Author POV
"SEDANG APA KALIAN?!"Bentak orang tersebut dengan suara berat nya
"Pak Rev-an"gugup Ara dan Desy melihat kedatangan dan bentakan Revan
"Bapak ada disini toh"cengir Desy menggaruk pipinya yang tak gatal tanpa rasa malu.
"Desy sialan!tambah masalah aja"batin Ara greget dengan sifat Desy
"MASUK"perintah Revan dingin
"Ha??"bingung Ara dan Desy yang belum sadar kalau jam istirahat sudah habis
"MASUK"ulang lagi Revan dengan suara bariton nya
"Kemana pak?"tanya Desy polos kelewat bego membuat Ara menepuk jidatnya sendiri setelah kesadaran Ara sudah kembali sepenuhnya
"KERJA"bentak Revan lagi yang muak dengan sifat sok polos Desy
Sedangkan Ara menjadi penonton mereka berdua.
"Kerja?"bingung Desy
"CEPAT KERJA ATAU KALIAN SAYA PECAT"tegas Revan membuat Desy tersadar dan lari terbirit-birit disusul Ara dibelakangnya. Tapi sayang Dewi Fortuna tidak berpihak kepada Ara karena saat Ara mengejar Desy tiba tiba lengan Ara di pegang seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Revan dan alhasil Ara berhenti.
"Keruangan saya sekarang"ucap Revan dengan suara seraknya membuat bulu kuduk Ara berdiri.
"Paham"lanjut Revan
"Pa pa-ham pak"jawab Ara.
Setelah kepergian Revan. Ara menuju ruangannya Revan dan membukanya ternyata sudah ada Revan yang menunggunya sembari menatap Ara tajam membuat Ara meneguk Saliva nya sudah payah
"Kenapa pak?"tanya Ara sopan
"Duduk"perintah Revan yang dilaksanakan oleh Ara
"Kamu tau kesalahan kamu?"tanya Revan sinis
"Iya pak"jawab Ara menundukkan kepalanya tak berani menatap mata elang Revan membuat Revan tersenyum smirk
"Apa?"tanya Revan membuat Ara dilanda kebingungan
"Maksud bapak?"tanya balik Ara
"Jelaskan kesalahan kamu"suruh Revan dengan wajah datar
"Kan Lo udah tau ngapain suruh gue jelasin njir_-"batin Ara kesal dengan tingkah sesuka Revan
"Saya masuk kantor telat"jelas Ara singkat
"Bodoamat Lo mau marah atau nggak!"sebal Ara dlm hati
" Itu kamu tau"balas Revan acuh membuat Ara ingin memukul wajah sok angkuh Revan
"Terserah Lo buaya!!"sebal Ara yang hanya membatin saja
"Kalau bapak tau kenapa tanya ke saya?"ucap Ara yang lebih tepatnya memancing Revan
"Kamu berani melawan saya"sinis Revan
"Berani banget lah buaya!!"batin Ara
"Nggak pak kan bapak atasan saya"balas Ara se sopan mungkin
"Hm"jawab Revan dengan Deheman nya saja
"Ada yang lain gak pak?"tanya Ara yang sudah bosan diruangan Revan
"Gak ada"ucap Revan
"Kalau begitu saya pamit pak"Ara keluar dari ruangan Revan tetapi dihentikan Revan
"Tunggu"ucap Revan menghentikan langkahnya Ara
"Apa lagi sih"gumam Ara pelan hampir tak di dengar. Ara membalikkan tubuhnya menghadap Revan dan tersenyum sok sopan
"Ada yang bisa saya bantu pak?"tanya Ara tersenyum
Revan mendekati Ara lalu mencium pucuk kepalanya
Cup
Perlakuan Revan membuat Ara mematung ditempatnya. Sudah ketiga kali Revan mencium kening Ara yaitu waktu Pernikahan,mereka bertemu kembali, dan hari ini. Kenapa gak pas Ara belum pergi dari hidup Revan? Karena dulu Revan tidak menganggap keberadaan Ara. Revan selalu berperilaku dingin terhadap Ara. Revan selalu mengabaikan Ara,tidak pernah menghargai Ara yang berusaha mempertahankan rumah tangganya sampai Ara pergi dari hidupnya karena terbongkarnya perselingkuhan Revan.
"KELUAR"tegas Revan membuat Ara kesal
"Sialan lo buaya darat!!"batin Ara lalu keluar dari ruangan Revan.
MALAM HARI
Jam pulang kerja sudah berakhir. Semua pegawai sudah pulang. Ara akan beranjak dari duduknya tapi terhenti dengan suara telepon meja kerja Ara yang berdering langsung saja Ara mengangkatnya
"Keruangan saya sekarang"~revan
"Baiklah pak"~
Tut Tut
Revan langsung mematikan teleponnya. Ara beranjak dari duduknya lalu ke ruangan Revan. Sesampainya di ruangan Revan Ara langsung berhadapan dengan Revan
"Kenapa pak?"tanya Ara
"Pulang bareng saya dan gak ada penolakan"tegas Revan
Mau tak mau Ara menuruti permintaan Revan. Ia berjalan disamping Revan dan masuk ke samping kemudi. Revan melajukan mobilnya sampai di rumah Ara.
"Besok saya jemput"
Huff
"Baik pak"ucap Ara menghembuskan nafas pasrah
"Terimakasih pak"
"Hm"
Ara keluar dari mobil Revan dan masuk ke dalam rumah. Ia melihat rumah nya yang sudah sepi lalu masuk ke kamar Vani
"Good night and sweet dreams"ucap Ara mencium pucuk kepala Vani begitupun dengan Vano.
Ara keluar dari kamar Vano setelah itu masuk ke kamarnya. Untuk bersih bersih,mandi,dan tidur menuju alam mimpi yang sudah menunggunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ceo Is My Husband
Krótkie OpowiadaniaPernikahan yg dilakukan atas dasar perjodohan tanpa adanya cinta,itulah yg dirasakan Tiara Angelica Dirgantara atau sering disapa Ara.Menikah dengan sosok pria seperti Revan yg mempunyai mata bak elang,dingin,irit bicara,tak tersentuh,dan kejam.Alwa...