#18

4.6K 377 11
                                    

3 minggu kemudian...

Dari tadi Zyodan merasa sangat bosan di kelas.

Setelah menjelaskan materi akhirnya guru itu memberikan soal yang membuat Zyodan sedikit terdorong untuk bersemangat.

Ternyata soal yang diberikan tidaklah sedikit, ada lima soal namun setiap soal memiliki tiga cabang dan semuanya hitung-hitungan.

"Dua jam sebelum istirahat cukup ya, yang sudah selesai boleh keluar," ucap guru itu tetapi tidak meninggalkan kelas.

Semuanya tampak menghela nafas, tidak ada yang protes, karena guru memperbolehkan untuk berdiskusi dengan teman asal tidak berisik.

Zyodan dengan telaten menjawab soal-soal nya. 8 menit berlalu, Zyodan sudah sampai di nomer ke 3, ada yang di longkap? Tidak, Zyodan tidak suka jika mengerjakan tugas secara tidak berurut.

Tidak dikit teman-teman nya menghampiri Zyodan, Zyodan tidak mempermasalahkan itu asal tidak banyak nanya dan mengganggu.

Zyodan berdiri bersiap mengumpulkan tugasnya ke depan tepat di menit ke 20.

"Zyo tunggu kek gue aja belum selesai nyalin," mohon Dafa.

"Tau lo buru-buru amat istirahat aja masih ada dua jam lagi," kata Jihan.

"Bodo, mumet pala gue," ucap Zyodan dan berlalu pergi.

Tidak heran dan tidak kaget. Guru itu tersenyum saat Zyodan mengumpulkan tugasnya.

"Sudah di koreksi lagi belum?" tanya guru itu yang dibalas anggukan dengan Zyodan.

"Yaudah boleh keluar, inget ya jangan rusuh! Nanti saya robek bukunya,"

"Iya pak, semoga." ucap Zyodan sambil berjalan menuju pintu.

BRAK!

"Astagfirullah!"

>>>><<<<

Sehabis membeli minum di kantin, Zyodan berniat untuk pergi ke lapangan melihat anak-anak bermain basket.

Bruk!

Zyodan panik, ia menabrak seseorang dan lagi lagi minumannya tumpah mengenai baju orang itu, untungnya bukan baju seragam melainkan baju basket.

"Maaf sumpah gue gak sengaja tadi kaget liat kucing berantem," ucap Zyodan jujur.

"Dua kali ya?" tanya orang itu.

Zyodan yang sedang berusaha membersihkan tumpahan airnya pun mendongak melihat wajah orang yang ditabraknya.

Aufan? Lagi?

"Seneng banget lo nyiram air ke gue!" ucap Aufan.

"Ya maaf orang gue gak tau,"

"Lagian ngapain sih lo jam segini berkeliaran? Jajan lagi! Serasa sekolah punya lo ya?!" semakin lama Aufan semakin mendekat.

Sontak Zyodan pun mundur beberapa langkah, untungnya tidak ada tembok dibelakangnya.

"Kenapa? Takut lo? Oh iya, denger denger lo belok ya?" ucapnya.

Zyodan yang masih bingung dengan kata kata itu pun memilih diam.

"Santai, gak usah takut, kayaknya sih gue masih normal, kayaknya yaaa gak tau deh nanti, abisnya lo makin hari makin imut sih gue liat liat, pantes tuh ketos kecantol sama lo, apalagi.. Bibir dan bokong lo seksi abis,"

Aufan menyentuh bokong Zyodan namun dengan cepat Zyodan mendorong nya.

"Hahaha, sekarang gue mau minta pertanggung jawaban lo dengan ini,"

Love at First Sight (BXB) END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang