«« CHAPTER XXII »»

708 87 2
                                    

Jangan lupa vote...
Terimakasih
Happy Reading Yeorobun





Semilir angin malam menerpa wajah semua orang yang sedang berada di luar maupun dijalanan dengan udara yang sejuk dan tenang membuat suasana hati menjadi lebih baik, sepoi sepoi angin serasa membuang semua penat yang ada di tubuh mereka namun tidak dengan Juyeon yang sekarang keadaannya terlihat tidak baik karena nama Yunjae terus menggentayangi pikirkan pemuda tampan itu.

Sosok Yunjae sangat sulit dilupakan di memori kelam kenangan nya, memang benar kalau cinta pertama itu sulit terlupakan karena dirinya juga merasakan hal seperti itu, terlihat ia sedang disebuah bar dan botol alkohol yang berserakan diatas meja, dirinya tidak tahu entah keberapa kali ia minum alkohol itu.

Banyak kupu kupu malam atau bahasa kasarnya seorang Jalang sedang menggerumbuli Juyeon, dirinya tidak bernafsu untuk menyentuh barang bekas seperti itu, para pelacur mendesah kecewa karena Juyeon tidak menanggapi kehadirannya sama sekali.

Tatapan kosong namun pikirannya terus berjalan kembali ke masa dirinya sedang mabuk asmara dengan Yunjae, mungkin bagi para pelacur melihat Juyeon senyum senyum sendiri atau bahkan meneteskan air matanya itu hal yang biasa tetapi menurut Juyeon itu seperti mimpi buruk yang datang kembali.

Juyeon sudah mabuk berat sekarang, ia bangun dari duduknya dan berjalan sempoyongan, ia membayar beberapa lembar uang kepada waitress dengan jumlah yang sangat besar, dirinya keluar dari bar dan berjalan linglung kesana kemari.

Malam ini Hyunjae tidak pulang dengan Jihyo atau Inseong maupun dengan Ten, dirinya berjalan kaki untuk merasakan udara malam kota Seoul yang tiap hari selalu ramai dengan orang lokal maupun tourism.

Sepanjang jalan senyuman Hyunjae tidak pernah luntur, sesekali dirinya memejamkan mata dan menghirup dalam dalam udara malam yeng terasa menyejukkan.

Tiba tiba Hyunjae melihat ketua gang Theb sedang sempoyongan entah karena apa dirinya tidak tahu, awalnya Hyunjae tidak peduli dan bergegas untuk pulang tapi baru beberapa meter ia merasa kasihan padanya yang terjatuh ke tengah jalan, Hyunjae membelak matanya panik karena sebuah truk besar yang berjalan sangat laju, Hyunjae berlari dan memapah Juyeon ke tepi jalan.

" Yakk kenapa kau, untung kau tidak tertabrak truk itu " tanya Hyunjae yang masih ngos-ngosan

" Yunjae " ucap Juyeon langsung memeluk Hyunjae

" Aku tahu kamu pasti akan kembali, aku selalu menantimu sayang, maafkan aku kalau aku salah " racau Juyeon membuat Hyunjae menjadi pusing karena menghirup alkohol

" Astaga apa kau mabuk " ujar Hyunjae kala mencium bau alkohol yang sangat menyengat di hidungnya

" Akhirnya kamu kembali  " ucap Juyeon sambil membelai wajah Hyunjae

" Aduhh gimana nih? apa aku bawa pulang ke apartemen? ahh tidak tidak, duhh gimana nih " gumam Hyunjae dalam hati

" Taksi taksi " teriak Hyunjae kala melihat taksi yang tidak jauh darinya hingga taksi berhenti tepat di depan mereka

" Ahjussi tahu kan anak ini " tanya Hyunjae pada sangat sopir taksi

" Tahu betul nak, seluruh rakyat korea pun tahu dengan penerus bisnis tuan Chanyeol " jawab sang sopir taksi

" Bagus deh kalau ahjussi tahu, emm tolong bawakan dia pulang ya ahjussi, ahh ini ongkosnya dan lebihnya buat ahjussi saja " ujar Hyunjae memberikan uang cash dan menuntun Juyeon masuk kedalam taksi

REGRET IS AT THE END [[JUJAE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang