Saat Angin Berhembus [End]

271 12 0
                                    

Sowon tak bisa memungkiri kehadiran Seokjin kini membuatnya hidupnya lebih berwarna. Kebiasaan lamanya membuat lelucon-lelucon aneh masih ada hingga sekarang, kadang membuat Sowon kesal hingga tertawa.

Dalam hitungan hari dia sudah bisa mengakrabkn diri dengan teman-teman dan keluarga Sowon karena sifatnya yang supel dan ceria.

Tapi yang paling mengherankan bagi Sowon adalah bagaimana Jungkook sangat cocok dengan Seokjin. Mereka bisa mengobrol sambil tertawa-tawa hingga berjam-jam.

Beomgyu sendiri sangat senang mendapat teman baru. Seokjin datang setiap hari sepulang kerja untuk menemaninya bermain hingga tertidur. Kadang dia juga menjemputnya di sekolah menggantikan Sowon.

Eunha kini sedang sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan Jungkook. Pernikahan akan diselenggarakan dua bulan lagi tapi Eunha sudah sangat panik dan sering uring-uringan.

Kadang mereka bertengkar karena hal kecil dan akhirnya Eunha menangis lalu mengadu pada Sowon.

Sowon selalu kagum pada hubungan adiknya itu. Jungkook selalu berjuang membela Eunha dalam meyakinkan keluarganya bahwa Eunha-lah yang layak menjadi istrinya dan bukan gadis dari keluarga A, B, C, yang kadang disarankan padanya.

Eunha pun selalu tegar menghadapi sifat calon ibu mertuanya yang kadang masih suka menyindir Eunha dari mulai sikap dan gaya berbusananya. Tapi di balik itu Sowon tahun ibu mertuanya sangat sayang pada Eunha, dia hanya kesulitan menunjukannya secara langsung.

Hari pernikahan semakin dekat, kini Eunha dan Sowon sedang berada di kamar pas mencoba gaun pengantin yang akan dipakai nanti. Jungkook, Seokjin dan Beomgyu menunggu di ruang tunggu tamu.

"Hey hyung, nanti kau datang kan ke pernikahanku?" tanya Jungkook pada Seokjin.

"Tentu saja, aku kan pendamping kakak iparmu" katanya.

"Kalau begitu.. ehm.. maukah kau jadi best man-ku?" tanyanya lagi.

Seokjin tersenyun, "ya, aku mau" katanya. Seokjin adalah anak tunggal di keluarganya, dia tak pernah tahu rasanya punya adik. Mungkin apa yang dirasakannya pada Jungkook adalah rasa yang selama ini dia cari.

"Thanks hyung, kau yang terbaik!" katanya pada Seokjin. Jungkook benar-benar bahagia atas kehadiran lelaki ini, dia merasa lubang yang muncul karena kepergian kakaknya kini mulai tertutup sedikit demi sedikit.

Gaun Eunha sangat cantik tetapi agak kebesaran untuknya, dia meminta sang desainer untuk menyesuaikan dengan ukurannya. Setelah dipasang beberapa peniti mereka keluar dari kamar pas untuk menunjukkan gaun itu pada sang calon pengantin pria.

Jungkook memandang Eunha dengan tatapan penuh kagum. "Cantik.. cantik sekali.. aku tidak sabar melihatnya di acara nanti.." katanya sambil memeluk Eunha siap menciumnya.

"Hei, ada anak kecil!" teriak Sowon sambil menutup mata Beomgyu. Mereka semua tertawa. Seokjin menatap Sowon sambil tersenyum.

"Apa?" katanya.

"Tidak apa-apa" kata Jin masih tersenyum jahil.

Di perjalanan pulang Beomgyu tertidur di pangkuan Sowon sementara Jin menyetir. "Kau tidak mencoba salah satu gaun disana tadi?" tanya Seokjin.

"Tidak, untuk apa" jawab Sowon sambil membalas email pekerjaan di handphone-nya.

"Yah.. siapa tahu perlu" kata Seokjin lagi.

~

Hari H yang ditunggu telah tiba. Semua tamu sudah hadir dan mengisi venue. Jungkook berdiri di depan altar dengan gugup. Seokjin, Hobi dan Jimin berdiri di belakangnya. Sowon duduk di kursi keluarga bersama Beomgyu, Sinbi dan Ibu Jungkook. Teman-teman Eunha berdiri di depan sebagai pengiring.

Be with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang