Part 06

4.2K 330 20
                                        

Mimpi apa ya tadi malam? Sempat pingsan tapi gak lama. Terus tidur mimpi apa ya? Kenapa bisa ketemu pakGan dalam keadaan dia toples gitu dan cuma berbalut handuk? Seksi.. muehehhee..

Haish, mana badannya kotak kotak gitu. Mirip mirip sama abang gw. Lah tapi ini kan dosbing dikampus. Dapet untung besar dong gw? Hihiii

Mata Pakgan membola lalu menatapku tajam. Dia langsung berbalik menuju kamar yang pintunya terbuka

Brakk! Dia membantingnya keras setelah menghilang dibalik pintunya.

Duh, bikin kaget aja sih ni pakgan. Gak tau apa hatiku jadi dagdigdugdegdog.. wkekekek..

Aku lalu duduk di sofa terdekat dan mengamati interior ruangan ini walau agak gelap. Lumayan rapi. Cuma warnanya apa kurang jelas karena situasinya gak terlalu terang.

Tiba tiba aku teringat belum mengabari kakakku soal mati listrik ini. Payah bener apartemen luxury tapi kualitas listrikny odong odong.

"Abaang..," pekikku ketika hubungan telephone tersambung juga.

"Kamu belum tidur?" Jawab disebrang sana to the point

Aku mengerucut kesal. Boro boro tidur, yang ada kabur ketakutan ke tetangganya

"Mati lampu Bang. Aku ngungsi ke tetangga Abang nih. Cepet pulang makanya. Takutt sendirian.."

Ku dengar Abangku mendengus tak suka.

"Ya udah sebentar lagi Abang pulang. Hati hati disana.."

Klik.

Ah lega. Abang bentar lagi pulang. Aku kembali mengitari ruangan ini dengan perasaan ingin tahu.

Hampir sepuluh menit aku ditinggal sendirian di sofa. PakGan kemana sih? koq menghilang di kamarnya?

Klik

Aku langsung menatap sumber suara dari pintu yang terbuka. Terlihat PakGan yang tampak mengenakan sarung kotak kotak dengan baju koko diatasnya.

Masya Allah, ini calon imamku kenapa tamvan sekali?? Makin bersinar beut ya kalau liat orang ganteng abis sholat.

"Sorry lama. Kamu mau minum apa?" tanyanya seraya berjalan ke arah pantry.

Aku yang masih terpana dengan penampilannya, menjawabnya dengan malu malu.

"Apa aja. Asal pakGan yang bikinin..."

Laki laki itu berdecak keras lalu membawakanku sekotak jus beserta gelas anggur berwarna putih

"Cuma ada ini.." ujarnya pendek.

Aku mengucapkan terima kasih dengan hati berbunga bunga ketika menerimanya. Aku anggap mahar aja boleh kan pak Gan?

Tak ada suara diantara kami.
Sama sama diam dan tak membuka percakapan apapun.

Tak berapa lama terdengar suara ponsel pakGan yang ada dimeja sofa yang dekat dengan dudukku.

Ku lihat pakGan langsung berdiri dan menghampiri balkon ruangan yang hanya dilapisi tirai tipis warna putih.

"Iya.. nanti Papa mampir ya.."

"Ok sayang.. love you"

Samar ku dengar percakapan pakgan dan sontak membuatku merinding.

Papa? Maksudnya Papa apa nih?

Love you? Itu pacarnya atau anaknya? Haishh.. pake love you love you segala pulak. Kalau pacar koq aku langsung gak semangat nih ya? Tapi kalau anaknya? Ciyusan dia udah punya anak?

Dosenku GebetankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang