Jungkook turun dari mobilnya dan berjalan menuju kantor kakaknya. Jika bukan karena permintaan Eunha, dia tidak akan mau berada di perpustakaan di hari Sabtu malam untuk menyelesaikan skripsinya.
Eunha menuntutnya untuk lulus tahun ini, agar mereka bisa wisuda di waktu yang sama dan Jungkook menyanggupinya.
Jungkook menelpon Yoongi lagi tetapi tetap tidak ada jawaban. Aneh, pikirnya, bukankah tadi dia menyuruhku kemari.
Jungkook masuk menuju studio kakaknya itu dan memencet tombol password di pintunya. Betapa kagetnya dia dengan apa yang dilihatnya di dalam.
Kakaknya dan kakak pacarnya sedang tidur sambil berpelukan dalam kondisi setengah telanjang. Jungkook hanya bisa membelalakan matanya tak berani bersuara.
Dia menutup pintunya lagi dan berjalan keluar, otaknya masih mencerna apa yang dia lihat. Dia berjalan kembali ke mobil dan menelpon Eunha.
"Halo, Una, kau tidak akan percaya dengan ceritaku.."
~
Sowon dan Yoongi hanya terdiam sepanjang perjalanan pulang, mereka berdua masih kaget dan terlalu malu untuk membicarakan apa yang terjadi semalam.
Sowon menatap ke jendela, tak mau melihat wajah Yoongi. Sowon tak bisa membohongi dirinya, tadi malam adalah pengalaman terindah untuknya. Sudah lama dia tidak merasakan kebahagiaan seperti itu. Meskipun begitu, suara Yerin masih terngiang di kepalanya..
"Kau mungkin hanya jadi pelariannya, dia tak akan bisa melupakanku.."
Sowon tak peduli, yang terpenting, semalam Yoongi membuatnya merasa menjadi wanita yang spesial.
Yoongi masih terdiam menatap lurus ke jalan, pikirannya kosong.
Mobil berhenti di parkiran apartemen, Sowon tersadar dari lamunannya lalu melepas sabuk.
"Aku pulang dulu, Eunha pasti mengkhawatirkan ku karena tidak pulang semalam" katanya.
"Ehmm sepertinya tidak.." ucap Yoongi sangsi.
"Huh?" Sowon bingung.
"Jungkook datang tadi malam, kan aku memintanya menjemputmu, tapi kita berdua malah.. yah.. pokoknya kita sedang tertidur saat dia datang. Dia memberitahuku di telpon pagi tadi. Aku yakin dia sudah memberitahu adikmu, mereka mungkin akan meledekmu di dalam" Yoongi tertawa, menunjukkan gigi dan gusi kecilnya.
"Ah.. begitu.." wajah Sowon memerah, sudah pasti Eunha dan Sinbi akan menertawakannya.
"Ya sudah, aku permisi ya" Sowon turun dari mobil, tak ingin Yoongi melihat wajahnya yang sudah seperti tomat.
Yoongi mengangguk.
Sowon sudah setengah jalan menuju apartemen saat mendengar Yoongi memanggilnya dari belakang, Sowon berbalik.
Yoongi sudah turun dari mobil dan berjalan ke arahnya.
"Sowon, uhmm mungkin ini terdengar gila tapi, semalam adalah pengalaman terindah untukku.."
Sowon tidak percaya apa yang dia dengar, dia hanya memandang Yoongi dengan mata lebarnya.
"Apa kau uhmm menikmatinya?" tanya Yoongi malu-malu.
"Ehmm.. ya.. bisa dibilang begitu.. kau melakukannya lebih baik dari pasanganku sebelumnya.." ucap Sowon, tidak berani melihat wajah Yoongi.
"Ah, jadi selama melakukannya kau membandingkanku dengan mantanmu itu? Siapa namanya? Seokshin?" tanya Yoongi sinis.
"Seokjin. Memangnya kau tidak membandingkanku dengan Yerin?!" balas Sowon sedikit marah.
Yoongi tampak kaget dengan pertanyaan itu, lalu dia menunduk, kedua tangannya meraih tangan Sowon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be with You
RomanceSaat takdir mempertemukan kita, apakah kita bisa memilih untuk menghindarinya?