PAST : Fourteen.

728 169 2
                                    

Chan berhenti menulis saat lenguhan Yeeun terdengar.

Cepat saja Chan tinggalkan tugas-tugasnya untuk hampiri Yeeun yang kini bergerak gelisah dalam tidurnya. Tanpa ragu Chan naik ke atas tempat tidur. Diraihnya salah satu tangan Yeeun seraya bisikkan kalimat-kalimat yang menenangkan.

Hanya butuh beberapa puluh detik sampai akhirnya usaha Chan berhasil. Yeeun seketika diam. Lenguhan pun tak lagi terdengar. Gadis itu kembali tidur dengan damai.

Chan menghela napas lega sesaat kemudian. Genggaman perlahan Chan lepaskan. Pemuda itu menuruni tempat tidur dengan penuh kehati-hatian. Chan rapikan selimut si gadis yang berantakan akibat gerakan gelisahnya tadi. Pun Chan dengan telaten menyeka keringat yang membasahi wajah si gadis dengan tisu yang tersedia di atas nakas.

"Go away, nightmare. Let this princess sleep peacefully," bisik Chan sekali lagi sebelum berbalik untuk kembali ke tempatnya semula. Masih banyak tugas yang harus Chan selesaikan malam ini.

Tok! Tok!

Chan baru ambil tiga langkah menjauhi tempat tidur saat ketukan di pintu terdengar. Mau tak mau Chan mengubah langkahnya menuju pintu untuk cari tahu siapa yang datang menjenguk hari ini. Pasalnya selama ini Deokmi Ajhumma atau keluarganya tidak pernah mengetuk pintu sebelum masuk.

"Annyeong, Chan-ah!" adalah sosok Sangyeon lengkap dengan senyum khasnya yang Chan temui saat membuka pintu.

"Kamu datang?"

"Sudah kubilang aku bakal datang saat punya waktu luang," ucap Sangyeon yang sesaat kemudian mengangkat kedua tangannya yang membawa keranjang buah ukuran sedang, "aku juga bawa buah tangan."

"Terima kasih. Tapi sebenernya enggak perlu bawa buah tangan, nanti malah ngerepotin."

"Enggak sama sekali, kok, tadinya aku malah disuruh bawa lebih banyak sama Eomma."

"Sekali lagi terima kasih sudah datang dan membawa buah tangan." Ucap Chan dengan sedikit membungkukkan tubuh. Chan pun mengambil alih keranjang buah yang Sangyeon bawa lalu mempersilahkannya masuk ke dalam kamar inap Yeeun.

Sangyeon membawa langkahnya untuk dekati tempat tidur sementara Chan menata keranjang buah di atas nakas yang sudah lebih dulu diisi dengan susunan lego yang Chan selesaikan kemarin malam.

Selama beberapa saat Sangyeon hanya diam. Ini adalah kali pertamanya bagi Sangyeon menjenguk Yeeun yang sudah seminggu lebih dinyatakan koma. Kulit gadis yang tengah memejamkan matanya di atas tempat tidur itu terlihat sangat pucat. Beberapa selang plastik yang menancap di tubuhnya terlihat begitu menyakitkan. Sangyeon bahkan beberapa kali dibuat bergidik saat membayangkan bagaimana jika ia yang berada di posisi gadis itu.

"Duduklah." Chan yang tiba-tiba bersuara berhasil meletuskan gelembung-gelembung khayal milik Sangyeon.

Pemuda Lee itu berdeham beberapa kali sebelum menggeleng, menolak tawaran Chan yang sudah menarik satu kursi besi untuknya.

"Omong-omong, bagaimana keadaan Yeeun?" tanya Sangyeon.

"Dokter bilang keadaannya sudah membaik," Chan terlihat menghela napas berat diam-diam ketika melanjutkan, "tapi enggak ada yang tahu kapan Yeeun akan sadar."

"Aku yakin dia bakal sadar secepatnya." Sangyeon menepuk pundak Chan yang seminggu terakhir ini memikul beban berat.

"Aku harap juga begitu."

"Dia pasti bakal sadar karena masih ada kamu di sini, Chan."

Chan menatap Sangyeon dengan kedua alisnya yang saling bertautan karena tidak mengerti, "Maksud kamu?"

Stand by Me - Stray Kids FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang