#11

7.2K 590 2
                                    

Matahari terbit menyilaukan mata seorang lelaki yang sedang tertidur pulas.

Setelah sampai di villa, Ajja dan Zyodan langsung tertidur tanpa mengganti pakaiannya.

Ajja mengerjapkan matanya beberapa kali. Siapa yang membuka tirai jendelanya? Entahlah.

Ajja melirik ke samping kanannya. Zyodan meringkuk dengan wajahnya yang menggemaskan.

Ajja memeluk Zyodan. Tangannya meraba bagian tubuh Zyodan dan bibirnya sibuk menciumi seluruh wajah Zyodan yang masih dalam posisinya.

Ajja tersenyum saat melihat Zyodan yang masih Setia dengan tidurnya walaupun sudah diganggu beberapa kali.

Ajja pun mencium bibir Zyodan dan membiarkan nya menempel. Namun Zyodan tetap tidak berkutik.

Ajja memencet kedua pipi Zyodan agar mulutnya terbuka dan mulai melumatnya.

Zyodan yang merasa mulutnya sedang dalam permainan langsung membuka matanya dan mendorong tubuh Ajja lalu ia mengumpat dalam selimut.

Ajja terkekeh.

"Maaf, abisnya lo gak bangun bangun," kata Ajja berusaha membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh Zyodan.

"Buka gak?! Gue kelitikin nih,"

Zyodan langsung membuka selimutnya hingga menampakkan kedua matanya saja.

Ajja terkekeh lalu mencium kepala Zyodan gemas.

"Mau mandi apa renang?" tanya Ajja.

"Mandi," jawab Zyodan cepat.

"Kenapa? Lo gak bisa renang, hm?"

"Bisa,"

"Terus kenapa gak mau renang?"

"Emang kenapa?"

"Ya gak papa sih, yaudah yuk mandi bareng,"

Ajja memeluk tubuh Zyodan yang masih tergulung selimut dan berusaha mengangkatnya.

"Tunggu selimutnya awasin dulu,"

Zyodan keluar dari selimut langsung berlari ke kamar mandi lalu menguncinya.

"Zy, bukaaaaaa! Ayo mandi bareng!" ucap Ajja sambil mengetuk-ngetuk pintu.

"ZYODAAAAAAAN!" teriak Ajja namun Zyodan tak menanggapi nya.

>>>><<<<

Ajja dan Zyodan berjalan memasuki minimarket. Zyodan mengambil ranjang belanjaan dan membawanya mengikuti kemana Ajja pergi.

"Ja?" panggil Zyodan tak digubris.

"Ajjjaaaaa," panggilnya lagi sedikit berteriak.

"Ja, kenapa sih? Gue kan dah minta maaf, lagian juga kita masih sekolah," kata Zyodan namun Ajja masih saja diam sambil memilih susu yang ia pegang.

Zyodan melihat kanan kiri, sepi. Zyodan langsung memeluk Ajja erat.

"Maaf Ja, kapan kapan aja ya," ucap Zyodan. Ajja tersenyum namun ia masih ingin mencuekin Zyodan.

Ajja dan Zyodan mengantri cukup lama hingga mereka sampai didepan meja kasir.

Ajja melirik Zyodan yang sedang memperhatikan belanjaannya dimasukkan ke plastik.

"Zy, tolong ambilin oreo rasa coklat," kata Ajja, Zyodan pun pergi untuk mengambilnya.

Ajja melihat Zyodan yang sudah berjalan pun tersenyum. Ia mengambil sebuah kotak lalu memberikan nya pada kasir untuk dibayar.

"Mau ditaruh plastik aja mas?" tanya mbak kasir.

"Sini mbak, nanti gak usah pake bil ya mbak," Ajja mengantongi kotak itu ke dalam celananya. Mbak kasir itu hanya mengangguk menahan senyum nya.

"Ini, Ja?"

Ajja terkejut melihat Zyodan tiba-tiba datang dengan membawa oreo ditangannya.

"I-iya," jawab Ajja gugup.

"Totalnya jadi..."

Ajja mengambil uang cash di dompetnya lalu memberikannya kepada kasir.

"Terimakasih," ucap mbaknya sambil memberi uang kembalian.

Sesampainya di mobil, Ajja tersenyum sambil menatap mata Zyodan.

"Mau ke pantai apa ke bazar?" tanya Ajja.

"Ke pantai aja lagi pengen main pasir," kata Zyodan.

Ajja menjalankan mobilnya dan Zyodan menyalahkan musik dengan suara yang kencang.


>>>><<<<

Setelah mereka puas dengan bermain air dan juga kejar-kejaran, Ajja dan Zyodan duduk di pasir sambil menikmati indahnya sunset.

Ajja merangkul Zyodan dan menciumi rambut Zyodan. Kebiasaan itu sudah menjadi favorit Ajja.

"Zy, kita kesini bukan sekedar untuk jalan-jalan aja," kata Ajja.

Zyodan mengangguk mengerti.

"Lo tau apa yang gue maksud?" tanya Ajja.

Zyodan yang sedang bermain pasir langsung menolehkan kepalanya menatap Ajja.

"Apa?" Zyodan berbalik nanya.

Ajja menahan tawanya, Zyodan membuatnya sangat gemas dengan tingkahnya. Ajja yang sudah deg-degan tiba-tiba jantungnya kembali berdetak normal.

Diraihnya kedua pipi Zyodan lalu mengecupnya singkat.

Zyodan memalingkan wajahnya yang mungkin sudah memerah.

"Yuk, ganti baju terus balik," Ajja menarik lengan Zyodan.

>>>><<<<

Ajja yang sedang bengong menunggu Zyodan mengganti pakaiannya tiba-tiba dikagetkan dengan suara handphone nya.

"Halo?" ucap Ajja.

"Lagi dimana?"

"Di pantai, pa. Pa, hari ini Ajja ke hotel aja ya capek banget soalnya,"

"Yaudah, besok papa mau ajak kalian makan malam sama temen papa, sore harus udah ada di villa,"

"Oke, pa,"

Sambungan terputus.

Ajja tersenyum senang, ia berharap malam ini akan menjadi malam yang sangat Indah baginya. Bagi mereka.

****

Love at First Sight (BXB) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang