Dia Sehun, seorang iblis yang belum menemukan kebahagiaan abadinya. Makhluk abadi yang hanya bisa mati dengan cara tertentu. Makhluk yang memegang kendali kematian seseorang dan terkadang dianggap sebagai makhluk tanpa belas kasih. Namun Sehun berbeda.
Satu hal yang membuat Sehun berbeda adalah rasa kasih yang Sehun miliki saat bertemu seseorang yang harusnya mati di tangannya.
Awalnya Sehun sama seperti iblis lain, berhati dingin dan tidak memiliki belas kasih kepada manusia karena memang begitulah mereka diciptakan. Namun ketika mata tajam Sehun menerima sebuah titah, terlihat sebuah nama yang harus ia bawa menuju dunia bawah untuk segera disiksa dengan alasan yang tidak tertulis di sana, Sehun pun menjadi cukup penasaran.
Orang seperti apa yang harus ia bawa. Dosa seperti apa yang orang itu lakukan sehingga harus disiksa dan dikurung di dunia bawah. Bahkan temannya pun tidak mengerti dengan hal itu.
"Aku mendapatkan tugas yang sama denganmu" alis Sehun terangkat dan menatap temannya yang memiliki raut hampir sama dengannya.
"Lokasi?"
"Di sebuah kota kecil bernama Hanyang" sudah lama sejak tugas terakhirnya dan kini Sehun harus berperan sebagai bangsawan muda untuk tahu siapa targetnya.
Dulu iblis dikenal sebagai pencabut nyawa dan seharusnya hal itu dianggap berbeda, namun tugas Sehun bukanlah mengirim arwah, namun membunuh seseorang dan membawanya ke penyiksaan tak berujung.
"Dia seorang bangsawan muda"
"Dia seorang pelayan dari seorang bangsawan" bersamaan mengucapkannya dan membuat mata mereka membulat sempurna. Saling bertatapan dan saling memeriksa tugas mereka masing-masing.
"Tunggu, apa kau mendapatkan si tuan?" Sehun menatap rekannya dan kemudian mengangguk pelan.
"Kau mendapatkan pelayan dari si tuan?" Chanyeol mengangguk dan Sehun pun memijat pelipisnya. Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun, bahkan beratus tahun, Sehun harus bekerja dengan Chanyeol, temannya sendiri. "Lantas, apa dosanya?" Chanyeol menggeleng dan kemudian menatap Sehun. Mengerti dengan maksud tatapan Chanyeol, Sehun pun memperlihatkan tugasnya pada Chanyeol.
"Tidak tertera. Tugas macam apa ini?!" Nada suaranya meninggi dan Sehun hanya bisa terdiam dan bersiap bergerak menuju Hanyang.
"Kita lihat apa sebenarnya maksud tugas sialan ini" Chanyeol mengangguk dan kemudian mengikuti gerak Sehun.
Tidak menunggu waktu lama untuk mereka dapat tiba di kota itu. Bahkan dalam sekejap mata, mereka mampu tiba di sana dan langsung mengenakan pakaian layaknya seorang bangsawan terpandang.
"Mereka di depan kita" menatap dua orang yang berpakaian cukup jauh berbeda satu sama lain, namun menampilkan raut yang sama satu sama lain.
Senyuman indah dan terlihat begitu bahagia satu sama lain. Bukan hanya senyumannya, dua orang itu terlihat begitu menawan di mata dua iblis yang saat ini berdiri di arah yang berlawanan dengan dua target mereka.
"Cepat selesaikan tugas kita sebelum bulan mati datang" bulan masih bersinar terang. Bahkan puncaknya Bhatara Candra* menunjukkan keagungannya. Mereka harus selesai melakukan tugasnya sebelum bulan dimakan seutuhnya oleh Kala Rau* atau sebelum bulan mati tiba.
"Besok, kita lakukan besok" Sehun berucap dan Chanyeol pun mengangguk. Bahkan dalam pikirannya mereka sudah merencanakan beberapa hal yang harus mereka lakukan mulai dari saat itu hingga esok hari.
"Permisi, Tuan" Sehun berbicara di sana saat dua target itu sudah cukup dekat dengannya.
"Ya?" Satu orang menatapnya dan Sehun tahu bahwa orang itu adalah targetnya, seorang bangsawan yang terlihat begitu manis dalam balutan pakaian mahal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
綺麗な花 (Kirei na Hana) [HunHan]
ФанфикHanya sebuah kisah di mana sebuah bunga indah tidak selamanya megah terlihat. Sebuah kisah di mana bunga indah pun memiliki sisi rapuhnya. Hanya mampu memohon untuk tetap hidup untuk esok hari ataupun mati di tangan iblis baik hati. HunHan story