«« CHAPTER II »»

1.6K 130 3
                                    

Pagi mulai tiba, ini saatnya namja cantik nan imut itu bersiap untuk membersihkan rumah dan membuat sarapan untuk dirinya, biasanya di pagi hari ini hyunjae selalu mendengarkan teriakan taemin eomma untuk segera bangun akan tetapi teriakan itu sudah tak terdengarkan oleh hyunjae lagi.

Setelah semuanya selesai ia berangkat ke kampus untuk mengambil surat pindah beasiswa dirinya, hyunjae itu cukup populer di kampus karena kepintarannya tetapi ia juga tidak mudah bergaul seperti yang lainnya.

Tiba di lorong kampus banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang mengucapkan duka untuk orangtuanya bahkan mereka menyemangati hyunjae untuk tetap tegar dan kuat..
Semua itu hanya di balas dengan senyuman manis hyunjae.

" Hyunjae tunggu " panggil seseorang yang ia kenal bahkan bisa dibilang kakak tak sedarah.

" Ne, Minhyun hyungie " jawab hyunjae saat namja bernama minhyun itu menghampirinya

" Mian, hyungie tidak bisa menemani hyunjae semalam " lirih minhyun yang tidak enak hati karena menolak ikut adik kesayangannya, semua itu gara gara appanya yang menyuruh membantu kerja dikantor miliknya.

" Gwenchana hyungie, lagian itu tidak penting juga hehehe, terima kasih ya hyungie sudah mau menemani ke tempat peristirahatan terakhir orang tua hyunjae " ucap hyunjae sedih

" Anieyo jangan seperti itu, hyunjae itu seperti adik hyung sendiri jadi jangan sedih nee, hyung selalu ada di sisi hyunjae " minhyun langsung memeluk hyunjae agar pria manis itu tidak merasa sedih dan kesepian.

" Gomawo hyungie tapi mulai saat ini hyunjae tidak akan merepotkan hyungie lagi, hyunjae akan pindah ke seoul nanti " ucap hyunjae tanpa melepaskan pelukan minhyun

" Mworago " minhyun terpanjat dan melepaskan pelukannya

" Hmmm aku akan pindah ke seoul hyungie " ucap hyunjae lagi

" Waeyo?? " tanya minhyun bingung

" Hyungie tau kan kalau hyunjae dapat beasiswa di kampus seoul itu? hmm lumayan juga kalau hyunjae terima beasiswa itu, dan juga part time di seoul lebih besar dari incheon " jelas hyunjae kepada minhyun

" Itu terserah hyunjae, hyung tidak bisa berbuat apa lagi, tapi kalau ada hal bilang hyung ya jangan dipendam sendiri " pasrah minhyun

" Gomawo hyungie " ucap hyunjae

" Kapan hyunjae ke seoul " tanya minhyun pada adiknya

" Lusa hyunjae berangkat " jawab hyunjae

" Hyunjae dipanggil song ssaem ke ruang rektorat tuh " ujar teman kampus hyunjae

" Ahh ne, gomawo Jiso-nuna " senyuman manis lagi lagi keluar dari bibir mungil milik hyunjae

" Hyungie, hyunjae harus pergi dulu ya annyeong " pamit hyunjae dan melangkahkan kakinya menuju ruangan kepala sekolah

" Nanti hyung akan ke rumah " teriak minhyun

Skipp

Sepulang dari sekolah hyunjae menyiapkan semua barang barang yang akan ia bawa ke seoul nanti, selagi iya membereskan barangnya ia memasuki kamar kedua orangtua nya dan tersenyum miris akan kembali merindukan mereka.

" Appa, Eomma hyunjae kangen kalian hikss hikss, hyunjae janji akan menjadi orang berguna nanti, tunggu hyunjae ya " buliran bening mengalir di wajah cantik hyunjae sambil memeluk bingkai kedua orangtuanya

Sungguh rasanya sakit bukan main, kalian juga pasti akan merasakan apa yang aku rasakan sekarang.

Hyunjae mengambil beberapa barang kedua orangtuanya untuk ia bawa ke seoul nanti, selagi membereskan barangnya tiba tiba ada suara ketukan pintu, ia yakin itu adalah minhyun hyung.

REGRET IS AT THE END [[JUJAE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang