Part 31. Pulang

3.7K 257 13
                                    

Punya pacar tapi seperti tidak punya pacar. Hanya status.
-Adreana Fradella Queensya-

🌞

Bis yang di tumpangi oleh kelompok Elang dan Rajawali telah sampai dulu di halaman SMA Seintara. Ditya membangunkan Della yang tertidur di bahunya.

"Del, bangun!" Kata Ditya sambil menepuk pelan pipi Della.

Della membuka matanya perlahan kemudian tersenyum melihat Ditya. "Kita udah sampai?"

"Dari satu tahun yang lalu. Lo hibernasi." Jawab Ditya dingin.

Della terkikik kemudian mengulurkan tangannya kepada Ditya. Cowok introvert itu menaikkan satu alisnya.

"Hm?"

"Bantuin berdiri, kan masih lemes." Kata Della manja.

Ditya menarik tangan Della, membantu kekasihnya itu berdiri. Della tersenyum sumringah kemudian membawa tasnya yang lumayan berat itu.

"Turun!" Perintah Ditya.

"Gandeng!" Pinta Della.

"Manja banget lo!"

"Biarin."

"Sini tangan lo!" Ditya menyaut tangan Della, menuntunnya turun dari bis.

Della tersenyum sumringah. Tidak apa jika Ditya terkadang membentaknya, membencinya karena Della yakin jika Ditya itu baik dan perhatian, mungkin karena tidak tega sejak kejadian dia mimisan.

Dara yang datangnya bersama dirinya menghampirinya. Della bertos ria dengan cewek itu.

"Katrina mana?" Tanya Della.

Dara menggelengkan kepalanya. "Nggak tahu."

Ditya mengecek handphonenya. Beberapa notifikasi bermunculan salah satunya dari Sandy, cowok itu memutuskan untuk mengabaikannya.

Ditya kembali memasukkan handphonenya ke dalam tasnya, mengangkat tangan kirinya, melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya itu. Sudah pukul setengah sepuluh malam.

"Pak, ini udah boleh pulang?" Tanya Ditya kepada Pak Imron, guru olahraga.

Pak Imron mengangguk. "Boleh. Siswa-siswi juga di liburkan selama dua hari untuk istirahat."

Ditya mengangguk. "Terima kasih, Pak." Kemudian, cowok itu kembali menyusul Della yang masih berbicara dengan Katrina.

"Del, ayo pulang! Gue anter." Katanya. Ditya tidak mau jika Della sampai mimisan dan pingsan karena kelelahan. Walaupun tadi di bis Della tidur, itu juga melelahkan.

"Oh, iya kak." Della patuh. "Dara, gue pulang duluan ya? Besok ke rumah ya kalau udah nggak capek, jangan lupa ajak Katrina." Katanya. Dara mengacungkan jempolnya.

Ditya menarik tangan Della, membawakan koper kecil milik Della dan membawa tas ranselnya. Della menahan nafasnya, ini bukan mimpi kan?.

Ketika di dalam mobil, Ditya tak banyak bicara. Malah mereka berdua saling diam hingga akhirnya dering handphone Ditya memecah keheningan di keduanya.

Cold Boy [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang