Ara dan pria itu saling pandang. Ara bisa merasakan tatapan mata elang pria itu yang begitu menusuk hingga ke tulang tulang Ara . Ara yang sudah berkeringat dingin sedangkan pria itu masing mematung ditempat seraya mencerna perkataan Vani.
"Pak Rev-an"gugup Ara melihat pria itu yang sebenarnya Revan.
"Ara"ucap Revan dilanda kebingungan dan keterkejutan dengan kejadian yang baru saja ia tau.
"Apa maksud mereka Ra?"tanya Revan membutuhkan jawaban pasti dari Ara
"Ha??"bingung Ara dengan pertanyaan Yang terlontar dari bibir Revan
"Jawab?!"lirih Revan dengan pandangan menatap Ara lekat
Setelah kesadaran Tiara kembali ia mengajak Vano dan Vani pergi untuk menghindari pertanyaan Revan.
"Twins ayok pulang"ajak Ara membuat twins V bingung
"Kenapa Bun?"tanya Vano bingung
Bukannya menjawab pertanyaan Vano,Ara malah mengajak mereka pergi dan untung ada taksi yang lewat lalu Ara memasuki twins dan di dirinya ke dalam taksi.
😎😎😎
Revan masih mematung di tempatnya ia tidak percaya akan ini semua. Dimana 2 anak kembar memanggil Ara dengan sebutan bunda. Padahal seingat Revan Ara dulu sedang tidak mengandung. Pikiran pikiran pun berkelana di kepala Revan membuat Revan stres."Kenapa anak tadi memanggil Ara bunda"
"Sebenarnya apa yang disembunyikan Ara setelah kejadian beberapa tahun lalu"
"Dan siapa sebenarnya 2 anak tadi"
"Kenapa mereka mirip banget sama aku"
Revan masih berpikir sampai tepukan di pundaknya menyadarkan dia dari pikiran tadi
Tuk
"Anjing"bentak Revan ke orang tersebut karena terkejutnya
"Eh selow dong"cengir orang tersebut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Lo ngagetin gue aja Ren"bentak Revan ke orang tadi yaitu Renald, sahabatnya
"Sorry sorry"ujar Renald
"Hm"balas Revan
"Nih minum dulu"kata Renald memberi sebotol mineral ke Revan
"Thanks"ujar Revan menerima air mineral
Jadi Revan tadi joging nya bareng sama Renald. Tapi saat Renald ke toilet,Revan meninggalkannya.
"Lo kenapa ninggalin gue sih"kesal Renald kepada Revan. Padahal tadi Renald nyuruh Revan buat nunggu. Tapi waktu keluar dari toilet Revan sudah tidak ada di tempatnya. Terus Renald mencari Revan dan berhenti di tempat penjual minuman lalu membelinya dan kembali mencari Revan ternyata Revan sedang terdiam di tempat ini dan Renald pun menghampiri Revan tapi dengan pundak Revan yang di tepuk hingga mengagetkan si empunya.
"Males gue nunggu Lo BAB"jawab Revan enteng tak lupa nada nya yang dingin serta wajahnya yang datar
"Namanya juga mules"balas Renald
"Elo juga suruh nunggu 10 menit aja belum ada udah main ngilang dulu,mana ninggalin gue"kesal Renald ke Revan tapi tidak di tanggapi Revan sama sekali
"Lo pikir gak bau apa"balas Revan yang tak mau kalah
"Namanya orang BAB juga bau ogeb!"jawab Renald
"Nah itu Lo tau"balas Revan acuh meminum airnya
"Maksud gue itu ya Lo tunggu di mana kek gak ninggalin gue,lama lama gue yang ninggalin Lo kayak Lo ditinggal Ara"balas Renald mengingat masa kelam itu
"Bacot"ucap Revan lalu berdiri dari duduknya dan pulang kerumah
"Lo mau kemana?"teriak Renald yang melihat Revan bangkit dari duduknya. Renald teriak membuat para pengunjung menoleh ke arahnya tetapi di tak ditanggapi Renald sama sekali
"Pulang"balas teriak Revan. Renald menyusul Revan hingga tubuhnya sejajar dengan tubuh Revan
"Tunggu dong"ujar Renald yang ngos-ngosan sambil mengatur nafasnya yang memburu
"Lama banget"cibir Revan membuat Renald kesal
"Lah biarin dong"jawab Renald
😎😎😎
Ara pulang kerumah dengan terburu buru membuat twins mengerutkan keningnya bingung dengan sikap bunda nya yang tak biasa apalagi setelah bertemu lelaki tadi."Bun tadi kenapa sih harus pulang padahal baru sampai"kesal Vani mengerucutkan bibirnya lucu
"Maaf sayang bunda ada urusan"alibi Ara takut ketahuan apa yang sebenarnya akan terjadi jika tadi ia tidak cepat cepat pulang. Bisa bisa Ara mati dengan banyak pertanyaan yang di lontarkan Revan apalagi jika mengenai twins. Ara tidak tau akan menjawab apa. Apalagi Ara takut jika twins di rebut Revan darinya setelah semua terbongkar.
"Kok kalian bisa sama om tadi?"tanya Ara yang sudah duduk di sofa begitupun twins V
"Tadi kan kami beli es krim terus gak sengaja om tadi nyenggol lengan Vani terus es krim nya tubuh. Saat kak Vano mau ngasih es krim nya tapi di cegah om tadi lalu om tadi beliin Vani es krim yang baru"jelas Vani membuat Ara tersenyum karena twins gak cerita apa apa
"Emang kenapa sih Bun?"tanya Vani bingung dengan sikap bundanya yang tak biasanya
"Gapapa kok"balas Ara tersenyum
"Bunda kenal sama om yang tadi?"tanya Vano yang sedari tadi hanya diam
"Eng-gak"gugup Ara membuat Vano curiga. Apalagi ekspresi bundanya yang terkejut akan pertanyaan nya.
"Harusnya kan bunda biasa aja kalau gak kenal tapi kok ini gugup ya terus tadi bunda bilang pak Revan"batin Vano karena kebingungan nya
"Tapi kok tadi bunda bilang Pak Revan"ucap Vani membuat Ara menghela nafas pasrah
"Sebenarnya
Ara menggantungkan kalimatnya membuat twins penasaran
"Dia bos bunda"jelas Ara
"Oh"jawab Vani dan Vano membuat Ara menghela nafas lega.
"Untung gak ketahuan"batin Ara tersenyum lega
"Ya udah kalian bersih bersih dulu sana"perintah Ara yang dijawab anggukan lesu Vani dan Vani
Setelah kepergian twins Ara kembali berfikir apa yang akan terjadi setelah kelanjutan dari kejadian ini barusan. Memikirkan itu membuat kepala Ara pusing.
"Lebih baik gue minta saran dari Ana aja deh"gumam Ara yang akan menemui ana akan kejadian tadi. Karena Ana lah yang bisa memberi solusi dan tempat Ara curhat. Ana lah yang paling mengerti dan tau akan kondisi Ara. Ana lah yang menjadi tempat keluh kesah Ara. Maka dari itu Ara dan Ana sangat dekat hingga seperti saudara kandung sendiri. Dimana Ana tempat curhat Ara serta sebaliknya Ara menjadi tempat curhat Ana. Apalagi nama panggilan mereka yang sama yaitu Ara&Ana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ceo Is My Husband
Short StoryPernikahan yg dilakukan atas dasar perjodohan tanpa adanya cinta,itulah yg dirasakan Tiara Angelica Dirgantara atau sering disapa Ara.Menikah dengan sosok pria seperti Revan yg mempunyai mata bak elang,dingin,irit bicara,tak tersentuh,dan kejam.Alwa...