PAGI HARI
Hari ini Revan menjemput Ara. Ia mengetuk pintu Ara dan keluarlah Ara yang sudah rapi.
"Ayo pak"ajak Ara
"Bentar,boleh aku masuk"ucap Revan
"Oh boleh pak silahkan"ujar Ara
Revan duduk diruang tamu. Ara pergi ke dapur untuk membuatkan Revan kopi lalu kembali dengan secangkir kopi hitam dan diletakkan di meja.
"Silahkan diminum pak"ucap Ara
"Makasih"balas Revan
Revan meminum kopinya lalu membuka percakapan"Aku mau pamit ke twins"perkataan Revan membuat Ara terkejut
"Maksud bapak"tanya Ara
"Aku sudah tes DNA dan 99% mereka putra dan putri ku"ucap Revan
Mendengar itu sontak Ara terkejut
"Berani sekali anda tes DNA tanpa izin"ucap Ara marah
"Aku ingin bertemu dengan kedua anak ku"ucap Revan tanpa memperdulikan perkataan Ara barusan .
Perkataan santai Revan membuat Ara naik pitam lalu bangkit dari duduknya dengan wajah memerah menahan amarah
"KELUAR"usir ara menunjuk pintu utama rumah nya. Revan ikut berdiri sambil bersedekap dada
"Pertemukan aku dengan anak anak ku"ucap Revan
"MEREKA ANAKKU BUKAN ANAKMU" ucap Ara dengan emosi menggebu-gebu sampai dadanya naik turun
"Mereka juga ANAKKU" balas Revan yang mudah tersulut emosi
"Mereka anakku"ucap Ara lagi
"Aku ayah biologis mereka"balas Revan
"Anda bukan ayah anak saya"tegas Ara yang masih mempertahankan ucapannya.
Apa yang ditakutkan Ara terjadi,Revan sudah tau semuanya.
"Berapa kali saya harus bilang bahwa saya ayah mereka dan masih suami sah kamu Tiara Angelica Wijaya" ucap Revan yang tak mau kalah
"Suami yang tega menyakiti istrinya sendiri. Suami yang gak pernah menghargai istrinya. Suami yang tidak pernah menghargai bagaimana sakitnya hati seorang istri yang di acuhkan. Suami yang tidak pernah memperdulikan istrinya. Suami yang selalu bersikap dingin kepada istrinya. Suami yang tega menghianati istrinya. Padahal istrinya ingin memberi tahu kabar gembira tetapi dengan teganya suami selingkuh bahkan ingin menceraikan nya!. Apa itu yang pantas di sebut Suami Tuan Revan Erlangga Wijaya yang terhormat!"ucap Ara dengan nafas memburu
"Ayah yang tidak tau gimana pertumbuhan anak-anak nya. Ayah yang tidak ada saat anak anaknya sakit. Ayah yang tidak ada saat anak anak nya ulang tahun. Ayah yang tidak tau bahwa anak anaknya membutuhkan orang tua lengkap. Aku mengandung twins tidak ada sosok suami yang menjaga ku. Aku melahirkan twins tidak ada suaminya yang memberi ku kekuatan. Saat twins lahir bahkan ia tidak di azan kan ayahnya tetapi orang lain. Saat Vano dan Vani menginginkan mainan aku tidak bisa membelikan nya sedangkan anda orang yang berkuasa bisa melakukan segala cara. Dimana ayahnya saat anak anak lain dijemput ayahnya pulang sekolah. Dimana anak anak lain bermain bersama orang tua yang lengkap sedangkan twins hanya dengan aku dan Ana. Dan saat twins di ejek sebagai anak haram oleh orang orang apa kamu pernah merasakan ha?!. Aku sendiri yang merasakan penderita an putra dan putri ku saat di ejek tidak punya ayah. Aku yang ada sisi twins. Dan kamu dengan gampangnya ingin bertemu twins bahkan bisa saja kamu mengenal kan diri kamu ke twins bahwa kamu ayah kandungnya. Apakah itu pantas di sebut seorang Ayah yang tidak tau semua hal tentang anak anak nya tuan Revan Erlangga Wijaya yang terhormat. " Ara mengeluarkan unek-uneknya yang ditahan sedari tadi
Revan yang mendengar semua cerita Ara membuat hatinya terasa di tusuk tusuk pisau tak kasat mata. Ara memang benar dia tidak pernah tau perkembangan,kesedihan dan kesenangan anak anak nya.
"Maafkan aku Ara"lirih Revan meneteskan air matanya. Ia merasa menjadi suami sekaligus ayah yang buruk bagi Ara dan kedua anaknya.
Bukan hanya Revan yang merasa bersalah tetapi Ara juga merasa bersalah karena egois. Tetapi ia melakukan itu karena ada alasan tertentu.
"Saya tidak butuh maaf anda. Sekarang Anda keluar dari rumah saya KELUAR"teriak Ara menunjuk pintu rumahnya.
"Aku mau ketemu twins"tekad Revan
Saat Ara akan menjawab sudah terlebih dahulu dengan teriakan Vani dari tangga. Ada juga Vano yang berada disamping Vani
"Ayah"pekik Vano dan Vani mendengar semua tadi membuat Ara membeku ditempat nya begitu pun dengan Revan
Vano dan Vani masuk ke kamar Vano lalu menutup pintu dengan keras
"Vano,Vani bunda bisa jelasin semuanya"teriak Ara
"SEKARANG ANDA KELUAR"bentak Ara. Revan dengan terpaksa pergi keluar rumah Ara dengan lesuh.
Ara berjalan menuju kamar Vano ia mengetuk pintu tetapi hanya suara tangisan Vani yang terdengar
Tok tok
"Sayang buka dulu bunda mau jelasin semuanya"ucap Ara menggedor pintu Vano
"Hiks hiks"hanya suara Vani lah yang mewakili keterkejutan mereka membuat hati Ara begitu sakit.
"Sayang buka dulu bunda mau jelasin tentang tadi dan siapa sebenarnya om Revan"ucap Ara yang setia berdiri di depan pintu Vano
"Bunda mohon sayang hiks"Ara yang tak kuasa menahan air matanya pun mengalir dengan bebasnya
Twins yang mendengar tangisan sang bunda pun ikut menangis dan membuka kan pintu untuk Ara masuk. Lalu Ara masuk kamar Vano dan memeluk kedua malaikatnya.
"Hiks apa bener semua kata bunda dan om Revan Bun"tanya Vani di sela tangisannya
"Sebenarnya"Ara tak kuasa melanjutkan perkataannya
"Sebenarnya apa Bun?"tanya Vano
"Iy-a sayang,memang om Revan ayah kalian"ucapan Ara membuat tangis Vano dan Vani berhenti
"Ayah"lirih Vani tak percaya akan hal ini
"Iya om Revan adalah ayah kalian yang selama ini kalian tunggu tunggu"jelas Ara membuat Vani tersenyum berbeda dengan Vano yang hanya memasang wajah datar
"Tapi kenapa ayah Revan gak bilang saat kita bertemu awal bahwa kami anak nya Bun?"tanya Vani membuat Ara terdiam
"Bun"panggil Vano menggoyang kan tubuh Ara
"Eh iy-a"gugup Ara
"Mungkin ayah mau bikin surprise"ucap Ara yang ngawur agar twins tidak tanya tanya lagi
"Kalian emang gak sekolah?"tanya Ara mengalihkan pembicaraan
"Nggak Bun hati ini libur karena guru guru pada rapat"jelas Vano
"Oh"
"Yaudah bunda kerja dulu kalian baik baik di sini ya"ucap Ara sebelum keluar kamar Vano
"Iya Bun"
"Assalamualaikum"
"Waallaikumsalam"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ceo Is My Husband
Short StoryPernikahan yg dilakukan atas dasar perjodohan tanpa adanya cinta,itulah yg dirasakan Tiara Angelica Dirgantara atau sering disapa Ara.Menikah dengan sosok pria seperti Revan yg mempunyai mata bak elang,dingin,irit bicara,tak tersentuh,dan kejam.Alwa...