Sahabat

41 10 7
                                    

Happy reading ❤.

*****
"Apa pun akan ku korbankan demi sahabat ku ,walau hati ku yang jadi korban"laura afganesta.

*****
      Kini senja pun telah berganti malam,Laura  sedang berada di kamarnya di temani cahaya bulan yang terang menerang nenyinari bumi setelah matahari pergi.  Laura sekarang sedang menghadap jendela kamarnya yang sengaja ia buka agar bisa melihat bulan.

"Bulan kamu dan matahari terus setia menyinari bumi dan kamu tidak akan pernah pergi ,seperti aku yang selalu akan ada disaat dia butuh sandaran ,disaat dia rapuh ,aku tak akan meninggalkannya "ucap Laura sembari menatap bulan

"Ia dia ,dia sahabat ku aku menyayanginya seperti keluarga ku sendiri ,akan ku korbankan apa pun yang aku bisa ,termasuk merelakan orang yang aku sayangi dan aku cintai"ucap Laura lagi.

      Malam ini laura hanya menatap bintang dan bulan. Menceritakan keluh kesahnya kepada sang rembulan . Semakin larut malam dan Gadis itu pun menutup jendelanya dan beranjak untuk tidur ,karena esok harinya ia harus sekolah.

*****
Author pov

     Siang hari ini cuacanya sangat panas,hari ini jadwal olah raga di kelas Laura .Membuat semua para murid perempuan malas ,karna hari ini panas sekali termasuk Laura dan teman-temannya. Laura pun keluar dan berjalan kearah lapangan saat ini bersama teman temannya.

"Panas banget gila"ucap Vela mengeluh.

"Iya"ucap Laura

        Tak lama pun guru olah raga pun datang dan meniup peluit tanda seluruh siswa di kelas berkumpul ,dan segera berbaris untuk memulai pemanasan .

       Setelah lima belas menit pemanasan akhirnya olah raga pun di mulai, olah raga bari ini bermain basket dan di bagi kelompok setelah itu Putra pun main duluan dan anak anak Putri yang memperhatikan.

       Setelah anak putra kini giliran putri yang bermain basket setelah itu ,tim yang menang tim Laura . Dan permainan pun berakhir.

"Eh panas banget ngak sih"ucap Vela .

"Haredang, haredang ,haredang panas ,panas, panas
Selalu, selalu
Panas ,dan haredang " ucap Malika bersenangdung .

"yeuh kalah nyanyi ,keur mah panas miki panas atuh [yeh malah nyanyi ,lagi mah panas makin panas]" ucap Laura dengan logat sundanya .

"Hampura atuh Raa [maaf atuh Raa]" ucap Malika ,tangannya sembari membentuk huruf  V .

"Hmm" ucap Laura sembari mengipas-ngilas wajahnya menggunakan tangannya.

Arga dan teman-temannya pun menghapiri tempat Laura ,lebih tepatnya menghampiri Kaysha. Arga membawa sebotol minuman dan di sodorkan kepada Kaysha.
    
"Eh ada Arga "ucap Vela .

"Hmm"guman Arga.

"Eh gue haus nih , mau ke koprasi dulu"ucap Laura

"Eh Ra gue ikut ,gue juga haus nih "ucap malika mengikuti langkah Laura.

"Eh Ra lo cepet banget deh,tunguin napa"ucapnya lagi sembari menyamai langkah Laura.

Laura pun memperlambat langkahnya ,dan menyamakannya dengan Malika .

"Ra lo haus banget ya,sampe buru-buru gitu " ucap Malika.

"Hah enggak kok"ucap Laura .

"Eh Ra mata lo kok merah sih kayak yang mau nangis gitu" ucap Malika.

"Hah enggak kok biasa aja"ucap Laura .

"Udah deh Ra lo jangan bohong"ucap Malika.

"Ih apaan sih orang gue enggak papa kok "ucap Laura .

"Jujur deh Ra"ucap Malika.

"Eh udah nyampe nih di koprasi,lo mau terus ngoceh "ucap Laura mengalikan pembicaraan.

"Bu beli aqua dingin dua"ucap Laura.

"Nih,sepuluh ribu" ucap Ibu penjaga koprasi.

"Nih bu" ucap Laura sembari memberikan uang sepuluh ribu .

"Makasih"ucap Ibu penjaga koprasi.

"Sama-sama" ucap Laura.

Laura dan Malika pun keluar dari koprasi setelah selesai membelii aqua.

"Malika gue mau ke taman belakang dulu" ucap Laura sembari ,meninggalkan Laura.

"Ikut Ra"ucap Malika menyusul Laura.

"Ra kenapa lo enggak balik kelapang aja"ucap Malika .

"Ya terserah gue dong"ucap Laura santai .

"Iya juga ya"ucap malika .

Mereka berdua pun duduk di bangku taman belakang .

"Eh Ra lo kok malah nunduk sih "ucap Laura.

"Hah ngak"ucap Laura.

Malika pun megangkat wajah laura.

"Ra lo nangis" ucap Malika.

Laura pun masih tetap kukuh mengelengkan wajahnya ,dan mengigit bibir bawahnya menahan tangisnnya.

"Ra kalo punya masalah tuh cerita ngehindar ,apa gunanya sahabat Ra, Lo ngangep kita tuh apa sebenernya hah  punya masalah di pendem sok kuat tau enggak!" Ucap Malika dengan raut wajah kesal.

"Gue cuma ke inget ayah doang "ucap Laura bohong.

"Terserah lo kalo lo belum siap cerita lo boleh kok cerita sama gue ,gue akan tunggu lo siap cerita sama gue Ra"ucap Malika.

Laura pun mengangguk sebagai jawabannya ,ia tak berani mengunkapkan apa yang ia rasakan saat ini pada malika sahabatnya ia takut sahabatnya itu marah ,dan menuduhnya pelakor ,dan sebagainya.

Meraka berdua pun larut dengan keheningan ,mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing.

Sampai akhirnya bel masuk pun berbunyi .

Kring...kring...kring....(bel masuk ).

Manandakan istirahat lelah usai ,dan Siswa Siswi pun segera masuk kekelasnya masing-masing.

Termasuk Laura dan Malika ia kembali kekelasnya ,dan menganti bajunya karna pelajaran olah raga telah berakhir .

*****
Bersambung...
*****

Huhuu  udah segitu aja dulu wkwkk,pendek yaa segitu dulu lah yaa ,batre ku habiss . Masih mau nunggu lanjutannya . Iya aku tauu menunggu itu lelah apalagi menunggu yang enggak pasti wkwkkk jadi curhat .

Pesan buat cerita ini ?

Gimana seru apa ngebosenin ?

Jangan lupa buat vote and komen .

See youu ♡.

Makasih buat yang udah vote ,yang belum vote vote dulu atuh.

Hide A Love (SELESAI)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang