Part 5

8.3K 275 0
                                    

Seperti biasanya ara membuatkan sarapan untuk kedua malaikatnya sebelum berangkat kerja.

Selesai sarapan Ara mengantar kedua anaknya ke sekolah.

Sesampainya disekolah Ara mengantar anaknya sampai gerbang

" Kak Vano Vani jangan nakal ya"nasihat Ara mengecup pipi kedua anaknya

"Iya Bun"

"Kak Vano tolong jagain Vani ya"

"Iya bunda"

"Kalau gitu kami masuk dulu bun, assalamualaikum"

"Waallaikumsalam"

Setelah melihat anak anaknya masuk kedalam kelas. Ara menaiki taksi menuju kantor tempatnya bekerja.

Tanpa Ara sadari ada seseorang yang melihat kejadian tadi

"Siapa kedua anak kecil itu"

"Apa Ara sudah menikah ?"

"Tapi tidak mungkin."monolog orang tersebut lalu menjalankan mobilnya lagi menuju tempat ia bekerja.

☘️☘️☘️

Ara kembali berkutat dengan laptopnya. Berkas yang diberikan Revan belum ia selesaikan. Gimana mau selesai kalau Revan saja memberikan banyak pekerjaan. Kalau bukan karena 2 malaikatnya pasti Ara sudah meninggalkan Rv'n Company. Tapi jika ia melakukan itu pasti akan terkena denda yang besar.

Saat tengah mengerjakan berkasnya,Ara tidak menyadari dengan kedatangan Revan.

"Apa kau masih tidak menyadari keberadaan ku"sinis Revan membuat fokus Ara ke laptop+berkas menjadi ke Revan yang menatapnya dengan datar seperti biasanya.

"Dari dulu gak pernah berubah"batin Ara.

"Maaf ada yang bisa saya bantu pak?"tanya Ara sopan berdiri dari duduknya

"Apa kamu lupa ada meeting dengan Galen'Group"ucap Revan datar membuat Ara terkejut.

"Gimana gue bisa lupa. Bodoh Lo Ra"maki Ara dalam hati

"Maaf pak saya lupa"sesal Ara menundukkan kepalannya"

"Apa lantai lebih menarik daripada menatapku"ujar Revan. Ara mengangkat kepalanya

"5 menit saya tunggu di mobil kalau kamu gak sampai kamu tau akibatnya"setelah mengatakan itu Revan pergi meninggalkan ruangan Ara.

Ara membereskan semua berkasnya. Lalu mengambil perlengkapan meeting nya dan pergi menemui bos alias suaminya.

Sampai di depan parkiran kantor ia melihat Revan yang bersandar di pintu kemudi dengan menggunakan kaca mata hitamnya menambahkan kadar ketampanan nya.

"Maaf pak say-

Belum sempat Ara menyelesaikan ucapannya sudah terpotong dahulu dengan ucapan datar Revan

"Telat 2 menit"ucap Revan

"Lo ngapain juga ngasih gue waktu 5 menit. Udah tau perusahaan ini besar.

"Sekali lagi saya minta maaf"sesal Ara

"Masuk"suruh Revan dingin

Ara mengikuti permintaan Revan ia duduk di bangku samping kemudi. Di perjalanan hanya keheningan yang mengisi mereka. Dimana Ara dengan keadaan gugup dan tidak nyamannya. Sedangkan Revan tengah menyerigai.

Setengah jam akhirnya mereka sampai di salah satu cafe milik Revan.

"Kami senang melihat pak Revan mengunjungi cafe"sapa salah satu pegawai wanita sopan sedikit melirik Revan

"Hm"balas Revan lalu duduk di tempat yang dimana sudah ada CEO dan sekertaris Galen'Group.

"Apa bisa dimulai?"to the point Revan tanpa merasa bersalah karena telat datang.

"Silahkan duduk sir"ucap CEO Galen'Group

CEO Galen'Group memandang Ara dengan takjub apalagi kulit Ara yang bersih dan putih juga wajahnya yang blasteran indo-inggris.

Melihat itu Revan mengepalkan tangannya di bawah meja guna menahan emosi

"Apa bisa kita lanjutkan"mendengar suara Revan sedingin kutub Utara membuat CEO Galen'Group gelagapan

"Baiklah sir"sopan CEO itu lalu menjelaskan tentang kerja sama mereka. Dimana mereka saling menguntungkan. Walau yang paling untung Revan karena Revan yang menanam saham yang agak besar.

"Bagaimana pak?"tanya CEO Galen'Group ke Revan

"Saya setuju"

"Baiklah pak terima kasih atas kerja samanya"tangan CEO terulur ke revan

"Hm"Revan membalas jabatan tangan CEO Galen'Group

"Kalu gitu kami pamit, permisi"ucap Ara mewakili Revan

Revan dan Ara masuk ke mobil menuju kantor mereka kembali. Sesampainya di kantor Revan menuju ruangannya begitu pun Ara.

My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang