Apa pun yang menjadi takdirmu, akan mencari jalannya untuk menemukanmu
-Ali bin Abi Thalib-.
.
.
.Malam ini terasa sepi ketika koper yang didorong Ayra keluar dari bandara. Ia baru saja tiba dijakarta setelah 4 bulan lamanya berada dibandung untuk melanjutkan pendidikan disalah satu universitas negeri dikota itu.
Dengan tubuh mungilnya Ayra bersusah payah mendorong koper miliknya ditambah ia sudah sangat lelah. Gadis itu mencoba menelepon seseorang dibalik layar hpnya sembari terus mendorong koper miliknya menuju parkiran
"Kok hp-nya gk aktif sih".Bugh
Langkah Ayra berhenti saat wajahnya berada didada bidang milik seorang pria berseragam TNI "Maaf..Pak saya gaa.."
Ayra mendongak keatas betapa terkejutnya ia mendepati seorang pria dengan wajah tampan, tinggi dan tegap itu berada dihadapannya. Mencoba mundur beberapa langkah sial matanya langsung terfokus pada satu titik dimana ia membayangkan pria itu mempunyai roti sobek walau tertutupi oleh seragam yang ia kenakan.
Stop Ayra lo ngapain bayangin itu.
"Kamu kalo jalan bisa hati-hati gk".
Ayra memutar bola matanya, lantas menatap pria dihadapannya dengan tajam.
"Iya. saya minta maaf tadi saya gk sengaja nabrak bapak".
"Kalau kamu sengaja artinya kamu cari masalah sama saya".
Ayra menatap pria dihadapannya dengan penuh emosi nyatanya sikapnya tak sesuai dengan tampangnya.
"Yaudah pak sekali lagi saya minta maaf".
"Sudahlah saya tidak punya banyak waktu" pria itu pergi begitu saja dari hadapan Ayra.
"Dih sok sibuk. Kelamaan jomblo tuh pasti".gumam Ayra sembari mendorong kembali kopernya menuju parkiran.
Sudah hampir 20 menit Ayra menunggu namun tak ada tanda-tanda supirnya sudah sampai.
Ayra beberapa kali menelpon pak asep namun hp nya masih tidak aktif, tubuhnya terasa sangat lelah memutuskan duduk disamping parkiran."Ya allah turunkan lah malaikat penolongmu"ucap Ayra dalam hati.
Terlihat dari jauh seorang pria yang tadi tak sengaja ia tabrak sedang berjalan kearah
Sebuah mobil, tanpa pikir panjang Ayra langsung mendekat kearah pria itu berharap bisa memberinya tumpangan."permisi pak".
Pria itu menyiritkan alis bingung kenapa gadis ini ada didepannya.
"Bapak masih inget saya kan".
"Mau apa lagi".
"Jadi gini pak, saya mau minta tolong bapak buat anterin saya pulang soalnya dari tadi saya udah telepon supir saya tapi hp nya gak aktif terus pak". Jelas Ayra
"Lalu hubungannya dengan saya apa?"
"Ya saya mau minta tolong sama bapak buat anterin saya pulang. Masa bapak tega liat saya disini sendiri udah jam 11 lagi pak".
"maaf saya tidak tau kamu siapa dan saya harus pulang".
Tanpa peduli Ayra mengikuti pria itu sampai mobil, ia percaya pria ini orang baik dan bisa membatunya untuk segera pulang kerumah.
"Tolonglah pak saya takut kalo sendirian".
"Ya sudah saya akan antar kamu pulang".
Ia tak tega melihat gadis itu memohon padanya lagi pula dia sendirian didalam bandara malam-malam begini."Serius...makasih banget ya pak".
"Sudah masuk". Menarik koper milik gadis itu lalu menaruhnya di kursi belakang.
"Rumah kamu dimana?".
"Dilebak bulus pak".
"Jangan panggil saya bapak. Memangnya saya bapak kamu".
Ayra memutar bola matanya malas.
"Yaudah maaf om"."Memangnya saja om kamu".
"Ya terus saya harus panggil apa? Kakak,mas,sayang,suam.."
Pria itu menatap Ayra tajam.
"Gaffi"."Hah"
" Nama saya Gaffi".
"Oh Gaffi, bilang ke dari tadi" Spontan menepuk bahu Gaffi.
Gaffi menatap gadis itu tajam sontak dibalas cengengesan oleh Ayra.
Kaku banget sih nih orang.
"Hmm by the way lo didinas dimana?".
"bandung".
"Ohh dibandung. Pasti lo ke jakarta mau nemuin pacar lo ya?"
Tak ada jawaban apa pun dari Gaffi. Tidak menyerah ia membuka pembicaraan kembali. Jujur Ayra penasaran dengan pria disampingnya ini.
" Lo tuh orangnya kaya batu gini ya?"
"Maksud aku tuh kamu orangnya kaku gitu".
Tidak ada jawaban apa pun dari mulut pria disebelah Ayra, ia masih saja fokus mengendalikan mobilnya pada jalanan yang sepi.
Sumpah ini orang apa batu sih gw nanya setidaknya respon ke.
"Jangan-jangan hantu lagi, horor banget ini kalo beneran"ucap Ayra dalam hati.
Mata Ayra mulai mengamati setiap inci pria disampingnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, memastikan saja bahwa pria ini bukan hantu. Ayra mulai membaca beberapa surah pendek yang ia hapal sembari terus memperhatikan Gaffi dari ekor matanya.
Setelah 15 menit akhirnya mobil itu berhenti didepan rumah bernuansa klasik sesuai apa yang gadis itu ketikan di google maps. Ayra yang susah terlelap membut Gaffi tak tega membangunkannya, Gaffi menatap lekat wajah Ayra yang tengah tertidur pulas disampingnya.
Cantik.
"Astagfirullah saya ini kenapa"ucap Gaffi mengusap wajahnya.
"Bangun..sudah sampai"ucap Gaffi menepuk-nepuk bahu Ayra.
"Hoamm..apa sih ganggu tau gak"balas Ayra dengan mata yang masih tertutup.
"Hufft nyusahin banget nih cewek"dengus Gaffi.
Gaffi memutar bola matanya, lantas menatap gadis dihadapannya dengan tajam.
"Gk mungkin kan saya harus gendong dia kerumahnya".Huh apa boleh buat.
Tubuh Gaffi mulai mendekat pada tubuh Ayra mencoba membuka pintu.
'plak'
Satu tamparan mengenai pipi kiri gafi
"Aaa dasar cowok mesum mau ngapain lo". teriak Ayra memukuli tubuh Gaffi, tak sadar hp yang ia genggam pun jatuh."Aww... sakit berhenti gak"tegas Gaffi yang seketika membuat gadis dihapannya itu diam.
"Ngapain gw lo?"
"Ngapain apaan sih, saya gak ngapa-ngapain kamu ya"
"Bohong"
"Buat apa saya bohong, tergoda juga engga"jawab Gaffi
"Udah lah percuma gw ngomong sama lo"ucap Ayra membuka seatbeltnya.
Ayra langsung membuka pintu dan keluar membuka pintu belakang mengambil koper miliknya.
"Makasih buat tumpangannya"ucap Ayra dengan sedikit penekanan yang langsung memasuki rumahnya."Dibantuin malah nyolot dasar cewek aneh"ucap Gaffi mengusap wajahnya kasar lalu pergi meninggalkan rumah gadis itu.
****
Menurut kalian gimana capter kali ini?
Apa yang mau disampaiin buat Gaffi?
Jangan pelit buat komen ya grils
Jangan lupa juga buat follow
Ig aku @niyssa_alfTerimakasihh<3
KAMU SEDANG MEMBACA
Serius Gw Harus Nikah ( Gaffi)
Teen FictionKhayra seorang gadis semester lima disalah satu universitas negeri yang harus menikah dengan seorang tentara. Semua berawal dari Khayra yang tak sengaja menabrak pria dibandara dan meminta tolong untuk mengantarnya pulang. Sejak saat itulah akhirnya...