Pelajaran pertama merupakan pelajaran sejarah untuk kelas 10 IPA 4, terasa membosankan bukan?
Ketika bel berbunyi keras, akhirnya mereka semua bisa mengisi perut dan menghela napas lega nya.
Senja menuju kantin bersama teman-temannya.
Baru saja ia memasuki kantin, pandangannya langsung tertuju pada meja ketiga dari depan.
Ia tersentak sendiri, kenapa ketemu lagi sih?
Laki-laki itu sedang memakan nasi nya bersama teman-temannya, di tambah dengan es capuccino disana.
Laki-laki itu serius dengan makanannya, namun terkadang menoleh kepada temannya yang sedang bercerita.
Apakah lelaki juga meng-ghibah?
Ia kemudian tersadar saat teman-temannya memanggilnya, "WOI JAMET LO KESAMBET APA BEGIMANA SIH?" Ucap April dengan suara lantangnya membuat beberapa orang disana menoleh terkejut.
Senja mendengus pelan, "goblok banget jadi orang." Gumamnya yang kemudian maju untuk memesan bubur.
"Met, pesenin gue bubur juga dong." Ucap April yang melongokkan kepalanya.
Senja mendengus keras, "terus lo dari tadi ngapain sih, Bulan? Didip sama Ara kemana sih? Gue berdua sama lo yang ada darah tinggi," ujar Senja yang kemudian memesankan buburnya dengan bubur milik April.
Senja memang sering di panggil dengan Jamet, singkatan dari Senja Metamorfosis, sedangkan April terkadang dipanggil Bulan karena namanya.
April cengengesan, "Didip jaga kursi, kalo Ara lagi pesen minum." Jawab April.
Senja melotot kecil, "gue capuccino udah belum?" Tanya nya yang seakan baru saja tersadar.
April melengos, lalu mengambil bubur pesanan nya untuk di racik dengan bumbu tambahan. "Makanya Met, jangan bengong tengah kantin. Untung gue baik jadi udah gue pesenin," ucap April yang tengah memasukkan sedikit kecap dan sedikit sambal ke mangkuknya.
Ya gimana ya, dia emang bisa banget mengalihkan dunia gue. Batin Senja.
Senja dan April menghampiri Nadhiva yang tengah memainkan ponselnya, sendirian di meja kantin itu.
Senja sengaja mengambil posisi duduk yang seolah berhadapan dengan Sinan. Karena Sinan tepat berada di meja belakang mereka.
Nadhiva mencomot kerupuk milik Senja membuat Senja memandangnya malas.
"Met, minta." Ucap Nadhiva yang masih terfokus pada ponselnya.
Azzahra datang dengan membawa 4 minuman di kedua tangannya dan duduk di sebelah Senja. "Capuccino, es teh, anggur." Ucapnya sembari meletakan 3 jenis minuman berbeda ke hadapan masing-masing pemesan.
Senja fokus pada makanannya, ah tidak. Sebenarnya ia tengah mencari celah agar dapat memperhatikan Sinan.
Senja menghela napas nya pelan, kembali bergabung dengan obrolan yang terkadang masih melirik-lirik sebentar ke arah Sinan.
Ketika buburnya sudah habis, disaat yang sama juga Sinan dan teman-temannya beranjak dari kantin dan menuju ke dalam kantin kejujuran.
Senja memerhatikan punggung Sinan yang kian menjauh, euforia gue segampang itu untuk jatuh ke elo?
Senja mengalihkan pandangannya ke arah minumannya yang tengah ia mainkan sedotannya itu, ia melamun sebentar.
Karena ponselnya bergetar, menampilkan seseorang yang menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Euphoria; | END ✓
Historia Corta[adj]; A Feeling Or State Of Excitement And Happiness. #1 on trueshortstory 04/07/2021