Senja berkali-kali membuka aplikasi Instagram nya, mengecek dm nya. Berusaha tetap tenang dan mengenyahkan semua pikiran negatifnya.
Besok sudah UAS ketiga, dengan mata pelajaran biologi, matematika perminatan dan bahasa inggris.
Sebanyak itu namun tetap saja Senja menjadikan Sinan sebagai prioritas.
Senja berdecak sebal karena sudah tak ada obrolan yang mengalir diantaranya dan Sinan, dan lagi ia sudah stres menghadapi matematika perminatan yang kenapa harus banget di satukan dengan biologi.
Senja menitikkan air matanya perlahan, Senja capek seperti ini.
Ini salahnya yang berharap berlebihan dan berhalu ria sana sini, kenyataannya memang sangat menyakitkan. Dan juga salahnya, kenapa ia menggunakan sistem kebut semalam untuk menghadapi uas.
Senja menangis dalam diam, berusaha agar isakannya tak terdengar oleh siapapun.
Sampai notifikasi Line membuatnya menoleh dengan pipi basah dan hidung yang sudah tersendat karena nangisnya.
Farhan: cil, gimana doi lo? Ada perkembangan?
Senja terdiam dan melempar ponselnya ke atas kasurnya dan melipat kedua tangannya di atas meja belajarnya kemudian menaruh wajahnya dalam-dalam, kembali menangis.
"Kan Sinan sama gue gak dm an setelah lo minta nama IG nya, pea!" Ucap Senja yang makin deras.
"Goblok bener malah nanya begitu," lanjut Senja.
Bukan hanya itu, Sinan memang lelaki pertama yang bahkan mampu membuatnya merasa insecure terhadap dirinya.
Senja merupakan seseorang yang tertutup dan jarang menceritakan masalahnya, saat ini ia benar-benar butuh curhat.
Ia bingung harus curhat kepada siapa sekarang, teman-temannya belum dapat ia percaya sekarang.
Sampai ada pesan dari Azzahra yang membuatnya mendongak kemudian membalas pesan perempuan itu dan kemudian menceritakan awal masalahnya, yaitu insecure.
Respon yang diberikan oleh Azzahra bukanlah respon yang Senja mau.
Azzahra terlihat malas menanggapi Senja dari cerita Senja membuat Senja semakin malas dan ingin menutup dirinya lagi.
Azzahra pun pernah merasakan insecure, ia menumpahkan semuanya kepada Senja dan Senja berusaha sebaik mungkin untuk membangkitkan mental Azzahra.
Namun kenapa sekarang saat Senja butuh dibangkitkan secara mental, tapi Azzahra malah menanggapi nya singkat dan terakhir dari pesan yang belum Senja baca adalah
Ara: huft, semangat!
Hanya itu? Hell dude, terlihat jelas bukan bahwa Azzahra tidak ingin membahas lebih panjang lagi masalah Senja?
Hal inilah yang membuat Senja malas memberikan ceritanya kepada teman-temannya, lebih tepatnya teman perempuannya.
Senja membuka roomchat nya bersama Farhan kemudian ia tumpahkan segalanya. Ia sudah percaya kepada Farhan, karena lelaki itu merupakan orang yang baik dan pendengar yang baik.
[roomchat – Farhan]
Farhan: sini ceritaaa
Farhan: kenapa? Kok lo bisa galau?
Senja: idk
Senja: gue tu apa ya? Lagi capek sama semuanya han
Senja: capek nanggepin semuanya, gak kuat
Senja: fisik iya, hati iya
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria; | END ✓
Conto[adj]; A Feeling Or State Of Excitement And Happiness. #1 on trueshortstory 04/07/2021