__________
Jangan lupa vote, komen, follow dan share. Hal itu membuat aku semangat dan cepat update cerita.
__________
Bel pulang sekolah berbunyi, Axel melangkahkan kakinya keluar dari kelas untuk menuju kelas Zevanya.
"Xel, mau kemana lo?" Tanya David.
"Belajar," balas Axel datar.
"WOY! LO KESAMBET APA MAU BELAJAR ANJIR!" Teriak Vero dari dalam kelas.
Axel tak menghiraukan teriakan salah satu temannya yang sedikit bobrok itu. Cowok itu memilih berjalan ke arah kelas Zevanya.
Sesampainya di koridor kelas sebelas, Axel dapat melihat Zevanya yang di hadang oleh empat cewek. Awalnya dia enggan untuk tahu apa yang terjadi, tapi, ketika melihat Zevanya menangis, hatinya sedikit iba dan mendekati kelas cewek itu.
"Dasar cewek murahan! Jadi, cewek gampangan banget lo!" Kata Vera sambil menuding Zevanya.
"Aku capek kalian tuduh yang enggak-enggak, terserah kalian mau anggap aku apa, aku enggak peduli!" Katanya setengah berteriak.
"HEH!"
Mereka kompak menoleh ke arah Axel yang tengah menatap mereka tajam. Zevanya terlihat kebingung kenapa kakak kelasnya itu ada disini.
"Pulang sana!" Kata Axel dengan tegas.
Rosa dan Vera kemudian pergi diikuti dengan Zevanya yang juga terburu-buru untuk pergi dari kelas. Axel menarik tangan Zevanya hingga tubuh Zevanya ikut tertarik menabrak tubuhnya.
"Kemana?" Tanya Axel datar.
Demi apapun, berada di posisi seperti ini membuat degup jantung Zevanya semakin kencang. "Pu--Pulang," jawab Zevanya gugup.
"Lo lupa kalau lo ikut ke rumah gue?" Tanya Axel sambil melepaskan tangan Zevanya yang tadi di cekal olehnya.
Zevanya menjauhkan dirinya dari Axel. "Ma--Maaf, kak, a--a--aku lupa."
"Ayo!"
Zevanya mengangguk, mengekor di belakang Axel yang berjalan di depannya. Zevanya menyimpulkan jika berdekatan dengan Axel itu tidak baik untuk kondisi jantungnya.
🌙
Zevanya menatap rumah megah milik Axel, lebih tepatnya milik orang tuanya sambil turun dari motor Axel.
"Masuk!" Seru Axel sambil membimbing Zevanya untuk masuk ke dalam rumahnya itu.
Zevanya berjalan mengekor di belakang Axel, matanya menjelalati interior rumah yang menurutnya unik dan sedikit klasik. Cewek itu suka dengan rumah Axel.
"Axel, tumben kamu sudah pulang?" Suara Syila mengejutkan Zevanya.
"Iya," jawab Axel pendek.
Zevanya yang melihat itu bisa menangkap jika Axel itu benar-benar introvert. Cewek itu sekarang benar-benar percaya, dia ingin tahu dan membuktikan apa yang di ucapkan dulu. Termasuk pyscophat dan suka tebar benih.
"Kamu siapa?" Tanya Syila sambil mendekati Zevanya yang berdiri di belakang Axel.
"Saya Ze--"
"Dia Zevanya. Dia yang akan bimbing Axel belajar," sela Axel, berjalan ke arah sofa kemudian duduk.
"Oh, kalian mau belajar, ya udah, di tinggal dulu ya? Axel, belajar yang bener!" Kata Syila sambil melangkahkan kakinya keluar dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axel [My Love Badboy]
Fiksi Remaja•Seri geng• *** Namanya Axel Alexander Marcelius, ketua geng motor Vetunus. Seorang badboy tingkat dewa. Clubbing, minum, dan balapan itu adalah hobinya. Jangan kaget lagi. **** Namanya Zevanya Andara Haruni. Cewek baik, pendiam dan tidak terlalu p...