Warning! This part officially for y'all who finished read ‘Euphoria’, if you're not, please be kind for not read this part. Thank you for your attention :).
*baru lulus sma*
(roomchat – Sinan)
Senja: sinan, bisa ketemu besok?
Sinan: dimana?
Senja: lagi di kost an?
Sinan: iya, kenapa?
Senja: bsk malem kesana, ngga papa ya?
Sinan: iya ngga papa.
+×÷
Setelah sampai di halaman kost an Sinan, Senja telah disambut oleh lelaki itu dengan senyum tipis.
"Rame ya disini, pengen yang rada sepi biar ngobrolnya enak." Ucap Senja.
Akhirnya Sinan mengajak Senja untuk duduk di taman sekitar sana.
"Senja nggak tau Sinan sukanya rasa apa, jadi ini ada martabak manis sama asin. Bagi bagi temen kost an ya walau ngga seberapa." Ucap Senja.
"Ih ko ngerepotin?" Tanya Sinan.
"Engga ko." Ucap Senja membuat Sinan mengangguk.
"Ada yang mau di omongin." Ujar Senja.
"Tentang apa?" Tanya Sinan.
Senja menghela napas pelan, "kesini mau bilang terimakasih dan maaf. Terimakasih udah bisa ngerti dan bertahan, maaf atas semua yang ngga bikin nyaman dan..." Ujar Senja yang menggantung kalimatnya.
"Dan?" Tanya Sinan.
"Terimakasih pernah ada dan maaf, rasa ini belum sepenuhnya ilang, fakta bahwa Sinan masih ada ruang disana." Ujar Senja membuat Sinan membisu.
"Ah maaf malah jadi begini, sebenernya Senja mau pindah ke Jakarta, jadi Senja pengen ngasih salam perpisahan terakhir." Ucap Senja.
"Kenapa pindah?" Tanya Sinan yang tak bisa menyembunyikan keterkejutan.
"Gak tau Mama sama Babeh." Senja yang menengok ke arah lelaki di sampingnya membuat Sinan ikut menoleh dan mereka saling tatap. "Boleh peluk?" tanya Senja.
Sinan terdiam dan akhirnya mengangguk pelan.
Senja maju dan memeluk Sinan dengan erat dan kedua tangan di leher lelaki itu, jantungnya berdegup saat kembali mencium aroma maskulin milik lelaki itu.
"Sinan, saya kangen. Terlebih, kangen kita. Maaf." ucap Senja.
"Ini cuma pernyataan, bukan sebuah permintaan. Sebelum kita jauh, saya cuma mau memberitahukan apa yang saya rasakan. Ya saya harap hal ini nggak menjadi pikiran, tapi kan memang tidak akan ya? Ahahaha, saya hanya ingin memberi tahu aja." Lanjut Senja dengan suara pelan dan tenang terdengar di telinga Sinan.
Sekitar 5 menit berada dalam dekapan, Senja melepas pelukan itu dan kemudian menyuruh Sinan untuk berdiri bersamanya.
Senja mencium pipi kanan Sinan sebentar kemudian tangannya beralih mengacak rambut lelaki itu.
"Jangan lupa makan, jangan begadang, baek baek ya, sehat dan bahagia selalu." Ucap Senja yang kemudian menurunkan tangannya sembari tersenyum tipis.
"Saya pergi." Ucap Senja yang lebih formal membuat Sinan mengingat semua masa pacaran dulu.
Sinan terdiam karena kaget atas perlakuan Senja, lalu tersadar dan menarik lengan Senja lembut yang mampu membalikkan tubuh perempuan itu dan kembali memeluk perempuan itu lebih erat seolah pesan dalam diam untuk tidak membiarkan perempuan itu pergi.
Setelah diam hampir 1 menit, akhirnya terdengar suara isakan membuat Senja kaget setengah mati dan segera melepas pelukan lelaki itu untuk melihat yang sebenarnya.
"Hey hey, kenapa? Ayo cerita ayo, jangan di pendem sendiri." Ucap Senja yang panik karena baru kali ini ia benar benar melihat lelaki menangis.
"Kenapa kata Senja? Sinan juga kangen, tiap malem pengen chat gabisa takut ganggu, akhirnya begadang lampiasin ke kopi sama game. ini nyiksa banget, Sinan cape begini." Ujar Sinan.
Senja kembali memeluk Sinan, "kirain ada apa. Chat aja ngga papa, ngga ada kata ganggu ko tenang aja, Sinan punya ruang sendiri di hati sama pikiran saya jadi jangan sungkan."
"Sinan sayang Senja." Ucap Sinan sembari mengeratkan pelukan hangat mereka.
"Saya lebih sayang." Ucap Senja dengan air mata yang menetes dan langsung ka hapus seketika.
"Ayo." Ajak Sinan yang Senja mengerti bahwa Sinan ingin hubungan mereka balik.
"Nggak bisa, kita ngga cocok ldr." Ucap Senja
"Tapi–" Ucapan Sinan terpotong oleh Senja.
"Tunggu beberapa tahun kedepan, bisa? Jangan mudah lelah, udah dibilang untuk bareng-bareng kan? Lari bareng istirahat juga bareng, jangan ada yang ninggalin." Ujar Senja dengan tersenyum tulus.
"I love you today tomorrow forever." Ucap Sinan. seraya melepas pelukan, memegang kedua pipi Senja dam tanpa izin langsung mengecup bibir perempuan itu dengan lembut dan lama.
+×÷
last a/n
really really big thanks for y'all who read this real short story untill this chapter. i wanna give y'all my love :)
for all scene in this story (kecuali part ending sama ini) that's real.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria; | END ✓
Short Story[adj]; A Feeling Or State Of Excitement And Happiness. #1 on trueshortstory 04/07/2021