Dewo benar benar membuktikan ucapannya membantu skripsiku. Dia mengoreksi dan menyuruhku mencari sumber referensi lain untuk melengkapi penelitianku.
Mau tak mau, emosiku mulai luluh juga dan mulai mengurangi kejutekanku kepadanya. Sedikit doang tapi ya.. dan ini bukan berarti aku sudah sembuh dari sakit hatiku lho. Cuma sayang aja kalau tawarannya gak dimanfaatkan.
Aku diajaknya dudduk di sofa bed dengan tiang infus berdiri disampingku.
Kami mendiskusikan juga hasil penelitianku yang dianggap masih kurang untuk jadi bahan kesimpulan nanti. Dia ternyata benar benar detil membantuku menggali kekuatan dari hasil penelitianku.
Hampir 1 jam kami berdiskusi dan Dewo akhirnya berteriak gembira melihatku mampu menjawab apa yang dia harapkan.
"Kamu pinter juga Mbot. Gak sia sia dong Mas Dewo bimbing kamu.."
Mataku membola kesal. Dari dulu juga pinter Wo.. cuma kurang rajin aja. Wekekekek.
"Tinggal kesimpulan kamu ambil secara general aja dari hasil riset kamu. Ingat nanti di bab 5, jangan menggunakan kalimat berlebihan ya. Lebih baik ringkas padat dan jelas saja supaya keliatan inteleknya. Hehehe.."
"Oke Wo.."
"Mas Dewo.." ralatnya.
Ish, males banget deh selalu dia pengen dipanggil Mas Dewo. Tapi emang sih dia usianya mirip mirip Abang, gak ada salahnya deh aku panggil dengan yang dia mau.
"Okay Mas Dewoo.. Anda puas??" Semburku jutek.
Dewo tertawa terbahak bahak mendengar ucapanku.
"Eh mbot.. Kamu beneran mau diet?" Tanya Dewo seusai draft skripsiku dia koreksi dan di simpan.
"Emang kenapa?"
"Ya gak kenapa kenapa. Bagus koq. Cuma.. Pake protokol yang benar dan Ikuti saran dokter yaa. Jangan asal diet. Gak bagus juga itu obat obatan kimia. Kamu mau ginjal kamu kena?"
Duh, jangan sampe.
"Dirumah kamu ada fitnes room kan? Pake itu alat alat. Buat target harian dan mingguan. Ikuti juga saran ahli gizi utk makanan yang boleh dan tidak. Jangan cheating awas!"
Aku mengecimus dengan memajukan bibirku.
Dewo lalu menyimpan tabletku di sofa dan menatap intens ke arahku.
"Kamu tahu? Mas dulu punya adik gembrot juga lho. Dia dulu itu ada penyakit juga sih yang efek pengobatannya itu bikin tubuh bengkak. Lupus, kamu tahu ?"
Aku mengangguk kecil. Maksudnya apa nih?
"Adikku dulu itu pernah jadi model iklan sambilan gitu yang otomatis dong harus menjaga penampilan Mbot. Tapi efek obat lupus yang mengandung banyak hormon, membuat tubuhnya bengkak gak karuan. Sampai jadi 2x lipat tubuhnya semula.."
Wah, terus terus?
"Dia frustasi dengan beratnya itu. Mas waktu itu lagi kuliah di Italy dan keluarga Mas tinggal di Thailand. Jadi gak bisa menjadi sandaran, menolong serta membersamai dia.."
Ku lihat Dewo menarik nafas panjang.
"Dia nekad meminum pil pelangsing secara terus menerus hingga akhirnya badannya mulai mengecil kembali. Sayangnya, terjadi kontra indikasi antara obat pelangsing dan obat lupusnya.."
Mataku membulat mendengarnya dan penasaran
"Kondisinya terlambat ditolong. Dan wassalam, dia pergi enam tahun lalu Mbot.."
Wajah Dewo tampak murung setelahnya. Matanya mengerjap beberapa kali sepertinya mencoba mencegah airmatanya turun.
"Kamu diberi sehat seperti ini dan memiliki tubuh extra dibanding yang lain, selayaknya banyak banyak bersyukur. Kalau mau langsing, pake cara yang sehat. Diet yang benar, olahraga yang cukup, jangan barbar kalau makan. Bagusnya lagi di bawah pengawasan para ahli. Sampe sini paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosenku Gebetanku
ChickLitApakah salah jika Oliva jatuh hati pada Dosen Pembimbing Skripsi sendiri ? Dia begitu sempurna dimatanya. Tapi kenapa dia selalu memandang Oliva sebelah mata dan tak menganggap ucapan ucapan manisnya yang menggoda. Apa karena fisik Oliva yang berleb...