Suara dentingan terdengar begitu nyaring di meja makan. Raka, Ajja, dan Zyodan menikmati sarapan pagi nya.
"Gimana Ja? Lancar? Susah apa engga?" tanya Raka.
Berbulan-bulan telah berlalu semenjak kejadian itu Zyodan tak lagi diperbolehkan sekolah melainkan homeschooling.
Awalnya Zyodan menolak tetapi karena bujukan dari Raka dan Ajja juga untuk kebaikannya Zyodan pun menurutinya.
"Lumayan sih pa, ya paling mentok mentok nanya temen," ucap Ajja.
"Yee, gimana sih kamu, hari terakhir nih, menentukan kelulusan,"
Ajja terkekeh.
"Iya pa, santuy aee santuy,"
Ajja berdiri merapikan baju dan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Cepet berangkat nanti telat." peringat Raka.
Cup! Cup! Cup!
Ajja menghujani wajah Zyodan dengan kecupan sebelum berangkat sekolah.
"Doain ya sayang," ucap Ajja pada Zyodan.
"Iya semoga lancar, sana gih jangan lupa bawain soal nya ya, Ja."
Ajja mengangguk mantap.
Dari hari pertama memang Ajja selalu mencuri soal ujian untuk Zyodan. Sebenarnya setelah mengumpulkan soal, guru selalu menghitung nya kembali tetapi akal Ajja selalu jalan. Ajja menawarkan diri untuk membantu membawakan soal soal itu ke ruang guru setelahnya Ajja mengambil satu soal lalu pergi.
Ajja mencium tangan Raka untuk berpamitan lalu pergi membawa mobil kesayangannya menuju sekolah.
>>>><<<<
Raka melihat Zyodan yang sedang memainkan air dengan kakinya di kolam renang. Tatapannya kosong, seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Zy, kenapa?" Raka menghampiri Zyodan lalu ikut duduk disebelahnya.
Zyodan menggeleng.
"Gak siap ditinggal?" tanya Raka lagi. Zyodan diam tak menjawab.
"Masih empat bulan lagi acara pernikahan nya. Papa sama Ajja gak maksa Zyo untuk dateng kok, kan beberapa hari setelahnya Zyo bakal ikut sama Ajja ke Australia kan? Tinggal bareng disana, jangan sedih dong," rayu Raka.
"Engga pa, Zyo kepikiran ayah sama bunda," ucap Zyodan.
"Jangan terlalu dipikirin. Sana siap siap bentar lagi gurunya dateng, papa mau ke kantor sebentar mau ambil dokumen."
"Iya pa."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at First Sight (BXB) END✓
Teen Fiction"Gue tipe orang yang blak-blakan. Gue tertarik sama lo, gue minta Julio buat deketin gue sama lo, bukan hanya sekedar teman atau sahabat tetapi sebagai kekasih, jujur gue baru pertama kalinya punya perasaan aneh sama sesama jenis. Kalo lo gak kebera...