"Cari tau tentang Sena," bisik Bara pada Samuel yang tengah duduk bersantai sembari menghafal kosakata di flashcard-nya.
Cowok itu tidak ikut balapan lantaran ia terlalu malas dan merasa kurang jago dalam masalah motor atau pun bela diri. Dia hanya akan membantu saat anggota Klandestin luka-luka. Meskipun keluarganya mahir dalam bidang mesin, komputer, dan teknologi, Samuel bercita-cita untuk jadi seorang dokter bedah.
Bara berjalan dengan langkah panjang lalu menaiki motor besarnya yang berwarna hitam pekat. Cowok itu memakai helm full face berwarna serupa. Napasnya gusar, seakan dipenuhi oleh berbagai pemikiran.
Harusnya hari ini menjadi hari membahagiakan untuknya. Mengingat sebentar lagi hidup Kenzo akan berantakan dan kemenangan akan jatuh di tangannya. Bara akan membuktikan kalau semua pandangan orang terhadap cowok tengik itu salah besar. Di balik tampang Bara yang beringas, cowok itu memang memiliki hati yang baik. Dia tidak ingin Kenzo melahap lebih banyak korban lagi.
Balapan akan dilaksanakan secara bergantian. Lima lawan lima dan harus dilakukan oleh orang yang berbeda. Pertama, tentu saja diawali dengan ketua, wakil, dan anggota inti geng mereka.
Tim Klandestin diwakili oleh Bara sebagai ketua. Cowok yang lahir pada tanggal satu Januari dengan ciri-ciri rambut sedikit ikal yang berantakan, tatapan beringas, bibir yang terbilang lebar dan kian menggelap akibat sering mengonsumsi rokok dan alkohol.
Selanjutnya ada Ayres Dhanva Dhanesa sebagai wakil ketua, siswa kelas 12 IPS 2 yang mengenakan motor berwarna biru tua. Cowok yang lahir tanggal 3 Desember ini sebenarnya berpikiran dewasa. Tingginya 183 sentimeter dengan rambut cepak.
Di sebelah kiri Ayres, ada Aji Putra Pamungkas yang duduk di bangku kelas 11 IPS 1 dengan motor merah mengilatnya. Cowok paling berisik sekaligus paling sering menjadi sasaran kaleng Awan ini memiliki tinggi 179 sentimeter. Lahir di Bandung pada tanggal 6 Mei dengan ciri poni yang panjang.
Lalu dilanjut dengan Lukman Abdar Jayus, cowok yang memiliki rambut keriting. Tipe manusia yang suka menertawakan sesuatu yang sebenarnya tidak lucu juga tipe orang yang tertawa duluan sebelum bercerita. Cowok ini lahir pada 29 April dan memiliki tinggi 181 sentimeter. Motor kesayangannya berwarna kuning cerah—paling berbeda dengan seluruh teman-teman gengnya.
Terakhir, Saharsawan Sahadya yang mengenakan motor berwarna serupa dengan Bara, hitam. Lahir pada tanggal 30 Maret dengan jambul sebagai ciri khasnya. Anggota inti yang terkenal paling bar-bar dan rela mengorbankan nyawanya demi sebuah pertarungan—sama seperti namanya, Awan yang lebih cocok diganti menjadi Sawan. Awan sangat menyukai karate. Tapi orangtuanya melarang dan memaksa Awan untuk menjadi dokter. Sehingga dengan terpaksa, ia berada di kelas 12 IPA 2.
Lalu di tim Dadevil, diketuai oleh Kenzo Hara Danandaya sebagai ketua. Cowok yang suka mempermainkan wanita dan menjual berbagai jenis porno di situs gelap ini selalu dicap baik oleh orang-orang sekitarnya, mengingat Kenzo adalah ketua OSIS di SMA Ciptagara.
Di sebelah kanannya, ada wakil ketua mereka yakni Yadhana Nakula, murid kelas tiga yang terkenal irit bicara. Kemudian dilanjut dengan Dylan Alvaro, siswa kelas tiga yang memiliki senyuman mengerikan. Di sebelahnya ada Keanu Cakra Buana, cowok penantang yang tidak lulus tahun ini. Terakhir, Bimo Birawa, cowok bertubuh paling besar yang selalu mencukur habis rambut di kepalanya.
"Lama tidak bertemu, Kang Bokep," ujar Kenzo dengan seringaian menggoda. "Wah, gimana kabarnya? Gue berhasil bikin lo depresi berat sampe lo berubah sebegini drastisnya, ya?" Cowok itu terkekeh.
Bara masih tidak bereskpresi. Tidak ada gunanya berdebat dengan orang bodoh, kan? "Bukannya lo yang depresi sampe Dadevil sempet dibubarin waktu itu?" balasnya, dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Are You Really a Bad Boy?
Ficção AdolescenteBara tertangkap basah menyimpan ratusan foto dan video porno yang sebenarnya bukan miliknya. Semua orang menuduh, memaki, bahkan orangtuanya memutuskan untuk mengusir Bara dari rumah. Saat SMA, Bara berubah total. Ia bergabung sekaligus menjadi ketu...