Part 8. Ucapan Maaf raja ES

6.1K 377 0
                                    

Gue bukan cowok berani atau apalah, gue cuma cowok yang nggak bisa peka.
-Aditya Renaldo Azoka-

🌞

Bel istirahat berbunyi, Della hendak pergi menuju kelas Ditya. Namun, cowok itu sudah keluar duluan, membuat cewek itu berhenti melangkah.

Ditya menatap Della tajam. Seketika Della di buat ciut oleh Ditya. Dia jadi teringat chat kemarin.

"Mau apa lo?" Tanya Ditya sarkas.

Della menggeleng. "Nggak! Nggak mau apa-apa!"

"Jawab yang jujur mau apa!" Bentak Ditya.

Kevin yang mendengar bentakan dari Ditya langsung keluar dari kelasnya, menghampiri Ditya yang sedang membentak Della.

"Dit! Dia cewek! Lo cupu banget bentak anak cewek!" Seru Kevin sambil meninju lengan Ditya.

Ditya menatap Della dan Kevin secara bergantian. Dia tidak peduli dengan ucapan Kevin. Dia hanya bingung kenapa cewek yang bernama Della itu selalu muncul di kehidupannya terus.

"Ditya, ke kantin bareng yuk," Ah, suara centil itu semakin membuat Ditya emosi.

Della menatap cewek yang sedang berdiri di dekat Ditya. Cewek itu begitu cantik. Ah iya, dia baru ingat. Katrina cerita jika ada murid baru. Mungkin cewek itu yang di maksud oleh Katrina.

"Della permisi dulu, Kak Ditya!"

Ditya tak menjawab, namun, dia melirik Della melalui ekor matanya. Ada rasa tidak enak ketika dia membentak Della tadi.

Gue harus apa?

🌞

Della menghela nafas berat. Dia memilih taman sebagai tempat dia merenung. Dia duduk di bangku sambil mengingat ketika Ditya membentaknya.

"Lo kenapa?"

Della mengerjap. "Kak Dalvin?"

"Hai!" Jawab Dalvin enteng.

Bukannya menjawab, Della malah bertanya. "Kakak tahu kalau Della disini?"

Dalvin menatap Della. "Iya, gue tahu. Tadi, gue nggak sengaja lihat lo di bentak sama Ditya, kan? Emang nggak ada akhlak tuh cowok!"

"Kak.." Tegur Della.

Dalvin tertawa. "Berhenti mengejar dan lihat yang lebih pasti, Del."

"Maksud kakak?" Tanya Della, masih tidak paham dengan ucapan Della barusan.

Dalvin menggeleng, kemudian berdiri dari duduknya yang semula duduk di sebelah Della. "Mau ikut ke kantin?"

"Ayo, Della juga belum makan, Kak." Della menerima ajakan Dalvin.

Sepanjang perjalan menuju kantin, Dalvin lebih banyak bercerita kepada Della. Sementara Della hanya mendengarnya, pikirannya masih terbayang dengan Ditya.

"Dell.." Panggil Dalvin.

Della tersadar dari lamunannya. "Ah iya, Kak? Kenapa?"

"Sebelumnya minta maaf..lo lihat.." Dalvin menunjuk ke salah satu arah. "Cowok yang selama ini lo suka makan sama cewek lain."

Della mengikuti arah dagu Dalvin. Dadanya sesak ketika melihat Ditya sedang makan dengan cewek tadi. Sempat beberapa detik, Della dan Ditya saling tatap. Namun, Ditya mengalihkan pandangannya.

"Lo yang sabar, Del." Kata Dalvin seperti prihatin dengan cinta Della yang bertepuk sebelah tangan. "Ingat saran gue ya, ayo kita makan."

Mendadak, selera makan Della hilang begitu saja ketika melihat Ditya tadi.

"Enggak deh, Kak. Della sudah kenyang."

🌞

Ditya menatap Della yang sedang menatapnya dengan tatapan sendu. Rasa tidak tega tiba-tiba datang ke hatinya. Ada apa ini?

"Dit, kamu nggak makan?" Tanya Sandy.

Ditya menggeleng.

"Kenapa?" Tanya Sandy lagi, dia ingin memberi perhatian kepada Ditya.

"Gue nggak selera makan."

"Kenapa?"

Ditya tak menjawab. Dia masih menatap Della yang tampak sedang berbicara dengan Dalvin itu. Menyadari jika tidak ucapannya tidak di jawab, Sandy menepuk pelan bahu Ditya.

Ditya tampak terkejut, tapi dia segera merubah raut wajahnya.

"Kamu kenapa?"

"Gue nggak kenapa-kenapa."

Sepertinya gue harus minta maaf ke cewek itu.

🌞

Della merasakan perutnya mengembang hingga membuatnya terbaring di kasur. Karena patah hati melihat Ditya yang makan dengan cewek lain, Della melampiaskannya dengan makan spaggeti, red velvet, bakmie dan batagor. Alhasil, dia menjadi seperti orang hamil tiga bulan.

"Kebanyakan makan astaga!" Gerutu Della sambil mengelus perutnya.

Ting!

Della mengehela nafas kemudian mengambil handphonenya di nakas dengan susah payah. Tertera satu nama yang membuat Della nyaris berteriak. Doiku! Alias Ditya.

Doiku!

Maaf

untuk?

Gue udh bntk lo

bntk?
apa tuh?
dede' ga paham:(

Bentak

oh
iya Della maafin
mimpi apa coba
kakak minta maaf
ke Della

Mksd?

nggak jadi

Ngetik yg jls

lah? ya kakak
yang shrsnya ngetik
yang jelas

Iri bilang bos

dih? bisa receh juga?

yang di kantin td siapa?

Manusia

iya tahu, siapa?

Ya orang

iya tahu, terus siapa?

Orng

NAMANYA?


Oh
Sandy

pacar ya?

Kok lo jd kpo

biarin

Della kecewa karena Ditya langsung off. Tapi, tidak apa. Yang terpenting dia tahu nama cewek tadi. Namanya adalah Sandy. Dia akan mengingat nama itu. Sandy!

Cold Boy [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang