Axel berjalan masuk ke dalam kelas. Seperti biasa, Axel berwajah datar dengan tatapan yang dingin menusuk. Selalu seperti itu. Sudah ciri khasnya.
"Gokil lo, bro. Keren banget lo kemarin!" Puji Vero.
Axel menaikkan satu alisnya. "Biasa aja."
"Keren sangat!" Imbuh Marvel.
Axel hanya mengangguk sekilas tanpa menatap kedua temannya. Dia menghampiri Rey yang sedang memainkan game di handphonenya.
"Baru datang, Xel?" Tanya Rey tanpa memalingkan wajah dari handphonenya.
"Hm," dehem Axel.
Rey mematikan handphonenya ketika selesai bermain, kemudian dia menatap Axel yang sedang melamun.
"Kemarin, ada cewek. Cantik banget. Dia suka sama lo," kata Rey membuka pembicaraan.
"Oh."
Rey berdecak. "Ck! Lo gay?"
Axel menatap tajam Rey. "Nggak."
"Terus? Lo kenapa belum punya pacar? Kayak nggak suka sama cewek gitu. Gue ragu kalau lo cowok." Ujar Rey.
Axel mendengus kesal karena di katai gay oleh Rey. Belum pacaran sama sekali bukan berarti gay kan? Ingin sekali rasanya Axel nengahajar Rey, tapi dia tidak tega karena itu adalah sahabatnya yang selalu mengerti dirinya.
"Kapan lo punya pacar?" Tanya Rey kembali bersuara.
Axel mengangkat bahunya.
"Kapan lo nikah?" Tanya Rey.
Axel menggeleng.
"Kapan lo mati?"
"Mati aja lo, Rey." Cetus Axel kemudian.
Rey terkekeh pelan sambil menepuk bahu Axel. Kemudian, cowok itu kembali ke ativitas semulanya. Tidur.
"WOI, XEL! KELUAR LO DARI KELAS!"
Axel, Rey, Vero dan Marvel terkejut dengan suara itu. Axel berdiri dari duduknya, kemudian keluar dari kelasnya.
Satu pukulan mendarat di pipi Axel. Tentu saja Axel terkejut ketika dia mendapat pukulan secara mendadak. Seorang cowok berwajah sangar menatapnya dengan tatapan tajam. Cowok itu bernama Ditra. Musuh bebuyutan Axel.
"Mau apa lo, hah?" Tanya Ditra ke arah Axel.
Axel menaikkan satu alisnya. Seharusnya dia yang bertanya seperti itu. Kenapa ini malah cowok yang ada di hadapannya ini?
Axel tak mau kalah, dia memukul wajah Ditra tanpa ampun. Dia tidak mau kalah dengan Ditra.
"Udah, Xel. Ntar lo masuk BK loh," ujar Marvel sambil mencoba melerai Axel dan Ditra.
"BERHENTI!" Pak Abi berjalan mendekati kerumunan itu. Axel dan Ditra yang menjadi pusat kerumunan langsung di bawa ke ruang BK.
Rey, Vero dan Marvel sama-sama menepuk jidat karena Axel di bawa ke ruang BK. Mereka takut itu mempengaruhi kelulusan Axel.
🌙
SMA Darmandes, Ruang BK. Pukul 07.20 WIB.
"Ini masih pagi, kenapa kalian sudah ribut?" Tanya Bu Yanti, menatap Axel dan Ditra secara bergantian.
"Saya tidak akan memukul jika tidak ada yang memulai," kata Axel dingin.
"Maksud kamu? Bicara yang jelas, Axel!" Bentak Bu Yanti.
Axel menghela nafas. "Apa yang akan Bu Yanti lakukan jika ada orang yang tiba-tiba datang meneriaki lalu memukul?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel [My Love Badboy]
Teen Fiction•Seri geng• *** Namanya Axel Alexander Marcelius, ketua geng motor Vetunus. Seorang badboy tingkat dewa. Clubbing, minum, dan balapan itu adalah hobinya. Jangan kaget lagi. **** Namanya Zevanya Andara Haruni. Cewek baik, pendiam dan tidak terlalu p...