11. Ombak Meteor Jatuh

37 1 0
                                    

Siang kala itu, Senja tengah berada di perpustakaan bersama Puji dan Nadhiva.

Bukan, bukan untuk belajar seperti Puji. Melainkan ia dengan Nadhiva hanya ngadem, meng-gabut dan menganggu Puji yang tengah belajar untuk ulangan di tempat les nya.

Mata pelajaran matematika wajib tengah kosong, membuat mereka bersantai ria asal tidak menganggu kelas lain dan tidak terlihat berkeliaran di luar kelas, kecuali perpustakaan.

Sebuah pesan masuk ke ponsel Senja membuat perempuan yang tengah stalker seorang lelaki, itu jadi terganggu dan kemudian membuka pesan tersebut.

(roomchat – Jingga)

Jingga: wui ada pak atom

Jingga: 📷 photo

Jingga: tapi boong

Jingga: kaget kan lo pasti

Jingga: HAHAHAH MAMPOS

Senja: apaansi gabut

Senja: gak ada mapel kimia, goblok

Senja: kenapa sih, otak lo jalannya pake motor yang abis bensin

Jingga: padahal ke prank itu

Senja: gabut banget ya lo sumpa

Jingga: gak juga si

Senja: brisik bego

Jingga: met, ada salam dari meteor jatoh

Senja: hah? Ada meteor jatoh? Kok gue gak denger beritanya ya? Di google juga gada hot news nya

Senja: boong kan lo

Jingga: ada salam, bego

Jingga: otak lo tuh, turun ke perut

Senja: ck apaansi

Senja: siapa meteor

Senja: sinan? OMG

Jingga: apaan jidan mulu

Senja: ya biarin dong, suka2

Jingga: itu ada salam dari meteor

Senja: ck, udah ah gak peduli

Jingga: dih, kasian

Senja hanya membacanya dan kemudian mendongakkan kepalanya ketika mendengar Puji berdecak sebal.

"Wey, ini kenapa si Jingga?" Tanya Senja membuat Puji dan Nadhiva menoleh ke arah Senja.

"Kenapa apanya?" Tanya Puji dan Nadhiva secara berbarengan.

Senja menggidikkan bahunya, "tadi nge-chat terus bilang ada salam dari Meteor. Sebelumnya juga pernah si bilang ke gue ada yang suka sama gue, dia ngasih inisialnya meteor." Jelas Senja membuat Puji mendengus pelan.

"Gue kira apa, sialan." Ucap Puji yang kemudian melanjutkan belajarnya.

"Boong kali, siitu kan S3 pembohongan publik." Ujar Nadhiva membuat Senja tertawa kecil, karena tidak bisa tertawa lepas, takut di tegur penjaga perpustakaan.

"Ya gue kira, kalian tahu." Ucap Senja membuat keduanya menggelengkan kepala mereka, tanda bahwa mereka tidak tahu.

Senja hanya terdiam, dan kemudian lanjut melakukan aksinya yang sempat terpotong tadi.

Euphoria; | END ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang