15. Vera

1.1K 76 11
                                    

__________

Jangan lupa vote, komen, follow dan share. Hal itu membuat aku semangat dan cepat update cerita.

__________

Zevanya menghela nafas. Dia melirik jam yang ada di dinding. Sudah pukul sembilan malam dan dia di rumah sendiri. Ralat, maksudnya sama Bi Jumi.

Regar, Sarah dan Citra sedang ke luar kota untuk berwisata selama beberapa hari. Sebenarnya, hati Zevanya sakit karena Regar tega tidak pamit kepadanya. Tapi, tidak apa. Asalkan adik tirinya itu bahagia, dia juga ikut bahagia.

"Non Zeva, non sudah tidur?" Tanya Bi Jumi dari arah luar.

Zevanya berdiri kemudian membuka pintu kamarnya. "Iya, Bi? Ada apa?"

"Ada temen non di depan."

Zevanya menaikkan satu alisnya. "Siapa?"

Bi Jumi menggelengkan kepalanya, kemudian dia berjalan ke arah luar. Menghampiri siapa yang di maksud oleh Bi Jumi.

Alangkah terkejutnya Zevanya ketika melihat Vera dan Axel ada di depan rumahnya. Vera datang dan langsung memeluknya dengan erat.

"Ver.." Panggil Zevanya lirih seraya membalas pelukan Vera.

"Maafin gue ya, Zev," kata itu meluncur dari mulut Vera.

"Ver..aku pasti maafin kamu, karena cuma kamu teman satu-satunya aku," kata Zevanya, melepas pelukannya.

Vera memegang tangan Zevanya. "Gue sadar kalau cuma lo teman dan sahabat gue yang terbaik," katanya.

Zevanya tersenyum kemudian menatap Axel yang bersandar di pagar rumahnya. Cowok itu kemudian ikut berjalan ke arahnya.

"Kak?"

"Ini, pulpen lo yang ketinggalan," kata Axel sambil menyerahkan pulpen bewarna hitam ke arahnya.

Zevanya menerimanya. "Makasih, Kak, maaf kalau sidah merepotkan."

Axel mengangguk singkat kemudian kembali berjalan ke arah motornya kemudian melesat dari halaman rumah Zevanya.

Vera menatap Zevanya dengan tatapan penuh selidik. Zevanya hanya menggelengkan kepalanya dengan mengangkat bahunya.

"Lo hutang cerita sama gue, Zev."

🌙

"Jadi, lo deket sama Kak Axel?"

Zevanya menatap Vera yang sedang merebahkan dirinya di kasurnya. Ya, Zevanya sengaja menyuruh Vera untuk menginap di rumahnya.

"Enggak sih, tapi apa ya, aku nggak bisa jelasin gimana," kata Zevanya.

"Gue takut lo di hujat lagi karena lo deket sama Kak Axel," balas Vera sambil mengubah posisinya menjadi duduk.

Zevanya memberhentikan aktivitas melipat baju milik adik tirinya dan mendekati Vera yang duduk di pinggiran kasur. "Vera, aku juga nggak bisa menghindari Kak Axel, aku harus mengajari pelajaran buat Kak Axel dan itu atas perintah Bu Yanti."

"Hm, cukup rumit emang. Tapi Zev, gue kan udah pernah bilang kalau dekat sama Kak Axel itu berbahaya. Lo udah ngerasain lo akibat deket sama dia."

"Aku yakin, aku nggak pa-pa, kok."

Axel [My Love Badboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang