Kelopak mata Sena bergerak, melihat ke sekeliling ruangan yang dominan serba putih. Rumah sakit, hatinya sedikit lega. Setidaknya ia lebih aman. Walaupun masih terasa sakit di bagian perutnya yang tertusuk "Mba Ocha.." lirih Sena melihat perawakan dari belakang yang ia kenali.
"Kamu sadar? Mbak panggilin mas Marco ya?" Ucap Ocha, berbalik badan hendak keluar namun Marco baru saja masuk ruangan. "Eh, mas, ini Sena bangun." Katanya mendekati ranjang Sena begitupun Marco yang memasang stetoskop pada kedua telinganya.
"Loh, mba Ocha kenal sama om Marco?" Tanya Sena, sedikit bangun dari tidurnya namun meringis karena jahitan di perut yang masih sakit.
"Ocha ini calon istri Om." Jawab Marco setelh memeriksa keadaan Sena. Sena dibuat terkejut, jadi selama ini ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat berhubungan. Kenpa dunia ini sangat sempit. "Semuanya sudah beres, semua bukti ada di dalam brangkas kemungkinan besar mampu membuat pak Gumelar menjadi tersangka. Hanya menunggu kamu sembuh dan menjadi saksi di pengadilan untuk lebih memberatkan hukuman." Lanjutnya.
"Apa cucu dari pak Gumelar akan ikut terseret kasus ini?" Walaupun ada hal yang tidak bisa Sena maafkan tentang tindakan Aidar terhadapnya, tetapi melihat Aidar tidak memiliki siapapun dan melakukan itu semua dengan paksaan kakeknya membuatnya tidak tega. Bisa dikatakan juga jika Aidar adalah korban.
"Kemungkinan besar iya, Aidar adalah pengedar dan juga pemakai narkoba."
"Pemakai?" Tanya Sena tidak percaya, Marco mengangguk yakin. bisa-bisanya ketua OSIS yang diagungkan sekolah dan hampir diajukan mengikuti olimpiade adalah pemakai barang terlarang dan semuanya tertutupi dengan rapih. Tidak heran, Aidar adalah cucu dari Gumelar dan apapun akan Gumelar lakukan agar aib keluarganya tidak diketahui.
🌙🌙🌙
"Gue jadi sahabat ga pernah berguna buat Sena." Bianca meremas rambutnya sendiri.
"Apa aja yang ga gue ketahui? Ceritain semunya ke gue." Pinta Bihan kepada Bianca.
"Waktu kak Bihan ikut olimpiade, Kim cs bully Sena habis-habisan di ruang kecil deket aula, rambu Sena juga digunting asal sama Kim. Kim ancem Sena buat jauhin kak Bihan. Malem waktu kak Bihan pulang dari olimpiade, Sena hampir aja dilecehin sama Kak Aidar. Sena minta gue buat nutupin semunya dari kakak. Semuanya karena gue yang ga pernah ada di samping Sena disaat dia butuh bantuan. Kemarin dia pulang dari pesta fun kelas 12, itu juga karena gue yang telat Dateng jemput dia. Dan sekarang, dia masuk rumah sakit lagi karena ketusuk. Gue bener-bener ga berguna jadi sahabat." Jelas Bian panjang lebar diakhir tangisan.
Bihan yang mendengarkan begitu syok, ia merasa semua ini adalah kesalahannya. Bahkan ia tidak tahu penderitaan yang dialami Sena selama menjadi pacarnya. Apa ia pantas untuk berada di samping Sena lagi?
"Sena udah sadar." Mba Ocha muncul dari ruang ICU disusul Marco.
"Kak, lu masuk duluan aja. Gue bahkan ga pantes buat ketemu Sena lagi. Dia ga perlu sahabat kayak gue ini." Ucap Bianca.
"Gue yang ga pantes. Lo temuain Sena, jangan biarin Sena kesepian." Balas Bihan menepuk pundak Bianca kemudian berjalan menjauh.
Gue ga pantes buat Lo Sena, seharusnya dari awal kita ga perlu kenal. Batin Bihan.🌙🌙🌙
"Gue ga nyangka ternyata tampang alim Aidar itu cuma topeng, si Aidar tenyata udah main obat-obatan, ck ck ck." Ucap Abun menggelengkan kepala, "Lo juga Sen, bolak-balik rumah sakit terus. Untung bukan hati Lo yang ketusuk. Lagian ngapain main pisau." Lanjutnya.
"Ya elah, cuma ke tusuk pisau ini. Emang Lo langsung tepar." Rutuk Pandu melempar buah duku ke arah Abun.
"Bihan kemana? Emangnya kelas dua belas masih berangkat?" Tanya Sena membuat Bianca dan Pandu tegang.
"Lah emang Lo belum tau? Bihan ikut tes beasiswa di Jerman, kemaren baru aja keluar hasilnya. Dia lolos tes." Ucap Abun keceplosan.
"Maksudnya?"
"Ya Bihan kuliah di Jerman." Bianca melotot membuat Abun tersadar.
Bii❤️
Lo ga perlu gue. Gue ga berguna.
Udah dua kali gue gagal ngejaga seseorang. Pertama Xena dan kedua Lo. Gue ga mau Lo bernasib kek Xena. Emang harusnya dari awal gue ga perlu kenal sama Lo.
Gue di bandara, ga usah nekat buat nyusul.
Ga usah cari gue lagi kalo Lo udah sembuh.
Satu tetes air mata keluar dari bola mata Sena begitu membaca pesan yang dikirimkan Bihan. Sekejap banyak kenangan yang bersamanya dengan Bihan memenuhi pikirannya, saat dirinya bermain di bawah air terjun bersama, saat teriakan Bihan yang menggema di tengah lapangan, dan banyak kenangan lainnya yang membuat Sena gelisah.Bii❤️
Ga usah nunggu gue.
Bentar lagi lepas landas.
Gue bakal lupain semua kenangan kita di Jakarta sama di Kuningan itu.
Gue bakal lupain Lo.🌙🌙🌙
26 Agustus 2020
💛💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
AVENOIR [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[Untuk dibaca bukan disalin] [Astrophilia ganti judul jadi Avenoir] Senaya Lamanda yang hidup dengan identitas palsu, berpindah nasib ke kota dimana kedua orang tuanya ditembak mati. Menjadi anak dari anggota BIN terbaik membuatnya hidup dengan memb...