#24

4.3K 348 9
                                    

"Masuk, Ja, Zy," Julio mempersilakan mereka masuk ke apartemen nya.

Ajja dan Julio berbincang lumayan lama.

Zyodan merasakan tenggorokan nya yang mengering, ia butuh air.

"Jul mau minum dong," pinta Zyodan.

"Ambil aja tuh di dapur,"

Zyodan pun berjalan menuju dapur.

Setelah dirasa cukup puas, Zyodan menaruh kembali gelasnya. Ketika ia berbalik, seseorang itu berada tepat dihadapannya.

"Boleh gue ngomong sebentar?"

Zyodan mengangguk lalu ia dibawa ke balkon.


"Gue minta maaf atas perlakuan gue waktu itu," ucapnya.

"Udah lama juga kejadiannya," melihat ekspresinya, membuat Zyodan berusaha untuk memaafkan nya.

Mereka terdiam, cukup lama.

"Eumm... Sekarang gue tau gimana di posisi lo sekarang, dan waktu itu,"

Zyodan diam, ia hanya ingin mendengarkan apa yang orang itu ingin katakan padanya.

"Waktu itu gue gak sengaja ketemu Julio di minimarket deket sekolah, dia ngeliat gue dengan tatapan yang jelas banget mengisyaratkan kemarahannya," ia menjeda ucapannya lalu melihat Zyodan yang sedang memandang nya menunggu penjelasan.

"Nungguin banget cerita gue?"

Zyodan tersadar, ia pun mengalihkan pandangannya yang membuat orang itu terkekeh, lucu, pantes Ajja terpikat dengannya.

"Lanjut," kata Zyodan.

"Ya udah, begitu, lo tau sendiri lah lanjutannya,"

"Hah? Trus gimana bisa jadiannya?"

"Ck! Ya setelah gue di unboxing sama dia, dia jadi baper, beberapa hari setelahnya dia nyari gue, berakhir sampai sekarang deh, tamat," jelas nya.

Zyodan tampak menganggukkan kepalanya tanda mengerti dengan jalan ceritanya.

"Lo-" ucapan Zyodan terpotong.

"Aufan Prasetyo? gimana?" tanya Ajja yang tiba-tiba datang.

Aufan tersenyum kecil.

"Gue minta maaf, Ja,"

Ajja pun tersenyum padanya.

"Nanti kapan-kapan kita main bareng, gue pengen liat gimana cara main kalian," canda Ajja.

Aufan terkekeh dan Zyodan tersenyum kikuk.

"Sana gih siap-siap, malem ini kita ke Bandung." ucap Ajja memberi tahu.

>>>><<<<

Keesokan harinya, Ajja, Zyodan, Julio, dan Aufan berenang bersama. Tidak lama, karena para uke bibirnya sudah membiru dan menggigil. Mereka pun kembali ke kamarnya masing-masing untuk membersihkan tubuhnya.

Sekarang, Ajja dan Zyodan telah duduk manis di bathup. Ajja memeluk tubuh Zyodan yang menggigil sambil menyiraminya dengan air hangat.

"Dingin banget emang?" tanya Ajja.

"I-i-iya, di-d-dingin banget emangnya l-lo gak ke di-di-d-dinginan?" Zyodan berucap dengan bibirnya yang bergetar.

Ajja terkekeh, lalu dekapannya dipererat.

"Gue pengen ngomong boleh?"

"Ng-ngomong aja,"

"Hmm... Dia hamil, Zy,"

"H-HA?!" Zyodan terlonjak kaget sambil menatap Ajja.

"Shtt. Dengerin gue dulu," Ajja pun kembali menarik Zyodan lalu memeluknya lagi.

"Tau kan? Waktu itu kita vcs? Aku udah gak tahan lagi, aku jadiin dia pelampiasan, terus gak lama dia hamil dan semenjak itu sikap nya berubah drastis. Yang tadinya lemah lembut jadi garang banget kayak singa," curhat Ajja.

Entah Zyodan mau jawab apa cerita itu sedikit konyol menurutnya.

"T-terus gimana? G-gue liat d-d-dia orangnya b-baik kok,"

"Masih dingin? Udahan aja yuk, makan terus tidur, nanti sore bisa jalan-jalan," Ajja bangkit keluar dari bathup lalu membantu Zyodan dan menghandukinya.

Setelah makan, Ajja membawa Zyodan ke kasur. Berselimut dan lagi-lagi memeluk Zyodan erat.

Ajja bingung, kenapa Zyodan masih saja menggigil, padahal sudah pakai sweater plus jaket, celana panjang, dan kaos kaki double. Entahlah, semoga nanti sore sudah membaik.

"Ajja, terus gimana?" tanya Zyodan lagi yang masih kepo dengan keputusan Ajja.

"Gak tau, Zy. Selama aku sama dia di sana baik-baik aja, tapi ya kalo dia gak baik aku juga gak baik," jelas Ajja.

"Kok gitu?" tanya Zyodan lagi.

"Aku orangnya begitu? Mungkin,"

"Berarti sama aku juga?"

"Mungkin,"

"Kok gitu?"

"Udah udah tidur dulu, badan udah geter gitu kayak lagi make vibr*t*r,"

Zyodan pun refleks mencubit puting Ajja.

"Sayang, jangan gitu dong nanti ada yang bangun gimana? Kamu siap emangnya?"

"Shtt.. Brisik!"

Zyodan pun menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Ajja.

****

Love at First Sight (BXB) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang