Part 4

8.5K 264 0
                                    

Revan berada di mansion tempat ia dan Ara tinggal dulu. Revan memasuki kamarnya bersama ara dulu. Di di dinding terdapat banyak foto Ara dan foto pernikahan mereka. Sekelebat bayangan kejadian hancurnya rumah tangga mereka masih terbayang di pikirannya. Revan memang menyesal tetapi ditutupin dengan wajah dingin&datarnya. Dulu Revan tidak mencintai Ara tetapi kepergian Ara menyadarkan dia bahwa ia sudah mencintai Ara. Walau ia menolak tetapi takdir tak bisa diubah.

Revan berjalan mengambil foto pernikahannya di meja sebelah ranjang

"Aku tau kita menikah karena perjodohan"

"Dulu aku memang tidak mencintai mu tetapi mencintai wanita lain"

"Tapi kepergian mu membuatku menyadari perasaanku"

"Andai dulu aku bisa menghargai perasaan pasti kita masih bersama terus sayang"

"Tapi dengan kedatangan mu di kantor ku dengan bekerja di perusahaan ku membuat separuh jiwaku yg hilang kembali."

"Dan aku berjanji akan membuat kamu selalu ada di sisiku"tekad Revan yang masih setia memandang foto pernikahan mereka

Ditempat lain

Saat ini Ara dan Ana sedang berada di sebuah cafe. Mereka kesini atas permintaan Ara. Ara ingin membicarakan sesuatu.

"Kamu ngajak aku kesini buat apa Ra?"tanya ana

"Lo tau gk-

"Ya nggk lah"ana memotong ucapan Ara membuat Ara kesal

"Gw belum selesai ngomong an"sebal Ara ke ana sambil meminum lemon tea nya

"Ya udah mau ngomong apa?"tanya ana menaikan satu alisnya

"CEO kantor gue itu-

"Ganteng,cool,dingin,tajir iyakan"

"Dengerin gue dulu Riana"ucap Ara

"Lo lanjut aja gak akan gue potong"ucap Ana

"Awas kalau Lo potong"

"Nggak akan Ra"

"Jadi CEO gue itu sebenernya Mas Revan"lirih Ara membuat ana tersedak

Uhuk uhuk

"Revan suami Lo"pekik ana membuat semua pengunjung cafe menatap ke arahnya

"Lo bisa gak sih gak usah teriak teriak"ucap Ara yang malu

"Hehe sorry gue reflek"ucap ana menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Hm"sahut Ara memutar bola matanya malas

"Terus gimana?"tanya ana

"Gimana apanya?"tanya balik Ara

"Lo sama Revan"goda ana menaik turunkan alisnya

"Gue sama dia  apanya?"bingung Ara

"Lo jadi cewek peka an dikit Napa sih Ra"

"Kalau gak peka gue gak bakal tau apa apa"mendengar ucapan polos sahabatnya membuat ana menepuk jidatnya

"Serah lo,gue cuma mau tanya gimana hubungan Lo sama Revan?"

"Bos sama sekertaris"jawab Ara membuat ana kesal

"Maksud gue hubungan yg lebih dari sekedar bos sama sekertaris"kata ana

"Gak ada apa apa"balas Ara

"Gue gak percaya"

"Percaya Lo musyrik kalik"balas Ara

"Eh Lo tadi bilang kalau Lo jadi sekertaris nya Revan kan?"tanya ana mengalihkan pembicaraan

"Iya kenapa?"bingung Ara

"Ara sayang kan Lo jadi sekertaris nya berarti Lo selalu sama dia teruss Tiara Angelica Dirgantara"sebal ana

"Iya sih tapi gimana kalau udah terlanjur"

"Tapi bukannya Revan CEO Wijaya"

"Iya tapi gue juga baru tau kalau dia punya perusahaan lain"

"Biasa anak konglomerat"

"Heem"

"Ana gue mau balik dulu takut Vano sama Vani nungguin"

"Tolong bayarin minuman sama makanan gue"

"Ok, salam juga buat ponakan gue"kata ana yang diacungi jempol Ara

"Kebahagian Lo kebahagiaan gue juga Ra,gue seneng liat Lo bahagia semoga Lo bisa menghadapi Revan"batin ana melihat kepergian Ara. Setelah itu ana menuju kasir membayar makanan mereka dan pulang kerumahnya takut membuat kelurganya khawatir.

My Ceo Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang