18. BOOM!

31 3 0
                                    

Kala itu hari rabu, hari olahraga kelasnya dan juga kelasnya IPS 4.

Hanya berbeda pada waktu, untuk kelas IPS 4 ada pada jam pagi, jam pertama. Sedangkan untuk IPA 4, setelah jam istirahat.

Senja, Azzahra, April dan Nadhiva sedang tidak ingin nongkrong di kantin, alhasil mereka hanya ke koperasi dan kembali ke kelas untuk makan di kelas.

Azzahra dan Nadhiva kembali pada geprek, sedangkan Senja membeli rice bowl. Bagaimana dengan April? Ah, ia memakan bekalnya. Karena sedang menabung untuk membeli sepatu.

Mereka memakan makanannya dengan tenang, di selingi dengan obrolan-obrolan ringan yang terlontar.

Sampai selesai makan, mereka belum membuang sampah lantaran masih mager dan lagi menunggu Azzahra yang makan dengan lambat.

Mereka sekedar berbincang bincang, sampai Jingga berdiri di belakang pintu yang tertutup sembari melongokkan kepalanya keluar kelas.

Tiba-tiba saja,

"Jamet cepetan sini!" Ucap Jingga dengan gerakan tangan seolah-olah menyuruh Senja untuk mendekat ke arahnya.

"Apaan sih? Males ah, mager." Ucap Senja yang kemudian kembali ikut berbincang.

"Ih beneran sini! Ada Sinan noh!" Ucap Jingga membuat Senja menatapnya tidak percaya.

Senja mendengus, "lah, bacot kau." Ucap Senja.

"Ih beneran sumpah!" Ucap Jingga yang kemudian terlihat ada tiga orang lelaki yang berada di pintu, namun tertutup oleh anak kelas IPA 4 yang tengah berlalu lalang.

"Nja, ada Sinan tuh di depan." Ucap Nadya membuat Senja hanya tercengir dalam diam.

"Ih beneran tuh ada Sinan," ucap Azzahra sembari memakan ayam nya.

Jadi, posisi mereka duduk itu, hanya Senja yang membelakangi pintu, jadi ia ingin tetap di posisinya, tidak ingin melirik ataupun menoleh ke arah pintu kelas.

Sampai Puji datang, "ada Sinan noh!" Ucapnya kepada Senja membuat wajah Senja menjadi merah.

"Udah ish! Apaan kali," ucap Senja yang padahal berusaha menutupi wajah merahnya.

"Sinan, ada salam dari temen Puji." Ucap Puji dengan kencang sembari menghampiri Sinan dan dua temannya serta Jingga dan Andre.

Entah setelahnya apa, Senja tidak mendengar karena mereka berbincang biasa disana.

Setelah selesai dengan Puji, sekarang giliran Nadhiva yang beraksi, memang sejoli sekali mereka berdua.

"Met, udah buang sampahnya belom? Ayo buang," ucap Nadhiva sembari tertawa melihat Senja yang terdiam, dan sangat dipastikan tengah mengumpat kasar dan menyumpah serapahi.

"Hu! Udah gak ada kan!" Ucap Jingga kepada Senja saat kelas IPS 4 sudah pergi dari depan kelas mereka.

Senja melengos, "yauda ih, malu." Ucap Senja yang kemudian menyibukkan diri dengan ponselnya.

"Ih, tadi mah ngelirik-lirik ke dalen kelas loh Sinannya. Nyari elo kali," ucap Azzahra sembari tertawa membuat Senja mendengus lagi.

"Ih Jamet, masih ada Sinan tuh!" Ucap Anna dari luar kelas.

"Mo keluar ah!" Ucap April dengan riangnya membuat Senja memandangnya aneh dan kemudian tersadar hal apa yang akan di lakukannya.

"BULAN WOI!" Ucap Senja yang sudah pasrah di tempatnya.

"Sinan!" Panggil April membuat lelaki yang tengah memakai sepatu itu jadi menoleh dengan pandangan bertanya, dan alis bertaut.

"Ada salam dari Senja!" Ucap April dengan keras membuat Senja mengumpat dan menyumpah serapahi perempuan frontal itu.

Posisi Sinan itu berada di antara kelas IPA. 4 dengan kelas IPA 3, ia sehabis bingung karena sepatunya sempat disembunyikan.

Hal itu sudah pasti membuat anak kelas IPA 4 hampir keseluruhan mendengar akan hal itu, dan anak kelas IPA 3 pun pasti mendengar teriakan April yang menggelegar.

Setelah nya, Nadhiva dan April masuk ke dalam kelas dengan cengengesan.

"Anjir di notice anjir!" Ucap April sembari menutup mulutnya seolah tidak percaya atas apa yang ia telah lakukan.

+×÷

Euphoria; | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang