Part 16

6.7K 189 1
                                    

Saat ini Ara sedang di kamar Ana. Ya baru saja dia sampai disini setelah 1 jam terjebak macet karena padatnya jalanan ibu kota Indonesia.

"Lo kesini mau ngapain Ra?"tanya ana membuka pembicaraan

"Gak boleh?"tanya Ara sinis

"Ya gak gitu kan gak biasanya Lo kesini"sindir ana membuat Ara menyengir

"Gue minta saran sama Lo"jawab Ara membuat ana mengerutkan keningnya bingung

"Saran?"bingung ana menunjukkan ke diri sendiri

"Ho'o"jawab Ara

"Mau ngomong apa?"tanya ana meminum sirup nya

"Gue......
Ara bingung ingin bicara bagaimana dia menjelaskan nya membuat Ana dilanda penasaran

"Lo itua kenapa sih Ra?"tanya ana bingung akan sikap Ara

"Sebenarnya kemarin gue ketemu sama Revan-

"Hampir setiap hari juga Lo  ketemu sama Revan"jawab enteng ana

"Dengerin gue dulu an"sebel ara

"Hm"Deheman ana

"Kemarin kan gue ke taman terus Vano sama Vani beli es krim nah pulang dari beli es krim tiba tiba mereka bareng Revan"mendengar perkataan Ara membuat ana

Byurrr

Ana meyeburkan minum nya ke depan untung saja Ara ada di sampingnya.

"Lo kenapa sih An?!" kaget Ara dengan tingkah ana

"Gue kaget anjir"cengir Ana

"Terus gimana?"lanjut Ana

"Ya si Revan tanya siapa mereka terus gue langsung cabut gitu aja gak jawab pertanyaan dia"ucap Ara membuat ana menahan tawanya

"Kenapa Lo?"bingung Ara yang melihat ana menahan tawa

"Lo kalau langsung pulang tanpa jawab pertanyaan Revan itu malah buat Revan curiga apalagi wajah anak anak Lo yang mirip banget sama dia"jelas Ana membuat kegugupan Ara melanda

"Gue tau itu tapi ya gimana udah terlanjur"kata Ara

"Gue juga tau kalik"balas ana

"Eh tapi cepat atau lambat pasti si Revan tau semua tentang kehidupan Lo"kata ana membuat Ara menelan Saliva nya sudah payah

"Lo bener ana"lirih Ara tersenyum kecut

"Sabar Ra"semangat ana

"An gue pamit dulu ya takut ditunggu lama twins"

"Jangan lupa salam dari gue buat twins"

"Rebes"

"Beres"

"Bomat"

Setelah itu Ara pulang kerumah dengan taksi yang dipesan saat melewati supermarket ia teringat akan kebutuhan rumah yang kosong.

"Pak berhenti di supermarket itu"ucap Ara ke sopir

"Eh iya neng"ucap sang sopir lalu menepikan mobilnya di supermarket

"Ini pak uangnya"ucap Ara memberikan 2 lembar uang merah

"Makasih neng"

"Sama sama"

Lalu Ara masuk ke supermarket dan mengambil keranjang belanja. Ara menuju ke sayur dan buah lalu ke daging ayam dan bumbu bumbu dapur setelah itu pergi ke Snack makanan dan tak lupa membeli susu dan coklat. Serta membeli sabun,sampo dan lainnya.

Selesai membeli kebutuhan rumah Ara berjalan menuju kasir tapi tak sengaja ia tertabrak dengan seorang wanita paruh baya.

"Maaf saya tidak sengaja"sesal Ara menundukkan kepala nya guna mengambil Sampo dan sabun yang terjatuh

"Eh seharusnya saya yang minta maaf"sesak wanita itu

"Gapapa kok"balas Ara tersenyum lalu mereka saling pandang dan

Deg

Ara dipertemukan dengan sosok yang melahirkan nya didunia,merawatnya dengan kasih sayang,dan membesarkannya dengan sayang. Ya! orang tersebut adalah bidadari Ara yaitu, Velina Dirgantara seorang ibu rumah tangga.

"Ar-a"ucap Velina menitihkan air mata nya terharu bisa bertemu anak nya kembali

"Mam-i"Ara pun ikut menitihkan air mata nya

Mereka saling berpelukan melepas rindu yang selama ini mereka tahan. Tak disangka Ara pergi ke supermarket mempertemukan dirinya dengan sang ibunda

Mereka melepaskan pelukannya lalu mengusap pipinya yang basah karena air mata.

"Mi aku ke kasir dulu ya"

"Mami juga"

Lalu Ara dan Velina pergi ke kasir dan membayarnya setelah membayar mereka keluar dari supermarket

"Mi aku pung dulu ya"

"Tunggu"cegah Velina memegang lengan Ara

"Kenapa mi?"tanya ara bingung lalu melepaskan tangan mami nya

"Mami ikut kamu ada yang mau mami tanyakan dan gak ada penolakan!" Tegas Velina seakan tau akan ucapan selanjutnya sang anak

"Ok mi,tapi kita naik apa?aku belum pesan taksi"ucap Ara ke maminya sambil menyengir kuda

"Itu sama pak Ali(supir keluarga dirgantara)"tunjuk Velina ke mobil hitam

"Ya udah ayok mi"ajak Ara ke velina

Ara dan Velina masuk ke mobil lalu menjalankan mobilnya di jln Garuda no 8 tempat yang diberi tau Ara sebelum pak Ali menjalankan mobilnya.

Mereka sampai di rumah Ara dan disambut dengan Vano dan Vani yang asik bermain membuat Velina bingung

"Maaf ma berantakan"ucap Ara tak enak karena rumahnya berantakan dipenuhi dengan mainan mobil mobil an Vano dan Barbie nya Vani

"Gapapa sayang"jawab Velina tersenyum manis

"Sayang ayok salam sama nenek"ucap Ara membuat perhatian Vano dan Vani mengarah Velina

"Iya bunda"ucap Vano dan Vani membuat tubuh Velina menegang di tempat

Deg

My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang