Flower 11

162 30 47
                                    

Dinasti Joseon merupakan tempat Sehun berlabuh. Tempat jantungnya berdetak begitu cepat dan tempat di mana untuk pertama kalinya Sehun mencintai seseorang, dan mendapatkan siksaannya tanpa ujung akibat rasa cinta yang mungkin disalahkan semua kaum iblis.

"Kau tidak seharusnya memiliki semua perasaan itu" satu kalimat itu terdengar dengan lantang dari sang pengadil. Ketika semuanya tidak berjalan lancar, ketika hari yang ditakdirkan sebagai hari kematian Luhan dan sebagai hari di mana Sehun membunuh Luhan dengan tangannya sendiri, ketika semua itu menjadi terbengkalai dan kertas tugas itu terbakat dengan api biru, sang pengadil pun harus turun tangan menghukum sang iblis yang seharusnya bertanggung jawab.

"Kau harus membuang perasaan itu" Sehun hanya mengangguk dan kemudian menerima hukumannya.

"Sampai kau berhasil melenyapkan perasaan itu, kau akan disiksa dengan perasaan itu sendiri. Kembalilah saat nemophila mekar di musim dingin" Sehun hanya bisa mengangguk. Entah kapan hal itu terjadi, Sehun tidak mampu memastikannya. Namun satu yang pasti, siksaan itu akan selalu terjadi karena dirinya akan menyaksikan bagaimana perasaannya yang semakin tumbuh, dan saat semakin mekar, maka tiba saatnya perasaan itu harus gugur dan akan selalu mengulangi siklus itu hingga sakit tiada henti ia rasakan.

Sehun hanya bisa mengikuti semua hukuman, namun di sisi lain, Sehun benci dengan keputusan sepihak itu. Semuanya seolah sudah dirancang untuk bisa menjatuhkannya. Hanya dirinya yang tertangkap basah, hanya dirinya yang menerima hukuman, sedangkan untuk satu orang lainnya, entah bagaimana, Sehun tidak mengerti mengapa Chanyeol bisa lolos dengan mudah.

"Bagaimana?" Sehun diam. Berjalan dengan langkah tegasnya dan raut dingin yang masih setia bersamanya. "Jangan diam saja, katakan sesuatu"

"Tidak ada yang terjadi. Aku hanya harus menunggu bunga itu mekar di waktu yang salah" alis Chanyeol terangkat dan kemudian bibir itu kembali terbuka.

"Aku tidak mengerti mengapa kau bisa tertangkap. Apa kau melakukan hubungan fisik dengannya?" Langkah Sehun terhenti dan kemudian menatap Chanyeol tegas.

"Ya, karena aku mencintainya. Bukankah kau juga sama?" Chanyeol berdecak dan kemudian menggeleng singkat.

"Aku sama denganmu, tapi tidak dengannya. Dia tidak mencintaiku" melihat senyum kecut itu membuat Sehun menghela napasnya. "Aku juga sama, dihukum sepertimu karena tidak bisa membawanya ke dunia bawah" Sehun menatap Chanyeol yang tersenyum dan kemudian melanjutkan langkahnya.

"Mereka seharusnya terlahir di waktu yang sama, namun takdir mereka tertukar begitu saja, itulah yang membuat mereka harus menerima ganjarannya karena orangtua mereka. Semua karena ulah orangtua mereka. Satunya ingin membuat anaknya bahagia dan satunya ingin menyembunyikan anaknya. Membuat perjanjian dan berakhir berdampak kepada kita berdua" Sehun mengabaikannya. Sehun tahu semua itu setelah cukup lama menjalin kasih dengan Luhan dan karena kutukan bodoh itu, Sehun tidak ingin mengakhiri nyawa Luhan.

Tiba-tiba perasaan iba muncul, perasaan yang seharusnya tidak ada untuk seorang iblis karena sejatinya iblis adalah makhluk berhati dingin dan harus melakukan semua tugas keji yang didapatkannya.

"Kau ingin pergi ke mana?" Sehun hanya memberikan tatapan singkat pada Chanyeol dan kemudian menghilang dengan cepat dari hadapan Chanyeol.

Pergi dengan segera, ingin bertemu seseorang yang telah membuatnya seperti sekarang. Ingin mengatakan sesuatu yang mungkin tidak akan diterima dengan mudah oleh Luhan.

Tiba di kota itu, kota tempat di mana dirinya tinggal dan menghabiskan waktu begitu lama dan berakhir mencintai targetnya sendiri. Untuk pertama kalinya Sehun menyebut dirinya bodoh, hanya karena suara lembut, tatapan yang begitu bersahabat, senyum manis, dan masa lalu yang suram, hanya karena beberapa hal itu Sehun jatuh ke pelukan Luhan dan mendapatkan hukuman tanpa ujungnya.

綺麗な花 (Kirei na Hana) [HunHan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang