"Kamu masih pake seragam? Ya udah buruan, 15 menit kamu baca terus langsung siaran," perintah Mba Ocha wanita bertubuh tambun, dengan rambut yang tertutup hijab.
Sena benar-benar sedang mengejar waktu. Biasanya ia datang ke sini dengan pakaian biasa, bukan masih memakai seragam sekolah. Waktu untuk membaca bahan siaran pun tersisa sedikit, ia harus betul-betul fokus agar saat siaran semuanya lancar. Baru empat hari ia kerja di sini, ia harus benar-benar bisa menunjukkan pada karyawan kantor bahwa ia niat bekerja. Saat-saat terakhir siaran dari rekan lelaki yang memang sudah menempatkan shift pagi menuju siang, Sena menghembuskan nafas.
"Siap-siap Sen," sahut Mba Ocha diangguki oleh Sena.
"139,85 Radio Elang FM. Lewat radio aja Hallo Selamat siang teman Elang apa kabar? Semoga semuanya dalam kondisi yang baik. Tanpa terasa sudah hari ke empat di bulan Juni 2020 ini. Sekarang aku sendiri, di acara Siang adem cuaca panas hati tetep adem. Selama dua jam ke depan Sena bakal menemin kamu dengan lagu-lagu pilihan." Sena menarik nafas sejenak.
"Teman Elang juga bisa request lagu dan kirim salam di Instagram kita @elang_radioo. Tema dari siaran kali ini, bongkahan rindu. Jadi sebuah bongkahan rindu kalian isinya siapa aja, tulis jawaban kalian kemudian DM ke Instagram tadi ya. Sebagai pembuka, Sena bakal puterin lagu spesial, mungkin bakal ngena banget nih, langsung aja." Jari-jari Sena bergerak menyentuh banyaknya alat-alat elektronik yang ada di hadapannya kemudian terdengar alunan musik, Best part-Daniel Caesar.
Setelah lagu itu berhenti, Sena kembali berbicara . "139,85 Radio Elang FM. Lewat radio aja. Masih bersama Sena di sini disiang adem, cuaca panas, hati tetep adem. Ada yang gercep nih, dari @jeantha_jean." Manik Sena beralih menatap handphone yang disodorkan oleh Mba Ocha. "Bongkahan rindu aku buat mama sama papah, semoga mereka tenang di sana. Aku mau dengerin lagu tentang apa aja asalkan pas buat mama papa aku." Sena membacakan DM an orang tersebut. Sena meneguk ludah, membuatnya teringat dengan kedua orang tuanya yang juga telah meninggal.
"Aduh ... jadi ikut keinget orang tua juga, Jeantha kayaknya kita senasib deh. Tapi enggak boleh berlarut, lagu ini pas banget buat Jeantha, jangan sedih lagi ya Jean." Sena kembali menyetel sebuah lagu, matanya sudah terhalang air.
Setelah selesai siaran selama dua jam, kini Sena duduk diam di kursi panjang tempat bagi tamu untuk menunggu. Mba Ocha menghampiri, menyodorkan kantong plastik berisi air mineral dan beberapa roti. " Kamu pasti belum makan. Ini buat ganjel dulu." Mba Ocha ikut duduk di samping Sena.
Sena tersenyum kemudian meminum air, tersenyum getir. "Tadi yang nganter cowok kamu ya? Baru hari pertama sekolah, udah langsung dapet aja," ucapan Mba Ocha membuat Sena mendongak kemudian menggeleng. Mba Ocha tersenyum miring menyenggol lengan Sena dengan sikutnya. "Udahlah, mba balik lagi. Kamu kalo mau pulang, langsung pulang aja." Mba Ocha bangkit masuk ke dalam ruangan siaran. Sena mengigit bibir bawahnya, pasti Mba Ocha mengira Kak Aidar itu pacarnya.
Melihat punggung Mba Ocha yang semakin menghilang di balik tembok, Sena jadi teringat saat ia baru ke kota Jakarta setelah sekian lama ia berada di Kuningan. Sena beruntung bertemu dengan Mba Ocha yang kebetulan Mba Ocha ini tetangga jauh di desanya dulu. Ia bertemu Mba Ocha saat di busway, Mba Ocha menunjukkan kosan murah untuk Sena, memberi kesempatan kepada Sena untuk ikut siaran di studio radio miliknya, memberitahu ada lowongan kerja di sebuah cafe serta mendaftarkan nya pada sekolah baru. Jika saja tak bertemu Mba Ocha entah bagaimana kehidupan Sena di Jakarta.
🌙🌙🌙
Sena berjalan keluar studio, matanya melihat kanan kiri. Haruskan ia mengirim pesan pada Aidar, kakak kelas yang baru ia kenal untuk meminta antar pulang. Ia mengangkat bahu acuh terus berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AVENOIR [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Untuk dibaca bukan disalin] [Astrophilia ganti judul jadi Avenoir] Senaya Lamanda yang hidup dengan identitas palsu, berpindah nasib ke kota dimana kedua orang tuanya ditembak mati. Menjadi anak dari anggota BIN terbaik membuatnya hidup dengan memb...