Chapter 22

7 1 0
                                    

"Kok Yudha lama banget ya Ra?" tanya Ocha pada Rara yang kini tengah mengaduk sayur sup yang tadi mereka bawa.

Kini sudah waktunya jam makan siang. Rara, Ocha, Nadia dan Sindy tengah menyiapkan makanan untuk makan siang yang tadi mereka bawa dari villa.

Rara mendongak, menatap Ocha yang tengah memainkan game online di ponsel nya. "Aku gatau, mungkin ngantrinya lama karena ini udah jam makan siang, jadinya mungkin aja ramai." jawab Rara, lalu bangkit dari dudujnya setelah selesai mengaduk sayur tadi.

"Aku panggilin yang lain dulu ya." ujar Rara, yang ditanggapi anggukan oleh keduanya.

Rara menganyunkan kakinya ke tepi danau, dimana teman laki-lakinya tengah duduk di tepi danau hanya mencelupkan kakinya seraya mengeringkan rambut mereka.

"Guys. Yuk makan dulu, udah siap tuh." panggil Rara kepada Raka, Iqbal dan Agam.

Ketiganya menoleh, Agam lantas bangkit terlebih dahulu seraya berkata, "asekk makan." katanya, lalu berlari ke tikar yang sudah ditempati Nadia, Ocha dan Sindy.

"Yudha mana Ra?" tanya Iqbal yang sudah naik ke daratan.

"Beli sosis bakar, cuman belum balik dari tadi." jawab Rara seadanya.

"Raka samperin deh ya? Takut si Yudha kesasar. Bal, lu sama Rara makan duluan aja, nanti gue sama Yudha nyusul." ucap Raka yang juga sudah ikut naik.

"Dengan celana basah dan gak pakai atasan? Gak deh Raka. Biarin aja Yudha, bentar lagi dia pasti dia balik." balas Rara, lalu tersenyum memastikan Raka dan Iqbal.

Keduanya mengangguk, lalu Iqbal melangkahkan kakinya lebih dulu, Raka tersenyum hangat pada Rara, lalu merangkul pundak gadis itu. Rara langsung mendelik kesal kearah Raka, pasalnya badan Raka masih basah setelah berenang tadi.

"Ih Raka mah, Jadi basah kan baju Tasya!" ketus Rara, membuat Raka terkekeh gemas lalu mengusak rambut Rara.

"Udah gausah ngambek, ayo makan."

****

"Maaf lama, tadi rame banget." kata Yudha setelah mendudukkan dirinya di tikar.

Agam yang tengah mengigit sepotong ayam langsung berseri-seri saat melihat kantung plastik yang Yudha bawa berisikan sosis bakar jumbo yang nampak sangat menggiurkan. Tangannya ia arahkan untuk meraih kantung tersebut, namun Yudha lebih dulu menjauhkannya dari si rakus Agam.

"Enak aja, ini punya Rara." sinis Yudha, lalu menyodorkan nya pada Rara yang berada disebwlahnya yang kini tengah menyendokkan nasi dan lauk pauk untuk Yudha.

"Makasih yah Yud, maaf ngerepotin kamu." ujar Rara setelah menerima kantung itu.

Yudha mengangguk seraya tersenyum manis, sangat manis, nampak seperti seseorang yang kegirangan karena baru saja memenangkan lotre. Apa yang terjadi dengan Yudha hingga pemuda ini begitu senang?

"Seneng banget keknya Yud, kesambet tah?" tanya Raka, seolah mewakili rasa penasaran Rara.

Yudha menggeleng, lalu tersenyum tipis. "Gua gak kenapa-kenapa kok." jawabnya, lalu mengambil alih piring yang baru saja Rara sodorkan.

Lalu merekapun memakan makanannya dengan nikmat, sesekali Agam melontarkan lelucon untuk mengusir keheningan yang melanda.

"Kita balik jam berapa?" tanya Sindy setelah memasukkan piring kotor sisa makan tadi kedalam keranjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang