Hari-hari berjalan seperti biasa, Ajja yang sedang fokus dengan pekerjaan nya dan Zyodan fokus dengan sekolahnya.
Tepat dihari kelulusannya, Raka sempat menawarkan Zyodan untuk berkuliah di Australia tempat Ajja kuliah dulu, namun Ajja lah yang menolaknya, Ajja merekomendasikan tempat kuliah yang berdekatan dengan kantornya. Zyodan hanya menyetujui nya saja, toh yang penting kuliah.
Di kantor.
Ajja mengeluarkan handphone nya untuk mengirimi pesan ke pembantu yang biasa mengurus Yeza.
Mba, nanti sore ke GI ya,
Bawain bajunya juga mau saya ajak jalan-jalan,Read.
Oke, mas.
Saya ikut juga gak, mas?Yaiyalah,
Read.
Oke, mas.
Sifat Mba Imas yang nyablak dan sedikit sengklek membuat Ajja terbiasa dan malah terhibur dengannya.
Mba Imas adalah pembantu yang mengurusi Yeza dari pertama Yeza masuk TK dan sekarang Yeza sudah menduduki kelas 1 SD.
•
Sebelum menuju ke salah satu mall di Jakarta, Ajja menjemput Zyodan terlebih dahulu. Ajja akan membawa Zyodan kali ini untuk bertemu dengan Yeza, semenjak kejadian itu Ajja tak mempertemukan Zyodan dan Yeza terlebih dahulu dan sekarang lah saatnya.Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan. Zyodan sangat antusias untuk bertemu dengan Yeza, berharap Yeza menerimanya dengan senang hati.
•"Halo? Dimana mba?" tanya Ajja dalam telepon.
"..."
"Oh, berdua doang kan?"
"..."
"Oke, oke."
Ajja mematikan panggilannya.
Segera Ajja dan Zyodan menuju tempat yang dimaksud Mba Imas.
Ajja yang menggandeng tangan Zyodan pun dilepaskan saat seorang anak kecil berlari kearahnya.
"Daddy!" katanya. Ajja pun menggendong dan menciumi seluruh wajah Yeza dengan gemas.
"Wangi banget nih anak daddy,"
Ajja dan Yeza saling tertawa.
Yeza menoleh ke arah Zyodan yang melihatnya sambil tersenyum. "Itu siapa daddy?" tanya Yeza menunjuk Zyodan.
"Itu papi nya Yeza, sekarang Yeza panggilnya papi ya," ucap Ajja memperkenalkan Zyodan.
"Daddy Yeza banyak banget ada 5," ucapnya sambil menghitung jari ditangannya. Ajja dan Zyodan terkekeh.
"Kok 5? Coba hitung lagi yang bener," Yeza pun menghitungnya di bantu dengan Ajja dan Zyodan.
"Hayo, jadi ada berapa?" tanya Ajja.
"3 daddy!"
"Yeay!" seru mereka.
Setelah itu mereka pun mencari restoran untuk mengisi perut.
Di sela-sela waktu makan, Mba Imas berbicara, "Tadi di sekolah Yeza ngerobekin buku temannya sampe nangis, untung orang tuanya gak marah, hehe," cerita Mba Imas sambil terkekeh mengingat tingkah Yeza.
"Bener begitu Yeza?" tanya Ajja.
"Iya daddy, abisnya dia mukanya begitu, Yeza kesel lihat mukanya, daddy," ucapnya sambil menggebuk meja seraya marah pada temannya.
"Emang mukanya temen Yeza gimana?" kini Zyodan lah yang bertanya.
"Gak gimana gimana sih, tapi Yeza kesel aja lihatnya,"
"Gak boleh gitu dong sayang, besok minta maaf ya,"
"Iya daddy, Yeza minta maaf," katanya. Ajja pun mencium kedua pipi Yeza.
>>>><<<<
Di perjalanan menuju Bandung, Yeza tertidur di pangkuan Zyodan. Ajja yang melihatnya pun segera memfoto nya.
"Mba, Seva ada di rumah?" tanya Ajja.
Mba Imas menggeleng. Tentu saja tidak ada karena jika ada, Seva tidak akan mengizinkan Yeza untuk menginap bersama Ajja.
>>>><<<<
Mereka sampai di hotelnya tepat pada jam 8 malam. Yeza sedari tadi berseru senang di gendongan Zyodan.
"Papi, besok kita naik gunung, yeay!" seru Yeza di lift.
"Gak jadi ah, daddy males naik ke gunungnya," canda Ajja.
"Emang siapa yang ngajak daddy?" tanya Yeza. Mereka pun tertawa mendengarnya.
"Anak ini mulai ngeselin yaa?" Ajja pun menggelitiki Yeza.
"Abis ini cuci kaki-"
"Cuci muka, gosok gigi, bobo," potong Yeza, seakan-akan ucapan itu sudah menjadi rutinitas yang selalu Mba Imas katakan.
Mereka pun berjalan menuju kamar yang telah di booking.
Cukup besar. Ada ruang keluarganya, dapur, dan dua kamar tidur yang masing-masing terdapat toilet.
•
Ketika semua nya telah selesai membersihkan badan, mereka pun masuk ke dalam kamar. Kini Yeza telah berada di tengah-tengah antara Ajja dan Zyodan."Yeza sayang daddy sama papi," ucapnya.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at First Sight (BXB) END✓
Fiksi Remaja"Gue tipe orang yang blak-blakan. Gue tertarik sama lo, gue minta Julio buat deketin gue sama lo, bukan hanya sekedar teman atau sahabat tetapi sebagai kekasih, jujur gue baru pertama kalinya punya perasaan aneh sama sesama jenis. Kalo lo gak kebera...