Tak Pernah Padam

93 9 0
                                    

Yoongi membanting pintu mobilnya dan berlari masuk rumah sakit. Dia seharusnya tidak ke Busan hari ini, tetapi karena Hobi harus mengurus trainee yang cedera akhirnya dia yang menggatikannya pergi.

Dia langsung meninggalkan Busan saat Soobin bilang istrinya masuk rumah sakit dan menyetir sekencang yang dia bisa.

Dia memasuki ruang rawat tempat Sowon berada dan merasa lega ketika melihatnya sedang tertawa dan mengobrol dengan Eunha.

"Oppa kau sudah datang" ucap Sowon saat melihatnya datang.

"Sowon kau baik-baik saja? Tidak ada yang luka? Apa kata dokter? Apa yang membuatmu sakit?" Yoongi terlihat panik dan langsung memeluknya.

Eunha tertawa di belakangnya.

"Aku tidak apa-apa sayang, hanya kelelahan." jawab Sowon sambil tersenyum.

"Tapi kenapa sampai harus dirawat dan diinfus begini?" tanyanya.

"Karena aku butuh nutrisi lebih, ada satu orang lagi yang harus dijaga kesehatannya" jawab Sowon.

"Apa maksudmu?" tanya Yoongi bingung.

Sowon menunjuk ke perutnya.

Yoongi menatap perut Sowon dia perlu waktu mencerna perkataanya lalu dia tersadar.

"Kita.. akan punya bayi?" tanya Yoongi pelan.

Sowon mengangguk, dia lalu menyentuh pipi Yoongi.

Yoongi tersenyum, itu senyum gusinya yang paling lebar dan paling manis yang pernah Sowon lihat.

"Aku bahagia sekali" katanya seraya memeluk Sowon dan menciumnya.

Sowon memeluknya erat, dia tidak akan melepaskan Yoongi. Sowon yakin hati Yoongi hanya untuknya dan dia pun tidak memikirkan perkataan Taehyung lagi.

~

Kehamilan pertama sangat sulit bagi Sowon, setiap hari dia mengalami morning sick, tidak selera pada makanan apapun, dia jadi lebih mudah marah dan menangis. Dia juga sensitif terhadap segala macam aroma, dia jadi benci sekali pada wangi parfum Yoongi, padahal biasanya dia menyukainya.

Selama empat bulan pertama dia sudah keluar masuk rumah sakit sebanyak 7 kali, karena badannya tidak bisa menerima makanan dan pernah sekali pendarahan.

Yoongi sebisa mungkin menjaga dan memenuhi kebutuhannya, dia rela tidur di sofa karena kadang Sowon tak mau dekat dengannya, dia juga harus mencari restoran yang masih menjual teopokki jam satu pagi karena Sowon tiba-tiba ingin memakannya. Sowon terlihat terbebani dan sedih namun Yoongi berusaha menghiburnya.

"Oppa, ayo kita lakukan itu.." kata Sowon sambil memegang tangan Yoongi.

"Tidak sayang, kandunganmu masih lemah, aku tidak mau terjadi apa-apa pada bayi kita" Yoongi menyimpan buku yang sedang dibacanya dan menatap Sowon.

"Tapi aku belum pernah melayanimu lagi sejak hamil, kau pasti marah padaku kan? Aku memang istri yang tidak berguna." Sowon kelihatan akan menangis.

"Tidak, tidak begitu. Aku bisa menahannya kok, kau tenang saja. Lagian jika aku mau aku bisa melakukannya sediri kau tahu" Yoongi tertawa berusaha membuat Sowon tersenyum lagi.

"Tapi aku tidak mau kau sedih" Sowon memeluknya.

"Aku tidak sedih, sudah tidurlah. Kau mau aku tepuk-tepuk punggungmu lagi?" tanya Yoongi.

Sowon mengangguk lalu berbaring menghadap Yoongi.

Yoongi memeluk dan menepuk punggung Sowon sampai dia tertidur, Yoongi memandangi wajah istrinya itu. Kehamilan membuat wajahnya bersinar dan menjadi lebih cantik.

Be with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang