Jerit dan Tangis

109 10 1
                                    

Sowon menaruh dua stroberi diatas kue coklat buatannya lalu memasukannya ke box. Hari ini Yoongi ulang tahun, dia akan mengantar kue itu ke kantornya.

"Bagaimana menurutmu?" tanyanya pada Yeonjun.

"Bagus, kelihatan enak. Tapi kenapa ukurannya kecil?" tanyanya.

"Karena ini spesial hanya untuk satu orang, suamiku tersayang!" Sowon menutup box kecil itu dan memasukan ke tasnya.

Yeonjun hanya tertawa melihat tingkah managernya itu. "Hati-hati menyetirnya Noona, jangan ngebut." ucapnya.

Sowon melambai padanya lalu keluar dari kafe menuju parkiran.

Agak sulit menyetir dalam keadaan hamil besar seperti ini, dia harus ekstra hati-hati saat bergerak. Tapi dia tetap melakukannya demi Yoongi, dia ingin membuat surprise ulang tahun yang spesial untuk suaminya itu. Sowon melihat jam tangannya, dia akan sampai tepat saat jam makan siang.

~

Baru saja Sowon selesai memarkir mobilnya di parkiran kantor Yoongi saat dia melihat mobil Yoongi lewat di depannya. Sekilas dia melihat Yoongi sedang menyetir sambil menelepon, wajahnya tersenyum.

Sowon memandang mobil itu menjauh, dia penasaran, lalu menjalankan mobilnya lagi, mengikuti arah Yoongi pergi.

Ternyata tempat yang dituju Yoongi tidak jauh dari kantornya. Sowon melihat mobil Yoongi berbelok ke dalam parkiran halaman sebuah kawasan apartemen tiga lantai.

Sowon memarkirkan mobilnya di luar, lalu memakai tasnya dan turun. Dia melihat Yoongi sudah turun dari mobilnya dan berjalan masuk ke gedung apartemen. Sowon mengikutinya.

Sowon berjalan terengah-engah mengikuti Yoongi, dia melihatnya menaiki tangga menuju lantai dua. Sesampainya di lantai dua, Sowon melihat Yoongi berhenti di depan salah satu pintu apartemen, Yoongi baru akan memencet tombol kuncinya saat pintu apartemen sudah lebih dulu terbuka dari dalam.

Seorang wanita keluar dari pintu itu, dia melompat pelan memeluk Yoongi, "Selamat ulang tahun Yoonie sayaaang" ucapnya seraya mencium bibir Yoongi.

Brakkk..

Tas Sowon jatuh ke lantai, semua isinya berserakan keluar, termasuk kue coklatnya yang kini sudah hancur.

Yoongi dan Yerin menoleh ke arah Sowon. Ekspresi kaget terpancar dari keduanya.

"Sowon!" Yoongi tersadar, dia melepaskan diri dari pelukan Yerin dan menghampiri Sowon yang masih berdiri mematung.

"Sowon kenapa kau ada disini?" Yoongi memandangnya, melihat kue ulang tahunnya yang jatuh di lantai. "Kau mengikutiku?"

Sowon tidak menjawab. Dia sudah lupa caranya bersuara, dia sangat syok, dia hanya bisa menatap lantai, pikirannya masih memproses apa yang dilihatnya tadi.

"Sowon, aku bisa jelaskan. Kita pulang sekarang ya" Yoongi mendekat meraih tangannya.

"Jangan sentuh aku!" teriaknya.

"Sowon.."

"Kau.. Min Yoongi.. kau.." Sowon menatap Yoongi lalu menatap Yerin yang masih berdiri di depan pintu.

"Sayang, kita pulang ya, kita bicarakan di rumah" Yoongi masih berusaha menenangkan.

"Sejak kapan?" tanya Sowon menatap tajam pada Yoongi.

Be with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang