Part 9

6.9K 202 1
                                    

Sesuai perkataan adinda. Sekarang adinda sedang menunggu Raisya yang sedang mandi. Sudah lama adinda menunggu Raisya tetapi Raisya tetap belum kelihatan sedari tadi.

"Ini anak lagi mandi apa berenang sih lama amat"gumam adinda yang menunggu Raisya tetapi Raisya belum nongol batang hidungnya.

"RAISYA MASIH LAMA GAK??"

"CEPETAN TURUN"

"UDAH SIANG"

"KATANYA MAU MENEMUI MAMI KE ARA"

"RAISYAAA"

"KALAU GAK MAMI TINGGAL NI"teriak adinda tetapi nihil Raisya tetap gak turun turun. Pembantu yang mendengar teriakan nyonya mereka menutup telinganya.

"Ini anak bener bener ya"gumam adinda.

Adinda memasuki lift ke lantai 3 dimana kamar Raisya berada. Adinda mengetuk pintu Kamar Raisya yang bertuliskan "kembaran Lisa blackpink".

Tok tok

Adinda mengetuk pintu tapi tak ada jawaban lalu ia pun membuka pintu kamar Raisya

Ceklek

"Astaga punya anak gadis kok udah siang belum bangun"

"Pantesan di teriak in dari tadi gak muncul muncul"

"Gimana mau punya cowok yang setia kalau Raisya sendiri aja kebo"monolog Adinda melihat Raisya yang enak enak kan tidur sedangkan dirinya sudah lama menunggu.

"Heh Raisya bangun kamu"ucap adinda menggoyangkan tubuh Raisya tetapi tidak berpengaruh terhadap Raisya

Adinda yang sudah jengah pun memikirkan cara membangunkan Raisya dan

Ting 💡

Sebuah ide pun melintas di otak adinda. Ia tengah menyerigai kejam kepada Raisya yang masih bergelut dengan tidur nyaman nya.

"Rasain nih"monolog adinda lalu mengambil gayung ke dalam kamar mandi dan

Byurrr

Adinda menyiram Raisya dengan gayung berisi air membuat Raisya terbangun karena kaget

"Huaaa hujan"

"Payung mana payung"

"Anjir dingin"umpat dan teriak Raisya

"Buahhhaaa"tawa adinda yang tadi di tahan pun akhirnya meledak

Raisya POV

Saat enak enaknya gue tidur tiba tiba

Byurrr

Gue yang kaget pun langsung bangun dari tidur

"Huaaa hujan"

"Payung mana payung"

"Anjir dingin"gue teriak dan mengumpat

"Buahhhaaa"tiba tiba ada yang tertawa kencang. Gue yang belum sepenuhnya sadar pun meneriaki orang tersebut

"Eh lo-

Perkataan gue terpotong saat kesadaran gue penuh dan melihat mami bar bar gue yang lagi masang wajah datar ke gue

"Apa?"teriak mami

"Eh nggak kok mi,kok mami bisa ada di sini"cengir gue menggaruk tengkuk gue yang gak gatal

"Lo tadi bilang apa?"tanya mami gue

"Nah kan keluar sikap bar bar nya."batin gue melihat sikap bar bar nya Mak gue

"Gak papa mi tadi ada kecoak"ceplos gue

"Kamu bilang mami ini kecoak ha??"marah mami ke gue

"Dasar anak durhaka kamu. Mau mami kutuk jadi batu ha??"cerocos mami

"Eg-gak kok mi masak aku bilang mami kecoak sih. Kan aku gak mau jadi anak durhaka. Takut dosa kalik"ucap gue memelas ke mami

"Gak usah sok melas deh kamu mami gak akan luluh. Cepat mandi atau mami tinggal"suruh nyokap ke gue.

"Sabar Rai orang sabar di sayang Tuhan"batin gue terus bersabar.

"Siap mi"gue pun langsung ambil handuk dan lari terbirit-birit masuk kamar mandi. Mami gue yang ngelihat cuma geleng geleng kepala.

Skip selesai mandi

Selesai mandi gue make make up dikit,ambil tas dan cuss turun ke bawah nyamperin mami.

"Ayo mi"ajak gue tapi di hentikan mami

"Tunggu Rai"cegah mami

"Apa mi?"tanya gue ke mami

"Kamu gak kuliah?"tanya mami karena jam segini kan biasanya gue kuliah.

"Nggak mi"balas gue tersenyum

"Kenapa?kamu bolos?"tuduh mami dengan mata melotot ke gue. Kalau gue mah istighfar aja sambil mengelus dada.

"Jadwal kuliah aku hari ini itu jam 4 sore mami ku cayang"balas gue sok gemes

"Oh"jawab mami membuat gue sebel.

Emang sih gue itu kalau sama Mami debat Mulu gak ada yang akan selesai. Harus ada yang kalah dan menang tapi kalau gue udah males dengerin debat an mami gue terpaksa mengalah dari pada sampai lebaran haji pun tetap lanjut.

"Ya udah yok mi"ajak gue ke mami

"Hm"balas mami

Lalu gue dan mami keluar dari pintu utama ke garasi. Di sana sudah ada pak Herman(sopir pribadi) yang lagi memanas kan mobil. Gue itu punya 3 sopir pribadi yang satu buat nganter bokap,yang satu buat anter gue dan yang satu anter mami. Tapi yang nganter gue itu sedang pulang kampung karena ada acara yaitu adiknya yang lagi nikah.

"Pak ayo ke Rv'n Company"kata mami ke pak Herman

"Eh iya nyonya,non, silahkan masuk"ucap pak Herman membuka kan pintu belakang mobil gue dan mami tercintahh.

1 jam akhirnya gue,mami,dan pak Herman Sampai di kantor Rv'n Company. Gue dan mami pergi ke meja resepsionis sedangkan pak Herman pulang kerumah.

"Ruangan pak Revan mana ya mba?"tanya mami gue ke resepsionis

"Maaf dengan siapa ya?"tanya tu resepsionis sopan

"Kami keluarga nya"balas mami tak kalah sopan

"Maaf nyonya. Ruangan pak Revan di lantai 15"ucap tu resepsionis. Walau gue udah tau ruangan kak Revan. Tapi saat gue datang ke kantor kak Revan, resepsionis nya lagi gak ada.

"Makasih"ucap mami dan gue

"Sama sama nyonya"

Gue dan mami memasuki lift lantai 15. Saat lift terbuka gue dan mami  keruangan kak Revan. Mami mendobrak pintunya

Brak

Dobrakan itu membuat 2 orang yang sedang bercengkrama kaget dan melihat ke arah kami membuat mami membeku di tempat.

Raisya POV end.

My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang