part 3

9.2K 276 1
                                    

Revan POV
Aku adalah seorang CEO muda Wijaya corp&Rv'n Company.Setelah menyuruh Nesa untuk memanggil sekretaris ku,aku kembali mengamati gedung-gedung yg menjulang tinggi,sampai terdengar ketokan pintu

Tok tok

"Masuk"suruhku

Ceklek
Gw tau kalau itu pasti sekretaris ku walaupun aku membelakangi nya.Dia berjalan mendekati meja ku lalu bertanya knp aku memanggilnya

"Maaf ada yg bisa saya bantu sir"ucapnya dengan sopan

"Kok kayak familiar suaranya"tanyaku dalam hati.Langsung saja aku berbalik dan


Degg
Betapa terkejutnya aku ternyata sekretaris ku adalah istriku sendiri.Aku juga dapat melihat kalau dia juga sama terkejutnya denganku.Aku juga bisa melihat tatapannya kepadaku yg menandakan kebencian & kekecewaan.Aku bisa memaklumi itu.

"Akhirnya kamu ketemu juga syng,aku janji tidak akan menyia-nyiakanmu.Kamu hanya Milikku."batinku yg merasa senang dengan menekan diakhir kalimat.

"Akhirnya kita bertemu lagi syng"ucapku sambil berjalan ke arahnya

"Mak-sud bpk ap-a"ucapnya terbata dengan berpura pura tidak tau

"Jgn berpura pura syng"kataku lg sambil menyeringai kearah ara dan berjalan kearahnya sedangkan dia langsung mundur dan berhenti karena terhadang dinding.Sesampainya dihadapan Ara,aku langsung menghimpit jarak antara kami.Aku memegang wajah cantik dan bersihnya,sampai
Cup
Aku mencium keningnya yg membuat ara ku terkejut.Ohh Arahku

"Apa yg bpk lakukan" marahnya,sungguh cantik sekali kalau dia terlihat marah

"Itu adalah perlakuan suami terhadap  ISTRI"ucapku sambil menekan kata istri

"Mak-sud bpk"

"Kamu masih istri ku jadi kewajibanku menciummu"

"Saya karyawan bpk"

"Iya karyawan saya+istri saya"ucapku dengan percaya diri sedangkan Ara hanya memutar bola matanya malas

"Oke jadi bpk panggil saya kesini ada apa?"tanyanya dengan malas

"Bisakah kita tidak berbicara formal"

"Tidak!"

"Kenapa?"

"Karena kita hanya atasan dan bawahan"

"Apa kamu lupa atau pura pura lupakan"gertakku

"Kamu masih istri sah Revan Erlangga Wijaya  nona Tiara Angelica Wijaya"kataku dengan tegas sedangkan dia terkejut karena nama belakangnya diganti Wijaya

"Jadi bisakah kita berbicara nonformal"

"Tap-

"Tidak ada penolakan!!Kita akan berbicara nonformal jika berdua atau aku akan memberitahu semua kalau kamu istriku"

"Baiklah"pasrahnya.Sebenarnya aku ingin memberi tahu istriku ke publik tapi aku khawatir keselamatan ara terancam karena banyak musuh Bisnisku

"Oiya tolong buatkan aku kopi"pintaku

"Ha?? say-aku?"tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri,sedangkan aku hanya menganggukkan kepala

"Kopinya capuccino"

"Bukaannya kamu sukanya kopi hitam?"tanyanya.Ohh ternyata dia masih mengingatnya

"Ternyata kamu masih ingat"ucapku kearahnya

"Ck!"ternyata istriku sekarang pandai berdecak

"Aku dengar"ucapku santai sedangkan dia hanya menghela nafas pasrah sambil keluar dari ruanganku,menuju dapur.

Author POV
Saat ini Ara sedang membuatkan pesanan kopi Revan

"Apa maksudnya coba nyuruh gw bikin kopi emang gw pembantunya apa??"gerutu ara karena kesal.

"Coba aja kalau bukan bos gw udh gw sikat tu"*sikat sikat emng WC apa?wkwk😂😂
Selesai membuat kopi Ara berjalan menuju ruangan Revan sesampainya di sana Ara berjalan ke meja Revan dan

"Ini Kopinya"ucap Ara  sambil meletakan gelas kopi diatas meja

"Hm"dehemnya

"Bukaannya ngucapin terimakasih,malah hm"batin Ara dengan kesal

"Sekarang kamu kerjakan berkas berkas itu kalau sudah selesai beritahu aku"ucap Revan dengan enteng sedangkan Ara hanya pasrah

"Baik"
Setelah disuruh Revan,Ara langsung berjalan keluar ruangan Revan dan menuju ruangannya

"Dasar bos songong,enaknya nyuruh orang seenak jidatnya"

"Sebenarnya mau apasih"tanya ara pada diri sendiri

"Atau jangan jangan mau balas dendam dengan membuat aku sengsara karena meninggalkanny"

"Tidak,tidak!!itu tidak mungkin "

"Daripada mikirin itu trs lebih baik ngerjain ini aja"monolog Ara.

Ruangan Revan
Revan POV

Setelah kepergian Ara aku jadi mengingat perlakuanku dulu kepadanya& penghianatan yg aku lakukan.Sungguh aku sangat menyesal

"Maafkan kesalahanku Ara,aku janji akan memperbaiki semuanya"janjiku

Oiya jika kalian tanya hubunganku dengan Viona,sebenarnya gw sudah putus dengan dia setelah gw mengetahui kebusukannya

Flashback on
Saat ini Revan sedang berkeliling mencari Ara yg sampai sekarang belum ketemu.Revan yakin kalau ada orng yg sengaja menutup identitas Ara.Kabar keluargaku yg mengetahui Ara pergi dan perselingkuhanku membuat mereka murka&kecewa serta aku yg trs dipukuli sampai babak belur.Tapi aku maklum kalau mereka memukulku itu juga karena kesalahanku.Bukan hanya keluargaku saja yg murka tetapi juga sahabatku(Renald)bahkan dia juga memukul ku.Saat keluargaku tahu gw punya pacar mereka langsung suruh putus.Gw yg mendengar itu langsung marah dan pergi meninggalkan mereka,bagaimanapun gw cinta sama Viona.Karena kecapean nyopir nyari Ara akhirnya gw memutuskan untuk ke cafe.Saat gw masuk ke cafe,gw kaget ngelihat Viona sama cowok lain alhasil gw langsung nyari tempat duduk didepan mereka.Samar samar gw dengar suara cowok itu sama viona

"Syng kapan kamu putusin dia"
Whatt?putus.

"Sabar syng aku mau morotin harta dia dulu kalau dia udah bangkrut langsung aku putusin si Revan bodoh itu"Kaget,marah,dan kecewa itu yg gw rasain saat orng yg gw syng cuma manfaatin harta doang langsung aja gw jalan ke arah dia

"Ohh jadi ini lu pacaran sama gw"kata gw tersulut emosi

"Re-van syng i-ni buk-an seper-ti yg ka-mu liat"ucap Viona dengan terbata karena gw tatap dia trs

"Halah gk usah sok gk ngerti deh,untung gw dah liat semuanya mulai sekarang kita Putus dan lu jgn ganggu hidup gw"kataku sambil menunjuk viona.Setelah itu gw langsung pergi keluar restoran tanpa mendengar teriakan viona dan tatapan aneh pengunjung cafe.

Bahkan gw bagai pria bodoh yg udah membuang berlian demi batu kerikil yg gk ada harganya.Saat kejadian dimana perginya Ara&penghianatan Viona,gw pergi ke London sementara waktu untuk meringankan pikiran gw.
Flashback off

My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang