendela kamar yang di tempati Rara dan Yudha untuk bermalam dan beristirahat selama tiga hari kedepan.
Cahaya sinar matahari yang masuk tak mengusik kedua sejoli yang masih terlelap. Tidur saling memeluk satu sama lain, memberikan kehangatan untuk menghilangkan rasa dingin karena kini mereka berada di area hotel penginapan yang berada di pegunungan. Bukan hotel sepertinya, lebih tepatnya Villa.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA
FanfictionGue mengingat kenangan saat pertama kali kita kencan, dan itu masih berkesan di hati gue. *Flashback Gue melepaskan pelukan dan menghadap ke Yudha dan tersenyum manis, ''makasih yah Yud, makasiih kamu bikin aku bahagia dengan cara sesederhana ini."...