«« CHAPTER XXXIX »»

835 76 3
                                    

Jangan lupa vote....
Terimakasih
Sorry for typo
Happy reading yeorobun





Pagi buta ini Hyunjae terbangun dari tidurnya dan langsung buru-buru melesat berlari ke arah kamar mandi karena tiba-tiba perutnya terasa seperti di aduk-aduk.

Hoekk hoekk hoekk

Hyunjae berusaha memuntahkan isi dalam perutnya namun tidak ada yang keluar terlebih sedari malam dirinya tidak ada memakan apapun.

Setelah memuntahkan cairan bening itu tiba-tiba badan Hyunjae menjadi lemas dan bibirnya langsung berubah puncat, Hyunjae melangkah keluar dari kamar mandi dan mata indahnya menatap jam di dinding ternyata masih jam lima pagi.

" Sebaiknya aku segera membuat sarapan, mana tahu mual aku sedikit reda " gumam Hyunjae sembari melangkah keluar dari kamarnya

Hyunjae merasa kasihan pada suaminya yang tidur dikursi dengan selimut yang sudah jatuh dilantai itu, dirinya melangkah menghampiri suaminya untuk membenarkan selimutnya dan mengecup sekilas keningnya.

Pemuda cantik itu melangkah kedapur dan membuka kulkas untuk mengeluarkan bahan-bahan yang akan ia olah untuk menjadi sarapan yang enak untuk suami tercinta dan juga putra tampannya.

Belum juga melakukan apapun dan entah karena apa sewaktu melihat spam tiba-tiba mual Hyunjae kembali naik dan segera ia berlari ke wastafel dapur.

Hoekk hoekk hoekk

Juyeon yang mendengarkan suara itu langsung terbangun dari tidurnya dan dengan mata sedikit terbuka dirinya melihat istri tercintanya tengah muntah di wastafel dapur membuat dirinya khawatir dengan kesehatan istrinya.

" Sayang, kamu kenapa " tanya Juyeon sambil membantu memijat tengkuk istrinya

" Engga tahu, hoekk hoekk "

Lagi-lagi yang Hyunjae keluarkan hanya cairan bening membuat Hyunjae langsung berpikir kalau dirinya tengah hamil namun dirinya segera menepis pikiran seperti itu karena sudah lama juga dirinya tidak bersetubuh dengan suaminya.

" Kita ke dokter ya sayang, lihatlah wajahmu yang pucat itu " ucap Juyeon khawatir

" Tidak mau dad, mungkin Hyunjae hanya masuk angin biasa " tolak Hyunjae

" Tidak sayang, kamu harus ke rumah sakit sekarang, daddy tidak mau kamu kenapa-kenapa, tunggu sebentar daddy ambil kunci mobil dulu "

Selagi mengambil kunci mobil, Juyeon langsung menghubungi Minhyun pagi-pagi buta ini untuk menitipkan anaknya yang masih tertidur itu, awalnya Juyeon ingin membawanya kerumah sakit namun merasa kasihan kalau nanti anaknya terusik dan akan terbangun.

Tidak lama kemudian dari depan rumah terdengar suara deruan mobil dan menampakkan Minhyun tengah berjalan masuk kedalam rumah.

" Kamu kenapa " tanya Minhyun khawatir saat melihat adiknya duduk dikursi dengan wajah pucat seperti mayat itu

" Tidak tahu hyungie, Hyunjae mungkin hanya masuk angin karena semalam Hyunjae tidak nafsu makan "

" Sebaiknya kamu cepat bawa adikku ke rumah sakit sekarang, aku tidak mau dia kenapa-kenapa " ujar Minhyun pada Juyeon

" Nee hyung, mian merepotkanmu " ucap Juyeon tidak enak hati

" Gwenchana "

Minhyun membantu menuntun adiknya untuk masuk kedalam mobil karena sang empu terus mengeluh merasakan pusing membuat kedua pemuda tampan itu menjadi kasihan dengan keadaannya.

REGRET IS AT THE END [[JUJAE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang