Dua hari sebelumnya, Senja sempat dikejutkan oleh Sinan karena keberadaan lelaki itu.
Sinan yang tidak aktif di WhatsApp tiba-tiba saja keluar dari grup angkatan dan mengganti profile picture nya, juga terakhir dilihat pada sore hari itu.
Senja terdiam, ia masih tidak percaya dan dengan sengaja membuat status hanya kepada Sinan sebagai bukti bahwa lelaki itu masih menyimpan nomornya atau tidak.
Dan benar saja, lelaki itu masih menyimpan nomornya membuat Senja membasahi bibir bawahnya lalu kemudian mencari topik untuk mengirim pesan.
Ya, Senja membuang semua rasa malunya demi seorang lelaki yang bahkan tidak benar-benar serius memberinya respon yang baik.
Selama dua hari itu pula lah Sinan dan Senja bertukar pesan singkat.
Sampai pada malam minggu sebelum tahun baru, Senja tetap setia melihat last seen milik lelaki itu.
Bahkan, Senja mengganti nama kontak lelaki itu menjadi French Fries.
Senja hanya membuka lalu kembali menutup WhatsApp nya hanya sekedar melihat status terbaru milik Sinan dan last seen lelaki itu.
Sampai ada status yang baru 4 menit yang lalu Sinan upload.
Senja tersenyum tipis kemudian mulai membuka status gambar tersebut.
Senja terdiam melihatnya, kemudian ia langsung meng-screen shoot status milik Sinan dan menghubungi temannya.
(roomchat – Nino)
Senja: no help
Nino: kenapa nja?
Senja: sinan punya doi?
Nino: gue rasa kagak
Nino: lo gak usah nethink mulu nja
Nino: kata temen gue juga gak punya
Nino: lo kata sapa dah
Senja: serius?
Senja: (sent a pict)
Senja: tau gak dari siluetnya?
Nino: gelap
Nino: tar gue tanya
Senja: sip no, thanks
Senja langsung menutup roomchat nya bersama dengan teman kelasnya itu lantas ia langsung keluar dari WhatsApp.
Senja rasa, baru dua hari kemarin mereka bertukar pesan singkat, namun sekarang lelaki itu sudah malam mingguan bersama entah perempuan itu siapanya.
Senja menghela napas gusarnya, lalu segera mematikan ponselnya.
Ia tidak mau berlarut dalam hal ini, terlebih lagi ia merasa biasa saja tidak ingin menangis atau pun kesal.
Justru ia merasa lelah akan dirinya sendiri dan merasa butuh banyak istirahat sekarang.
Senja melelapkan matanya, kemudian tertidur.
Memang, tidur cara terbaik untuk melupakan semua masalah yang menumpuk.
+×÷
Ah hari itu merupakan hari terakhir pada tahun 2019 dan Senja bersama kawan-kawannya berencana bakar-bakaran dan menyaksikan malam pergantian tahun.
Setelah semua bahan yang di perlukan sudah ada, semuanya mulai pada pekerjaannya masing-masing karena memang sudah lewat maghrib.
Kemudian mereka mulai membakar ikan, sosis dan jagung.
Ya, sebuah rutinitas yang selalu dilaksanakan saat malam pergantian tahun.
Setelah berbincang dan selesai membakar, makanan siap dihidangkan kepada yang lainnya.
Mereka melahap itu semua dengan di selingi oleh canda dan perbincangan yang ringan.
Setelahnya, menunggu tepat tengah malam sembari bermain Uno.
Siapa yang kalah akan mendapat pilihan Truth or Dare dari semua anggota.
Senja kalah dan menerima tantangan dari anggota yang lain untuk mengirim voice note kepada Sinan, mengucapkan selamat malam tahun baru dan embel-embel lainnya.
Sejak itu pula, Senja jadi kembali berbalas pesan singkat dengan Sinan, padahal niatnya ia ingin menghindar dari lelaki itu sebentar agar dapat mengubur perasaannya.
Kemudian permainan keempat, Senja kembali kalah dan kembali mendapat tantangan untuk melakukan video call kepada Sinan.
Senja pikir Sinan tidak akan mengangkat panggilan video itu, namun ternyata dengan santainya ia mengangkat panggilan itu sembari terlihat tengah memakan jagung bakar.
Ia berpose andalannya yaitu metal kepada latar kamera kemudian merapikan rambutnya sendiri dan bertanya dengan kening berkerut.
"Kenapa?" Tanya Sinan.
Panggilan video tidak di lakukan oleh Senja namun oleh Adhitya dan April, sedangkan Azzahra hanya mengintip dari samping.
"Kenalin, ini Adhit!" Ucap Adhitya sembari melambaikan tangan ke arah kamera.
Kemudian April ikut melakukan hal tersebut, "ini Azzahra!" Ucap April membuat Azzahra melotot terkejut.
"Heh!" Ucap Azzahra membuat perempuan itu hanya tertawa kencang.
Senja mengambil alih ponselnya, "bukan apa-apa, ini cuma dare aja." Ucap Senja yang langsung mematikan sambungan video secara sepihak.
Malam itu berakhir, 2019 telah berakhir dan berbalas pesan juga berakhir.
Sinan dengan kebiasaannya yang hanya membaca pesan membuat Senja sudah terbiasa dengan sifat lelaki itu yang membuat dongkol.
Tak ada lagi pesan masuk dari Sinan dan hanya tanda ceklis dua biru yang nampak.
Senja menghela napas lelah, apa kesalahan yang ia lakukan sampai ia bisa menyukai lelaki seperti Sinan?
+×÷
Adegan bonus:
Baru saja selesai video call barusan, Azzahra nyeletuk pelan.
"Eh tadi denger gak temen-temennya bilang apa?" Celetuk Azzahra.
April dan Senja mengernyit tak paham.
"Tadi tuh pas nge-vc, temen-temennya tuh bilang bucin bucin gitu loh." Jelas Azzagra membuat kedua perempuan itu mengangguk paham.
+×÷
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria; | END ✓
Conto[adj]; A Feeling Or State Of Excitement And Happiness. #1 on trueshortstory 04/07/2021