Ting tong!
Bel rumah seseorang berbunyi dan langsung dibukakan oleh seorang anak kecil tampan yang menatap orang tinggi besar di depan pintu.
"Ehh ada om Yoorim, masuk om" kata Ahn Minhee menarik tangan Yoorim masuk kedalam rumahnya lalu menutup pintu.
"Mini, siapa malem mal--ehh koko?" Minju keluar dari kamarnya dan langsung berjalan kedepan menatap putranya yang berjalan sambil menarik tangan Yoorim.
"Minju, Yireon ada disini kan?" tanya Yoorim pelan.
"Cece lagi tidur, cece nangis sejak siang!" kata Minju ketus ikutan kesel sama Yoorim walaupun Yireon gak cerita masalahnya apa.
Setau Minju, cecenya pasti ada masalah sama Yoorim. Soalnya cecenya gak mau pulang dulu.
Entah bucin atau gimana, Yireon gak mau cerita soal masalahnya apalagi sampai buat suaminya jelek dimata adiknya...
"Koko abis bantuin cewek lain tadi yang katanya abis di dorong sama cece" sahut Yujin di yang baru selesai ganti baju dan duduk anteng di sofa sambil minum sekaleng beer.
"Mini, kamu masuk kamar dulu ya sayang, main lego sama adik. Mama mau bicara sama om Yoorim dulu" kata Minju pada putra sulungnya.
"Asyiapppp" kata Minhee nurut langsung naik ke kamarnya di lantai dua.
Minju tatap kakak iparnya dengan tatapan kecewa, begitu juga Yujin yang langsung meletakan beer dan berjalan kearah istrinya.
"Coba jelasin deh, ini kenapa? cece bukan tipe yang ngambekan. Emang sih cece agak cengeng dan cepet nangis, tapi dia itu bukan tipe ngambek sampai marahan" tanya Minju pada Yoorim.
"Yireon dorong sahabat saya dari kursi sampai terjatuh. Saya cuma kecewa, karena dia kasar pada sahabat saya" kata Yoorim menunduk merasa bersalah juga.
"Ko, Minju tau banget cece itu gak akan ngelakuin itu kalau sampai orang gak keterlaluan banget! Bahkan koko liat kan? apa pernah cece itu main kasar sama orang? enggak kan? cece tu kalau dikasarin milih nangis dari pada ngasarin balik!" omel Minju pada Yoorim.
"Tadi cece dorong sahabatnya koko, pasti itu ada alasan yang buat cece marah banget! Koko udah nanya belum alasannya apa?" omel Minju yang dijawab gelengan kepala lemah oleh Yoorim.
"Tadi siang cece curhat kalau dia cemburu sama sahabat koko, tapi dia berusaha positif thinking! koko tolong, Minju udah buat beban besar untuk cece selama hidup cece..."
"...sejak kecil cece itu paling gak bisa kasar atau marah sama orang. Jadi tolong ko, jangan buat cece terluka" kata Minju sambil menghembuskan nafas pelan meredakan emosi.
Maklum, bayi gede gak boleh pake emosi. Minju juga ngerti kalau Yoorim ini gak peka dan susah buat mengerti sebenarnya.
"Koko cari aja cece di kamar tamu, bawa pulang terus bicarain baik baik. Kalau sampai cece kesini nangis lagi, Yujin sama Minju gak akan ijinin koko ketemu cece lagi!" kata Yujin ikut mewanti wanti yang diangguki cepat oleh Yoorim.
Yoorim berjalan cepat kearah kamar tamu dan membukanya pelan. Dilihatnya Yireon yang tertidur lelap dengan tangan memegang sapu tangan pink ditangannya untuk mengelap air matanya.
Yoorim berjalan lalu menggendong pelan tubuh Yireon berusaha agar wanita itu tidak terbangun.
Namun gagal, karena saat Yoorim mengangkat tubuh istrinya, Yireon langsung memukul dada Yoorim sambil kembali terisak.
"Oppa jahat!! Oppa sudah gak cinta sama Yireon! Oppa jahat!!" rengek Yireon dengan bahasa China yang dimengerti oleh Yoorim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Tuyul Chibi (END)
FanfictionNako bukan tuyulmu~ Bisa kau suruh suruh~ Dengan seenak maumu~ Azegg~