Part 17

6.7K 193 0
                                    

Ara yang melihat situasi itu menyadarkan Velina dari lamunannya.

"Ma"panggil Ara membuat kesadaran Velina terpenuhi

"Eh iy-a"ucap Velina terbata

"Kenalin ini anak aku Yang ini Vano"tunjuk Ara ke anak cowoknya

"Dan yang ini Vani adik Vano"tunjuk Ara ke anak perempuan yang setia menggendong boneka Barbie nya.

"Halo nenek"sapa Vani mencium punggung tangan Velina dan Ara begitupun dengan Vano

"Ha-i"sapa balik Velina

Velina melihat ke arah Ara dengan pandanganya yang seolah olah"jelaskan!" Ara yang mengerti situasi menyuruh twins untuk bermain di kamarnya

"Kalian bermain di kamar dulu ya,ada yang mau bunda bicarakan dengan nenek"ucap Ara ke pada anak anak nya

"Iya Bun"jawab Vano dan Vani lalu mereka membawa mainannya ke kamar masing masing.

Setelah kepergian twins Ara mengajak Velina duduk di sofa tempat twins bermain. Lalu Ara pamit untuk membuatkan Velina minuman.  Setalah itu Ara ikut duduk di hadapan Velina

"Maaf ma"sesal Ara menundukkan wajahnya yang sadar akan kesalahannya

"Apa maksud mereka memanggil kamu bunda Ra?!"tanya Velina dengan suara yang berubah menjadi dingin membuat Ara tambah bersalah

"Hiks maafin Ara ma"sesal Ara menangisi keegoisan dirinya

Velina yang menyadari ucapan dan tangisan sang anak,ia membawa Ara ke pelukannya

"Maaf sayang"ucap Velina mencium pucuk kepala Ara

"Hiks mama gak salah yang salah Ara karena egois hingga mama gak tau kalau mama punya cucu kembar"ucap Ara membuat Velina kaget

"Mereka cucu kembar ku?!"gumam Velina yang masih didengar ara

"Iya ma mereka anak kandung aku sama mas Revan"Ara menjawab pertanyaan mama nya setelah tangisannya berhenti dan melepaskan pelukan mereka

"Bagaimana bisa?"lirih Velina menggeleng kan kepalanya tak percaya akan fakta yang mengejutkan ini bahwa dirinya memiliki cucu selain dari anak pertamanya.

"Maaf ma kalau aku gak jujur"sesal Ara

"JELASKAN!"suruh Velina

Mau tak mau Ara menjelaskan apa yang terjadi saat dia pergi dari hidup Revan dan semua keluarganya.

"Sebenarnya"......mengalir cerita tentang kehamilan Ara yang ingin memberikan kabar bahagia ini kepada Revan ke kantor nya, tetapi dia lah yang menerima fakta mengejutkan bahwa Revan berniat menceraikan nya dan kepergian Ara dari rumah Revan tanpa memberitahu bahwa dirinya sedang mengandung. Bertemunya Ara dengan Ana. Ara yang tinggal dengan Ana dan ia mengontrak rumah,bekerja untuk kebutuhan hidupnya dan membeli rumah lalu bertemu kembali dengan anggota keluarganya termasuk suaminya,Revan.

Velina yang mendengar menutup mulutnya dan tak kuasa menahan air matanya. Ia terharu dengan putrinya yang begitu tegar menghadapi kenyataan,tegar melahirkan dan mengurus 2 anak kembar tanpa suami. Bagaimana ia banting tulang demi kehidupan sang buah hati. Menerima caci maki orang orang yang menganggap nya wanita murahan karena sudah memiliki anak tanpa suami. Padahal Ara sudah bercerita tapi mereka saja yang tidak percaya. Sungguh, Revan bener bener orang yang paling bodoh!. Dia menyia-nyiakan seorang wanita yang berhati lembut.

"Mama gak nyangka kamu bisa melewati ini semua dengan ketegaran kamu,mama bangga sama kamu sayang"ucap Velina terharu yang mendengar cerita anak perempuannya.

"Maaf ma kalau gak ngasih tau mama waktu itu,soalnya Ara bingung dan belum siap kalau mau menceritakan kejadian penghianatan mas Revan"ujar Ara yang merasa bersalah karena sang ibunda yang tidak bisa melihat kedua cucu nya.

"Mama tau gimana perasaan kamu Ra,pasti kamu merasa sangat hancur dan butuh kesendirian untuk menjernihkan pikiran kamu"ujar Velina

"Makasih ma,mama udah mau dengar keluh kesah aku dulu,dan tau bagaimana menjadi seorang istri sang di hianati suaminya"ujar Ara senang memiliki seorang ibu yang dapat mengerti keadaan sang anak.

"Sama sama sayang"balas Velina tersenyum tulus

"Oh ya dimana cucu cucu mama. Mama mau liat ni gak sabar banget"pekik Velina senang

"Bentar ma aku panggil mereka"ucap Ara pergi meninggalkan Velina menuju kamar kedua buah hatinya

"Vano,Vani kalian keluar dulu nenek mau bertemu"teriak Ara di depan pintu kamar kedua anaknya

"Iya Bun, sebentar"teriak balik Vano dan Vani

Lalu keluarlah mereka apalagi Vani yang sudah membawa boneka Barbie ya. Tetapi Ara belum menyadari boneka Barbie putrinya yang  tidak pernah ia belikan.

"Ayok Bun"ajak Vani semangat lalu mereka menuruni tangga

Sesampainya disana mereka bertiga duduk di sofa menghadap Velina. Velina begitu senang melihat Pertumbuhan Vano dan Vani yang begitu sehat. Tapi sayang wajahnya mirip banget sama si brengsek Revan.
Ya iyalah namanya juga anak Revan pasti mirip dong.

"Ma ini kedua anak Ara,yang cowok ini kakaknya namanya Alvano Afaransyah dan ini yang gadis,adik Vano namanya Alvani Afiransyah". Ucap Ara mengenalkan kedua anaknya ke sang mama

"Halo cucu nenek yang ganteng dan cantik,perkenalkan nama nenek Velina panggil Nenek Velina ok"ucap Velina lalu memeluk dua anak Ara dan melepaskan pelukannya.

"Ok nek salam kenal ya"ujar Vani tersenyum manis

"Hm" deheman Vano Dengan suara dingin

"Maaf ma kalau Vano dengan orang yang tak dikenal maka dia akan menjadi dingin berbeda dengan orang yang sudah dikenal dan dekat dengannya pasti Vano menjadi hangat"jelas Ara yang tak enak kepada sang mama. Mendengar itu Velina merasa sedih karena sang cucu tidak mengenali siapa dirinya sebenarnya.

"Tidak apa apa sayang mama maklum dengan sifat anak cowok kamu"ucap Velina tersenyum pedih

Tapi Ara bisa melihat dari pancaran bola mata Velina kalau dia terlihat sedih. Tapi Ara juga tidak tau harus apa karena semua sudah terjadi.

"Ra mama pulang dulu ya takut ditunggu papa"salam Velina

"Iya ma titip salam buat semuanya"ujar balik Ara mencium punggung tangan Velina

"Siap itu Ra"jawab Velina terkekeh pelan

"Cucu cucu nenek,nenek pulang dulu ya jaga baik baik bunda"ucap Velina ke twins

"Ok nek"jawab Vano dan Vani lalu mereka mencium punggung tangan Velina.

"Kapan kapan kamu kerumah mama jangan lupa bawa twins ya Ra"pesan Velina ke Ara

"Iya ma"balas Ara.

Lalu tubuh Velina hilang di balik pintu.




My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang