46. Thursday. 02

39 4 0
                                    

Hari ini merupakan hari pertama kelas Senja tanding futsal.

"Beliin gue Pocari ya, tar kita poto bareng, okeh? Mangtap!" Ujar Adhitya kepada Senja dengan nyengir kuda khas lelaki itu.

Senja mendengus pelan dan mengangguk mengiyakan permintaan lelaki itu.

"Eh tapi tar adek kelas lo liat dong." Ujar Senja dengan mengernyit heran.

"Liat nanti aja udah." Ujar Adhitya dengan eskpresi meyakinkan membuat Senja menggidikkan bahunya pelan.

Tiba tiba saja Senja teringat topik chat nya dengan Sinan semalam, saat Sinan bertanya tentang pertandingan futsal kelas Senja.

Sinan: besok kelas senja futsal ya?

Senja: iyadongg

Sinan: mau nonton?

Senja: pasti

Sinan: mau di anter ga?

Senja: kemane :(

Sinan: ke zoo

Setelah Senja mengirim pesan terakhir, ia langsung mematikan data seluler ponselnya dan segera tertidur karena memang sudah larut.

Dan saat Senja terbangun di pagi hari, ia melihat dua pesan Sinan.

Sinan: ke zoo

Sinan: eh ke kua

Dan selang pesan itu dikirim sepuluh menit kemudian, jadi Sinan mengirim ‘ke zoo’ sepuluh menit lebih awal dibandingkan ‘eh ke kua’.

Senja mengernyit heran dan terkekeh pelan, tapi ia berusaha untuk tidak jatuh pada lelaki itu lagi, dan ia tahu bahwa lelaki itu berusaha untuk membuatnya jatuh dengan candaan candaannya.

Mulai dari kemarin yang meminta nonton ia tanding futsal dan malamnya mengajak video call, lalu bertanya apakah ingin di antar atau tidak, kemudian ini ke KUA.

Senja menggeleng pelan dan membalas pesan lelaki itu dengan singkat sembari memberikan emoji tertawa.

+×÷

Pertandingan baru saja di mulai membuat Senja melihat sekilas ke arah lapangan indoor itu dan kembali melihat ke arah ponselnya karena ia sedang membalas pesan masuk dari Farhan.

"Met," panggil April yang berada di dalam lapangan membuat Senja yang berada di luar jadi mendongakkan kepalanya melihat ke arah April dengan pandangan tanya.

"Tuh," ucapnya sembari menggerakkan kepala kr arah penonton lelaki yang sangat berisik di sana.

Senja melihat Sinan memakai hoodie berwarna hitamnya dengan fokus menonton pertandingan futsal.

Senja menggerakkan kedua bahunya acuh dan kemudian ngobrol dengan Nadhiva yang sama sama berada di luar.

Saat Jordan menggiring bola menuju ke gawang lawan, membuat anggota IPA 4 yang menonton jadi berteriak histeris, sedangkan Senja hanya terdiam gemas sembari menggigiti kukunya.

Dan saat itulah, gol tercetak oleh Jordan.

Senja tertawa senang dan ber-tos ria ala dirinya dengan Nadhiva.

Lisa yang tahu akan kisah kasmarannya dengan Sinan membuat perempuan itu menyenggol Senja pelan dan berbisik, "Sinan liatin lo aja anjir tuh." Ujarnya membuat Senja yang tengah tertawa bersama Nadhiva jadi menoleh dan eye contact dengan Sinan.

Senja mengalihkan tatapannya dan kembali tertawa bersama Nadhiva.

Setelah pertandingan selesai, Adhitya terlihat sangat badmood membuat Senja melihat ke arah sekelilingnya dan benar saja, adek kelas inceran lelaki itu tengah jalan bersama Nino dan foto bersama di banner futsal.

Adhitya yang tengah duduk di lantai itu membuat Senja jongkok di hadapannya sembari menyodorkan Pocari dingin kepada lelaki itu. 

Tatapan dingin Adhitya berubah hangat bercampur sendu dan amarah yang terlihat jelas di mata lelaki itu, kemudian tersenyum tipis kepada Senja dan mengambil Pocari lalu langsung meminumnya.

Senja tahu bahwa lelaki di hadapannya ini tengah terbakar oleh api cemburu, cemburu nya lelaki dan cemburunya perempuan sangatlah berbeda.

Lelaki bisa saja emosi dan mengakhiri semuanya, sedangkan perempuan diam saja.

"Tau nggak sih? Lo diliatin ama si Wendy sama Kak Yuni tau." Ujar Azzahra menyebutkan dua mantan Adhitya, yang satunya kelas 11 dan yang satunya kelas 12.

Senja menggeleng pelan dan menepuk kedua pundak Adhitya, "ayo fotbar, kita ma temen kelas." Ucap Senja membuat Adhitya bangkit dan mengajak Senja menuju ke banner futsal.

Setelah mereka foto berdua, yang lainnya duduk disana sembari berbincang bincang ringan seputar pertandingan barusan.

Tak sangka, mereka berbincang sampai pertandingan terakhir selesai dan penonton pun mulai bubar.

"Jamet, poto sama gue beloman." Ujar Fahmi membuat Senja mencibir pelan dan kemudian foto bersama Fahmi di banner futsal.

Kondisinya saat mereka berdua foto adalah, sedang ramai ramai nya penonton untuk pulang.

"Boomerang Ra, sekali." Ujar Fahmi membuat Azzahra merasa malu karena benar benar ramai dan Fahmi malah tidak tahu malunya boomerang bersama Senja dengan mengacak puncak kepala Senja yang membuat Senja menutup wajahnya.

Terlihat uwu.

Setelah itu, ada anak kelas 12 yang lewat dan berhenti di dekat Azzahra sembari memanggil nama Sinan membuat Azzahra melotot kepada Senja dan Fahmi.

Senja menggidikkan bahunya pelan dan Fahmi memandang Senja sebentar lalu mengalihkan tatapannya menatap Azzahra yang cemas dengan cengiran khasnya.

"Dah lah ayo balik, anter gue balik ya." Ujar Senja yang berjalan ke arah anak kelas nya dan meminta Fahmi untuk mengantarnya pulang.

"Bayar gue." Ujar Fahmi.

"Iye, gue bayar besok pake susu stoberi." Ujar Senja membuat Fahmi mengangguk semangat.

Saat mereka sampai di kelas dan mulai membereskan barang masing masing sebelum pulang, Sinan memberikan chat kepada Nino.

Sinan: senja pulang sama siapa?

Nino: mo lo anter balik?

Sinan: nggak tau ni, gue gak bawa motor, kalo mau bareng bilang abis maghrib, mau nunggu nggak?

Yang sejak awal memang Senja sudah diberi lihat akan roomchat lelaki itu jadi terkekeh pelan.

"Nggak bisa No, gue udah di suruh pulang sama Babeh. Jadi bilangin, gue pulang duluan aja, nggak papa." Ujar Senja kepada Nino.

"Lo kagak mau modus apa balik bareng sama doi?" Tanya Nino sembari tertawa.

Senja menggeleng pelan, "gue kan anak berbakti kepada orang tua dan lagi anjir malu banget kalo pulang bareng." Ujar Senja membuat Nino tertawa.

"Ayok pulang." Ajak Fahmi di ekori dengan semua anggota kelas IPA 4 yang memang hendak pulang.

Senja pulang bersama Fahmi dan lelaki itu malah lewat gang depan, bukan gang di dekat parkiran seperti yang lainnya.

Senja berdecak dan saat melewati kostan milik kelas 12 yang sering Sinan tempati saat ia malas pulang itu, Senja melihat sosok Sinan yang tengah berganti baju karena pintunya memang terbuka sedikit disana.

Senja menghela napas pelan kemudian segera teralihkan saat ada notifikasi khusus dari Sinan yang menanyakan apakah ia sudah pulang atau belum.

Senja tersenyum kecil dan kemudian menanggapi cerita yang dilontarkan Fahmi tentang anak kelas 10 yang tengah ia dekati.

+×÷

Euphoria; | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang