Ketigapuluhdua

391 65 69
                                    

Mobil hitam berhenti didepan rumah kecil pelosok hutan. Laki laki dewasa langsung bergerak membawa tiga anak anak sambil mengancam mereka.

Entah ancaman apa, tiga anak anak perempuan itu ikut masuk bersama laki laki itu.

Seung-yeon langsung bawa ketiga anak perempuan masuk, baru saja mereka masuk, mobil sedan silver parkir didepan rumah.

Tiga anak laki laki di dalam rumah langsung mengamati rumah itu sambil penasaran dengan apa yang terjadi.

"Gimana nih? aduhh khawatir nih sama Chaemin" kata Jaehwan.

"Aireon gimana ya?" tanya Minhee khawatir.

"Daddy sudah bantu, we go out now! Let's see what's inside, kalian keluar duluan!" kata Tristan membuat dua anak itu bengong.

"Hah? wat de wat wat?" tanya Jaehwan.

"No wat wat" jawab Minhee menanggapi Jaehwan.

"Maksudnya ayo keluar! kita lihat di dalam ada apa!" jelas Tristan pada anak anak itu.

"Oh hehe yuk keluar yuk" kata Minhee. Tiga anak anak itu dengan berani keluar dari mobil jalan mengendap endap masuk kedalam rumah.

Mereka masuk mengendap endap pelan sampai mereka mendengar suara tangisan yang memohon membuat ketiga anak itu terkejut dan melotot.

"Papa...mama!" suara teriakan lembut kedengeran membuat Ahn Minhee langsung panik mendengar suara yang ia tau adalah sepupunya.

"Aireon-ah!!!" teriak Minhee langsung berlari masuk.

"Aishhh!" Tristan yang berusaha menahan Minhee gagal karena anak itu langsung masuk dan menerjang duluan.




"Lepasin mereka!!" teriak Minhee masuk dan melihat Seung-yeon yang berusaha mengikat satu persatu anak anak itu.

"Ya! bocah ingusan?! Dari mana kamu tau tempat ini hah?!!" bentak Seung-yeon balik pada Minhee.

"Minii tolong!!!" teriak Yeri meminta bantuan, begitu juga Chaemin yang berusaha melepaskan diri sekuat tenaga sedangkan Aireon hanya bisa menunduk menangis.

"Ya!! Diam!!!" bentak Seung-yeon pada tiga anak anak itu.

"Minii...hikss" suara tangis Chaemin terdengar membuat Minhee langsung emosi dan anak itu langsung menyerang dan memukul Seung-yeon dengan tinjunya.

Karena masih anak anak, Seungyeon dengan mudah mengambil lengan Minhee dan menekuk tangan anak itu membuat Minhee mengasuh sakit.

"Hehe sakitkan?! makanya jangan ikut campur kamu anak ingusan!!" kata Seungyeon mendorong Minhee keras membuat Minhee jatuh.

"Om jahat! om jahat banget!! Aireon benci sama om!" kata Aireon tiba tiba buka suara.

Seung-yeon yang mendengar itu langsung emosi mengambil tongkat di sebelahnya bersiap memukul anak itu.

Dengan segera Seung-yeon mengarahkan tongkat memukul Aireon, Aireon juga langsung memejamkan matanya...



Prakkk!

"Aaaaaaa" suara anak laki laki terdengar keras. Dengan perlahan Aireon membuka matanya dan melihat Minhee yang masih memeluknya.

Namun Minhee langsung memegang tangannya yang terpukul tongkat akibat melindungi sepupunya itu.

"Miniiii!!" teriak tiga anak perempuan itu saat melihat Minhee yang meringkuk dengan memegangi lengannya.







Brakk!!

"Jangan bergerak!! Cho Seungyeon, anda kami tangkap atas kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan anak! Kami akan dakwa anda juga dengan kasus percobaan pembunuhan!" kata Yeji yang masuk bersama Ryujin dan anggota lain meringkus Seung-yeon dengan cepat.

Bukan Tuyul Chibi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang