Eleven

392 79 33
                                    

Setelah menerima panggilan dari sejin, wooseok kembali keruangan seungsik. Ketika membuka pintu kamar seungsik, wooseok dibuat kaget karna kehadiran seungwoo disana.

"Lu ngapain woo?."
Tanya wooseok sarkas, wooseok masih sedikit kesal karna seungwoo sering mengganggu seungsik.

"Kenapa emang?, kayaknya didepan pintu gak ada tulisan gue dilarang masuk."
Jawab seungwoo tak kalah sarkasnya.

Wooseok mendekat kearah samping rajang seungsik yang bersebrangan dengan seungwoo.

"Lu gak apa-apain temen gue kan?."
Tanya wooseok menyelidik, dan membuat seungsik kaget.

"Perlu banget gue jawab?. Lu liat aja sendiri, ada yang aneh gak sama seungsik?."
Jawab seungwoo datar.

"Ya kali aja lu khilaf sama temen gue, apalagi lu berduaan doang tadi."
Lanjut wooseok sambil menarik bangku kesamping ranjang seungsik. Kemudian dia mengambil sebotol air mineral.

"Walaupun gue khilaf itu juga sah-sah aja, sama pacar gue sendiri."
Jawab seungwoo dengan entengnya.

Uhuk...Uhukk...

Wooseok yang sedang minum tersedak karna mendengar ucapan seungwoo, dia mengelap mulutnya dan menutup botol air mineral itu. Kemudian wooseok menatap seungsik yang juga sedang bengong akibat ucapan seungwoo barusan.

"Jadi bener sik?."
Tanya wooseok.

"Iya dia pacar gue, kenapa?."
Bukan seungsik yang menjawab, melainkan seungwoo.

"Gue tanya temen gue ya, gak tanya sama lu."
Ucap wooseok ngegas.

"Gue bantu pacar gue jawab."
Jawab seungwoo.

"Astaga sik, kenapa lu mau sama orang kayak gini sih."
Lanjut wooseok sambil menatap seungwoo kesal.

"Ada yang salah sama gue?."
Ucap seungwoo kesal.

"Semua salah, pertama lu ngeselin, kedua lu tuh horror, ketiga lu itu selalu ganggu temen gue."
Jawab wooseok, kemudian seungwoo terdiam mendengar ucapan wooseok.

"Udah, udah. Kenapa kalian jadi ribut sih."
Ucap seungsik melerai wooseok dan seungwoo.

"Maaf ya, wooseok gak maksud ngomong gitu kok."
Lanjut seungsik, karna merasa tidak enak pada seungwoo akibat ucapan wooseok.

"Apasih sik, gue emang sengaja bilang gitu."
Ucap wooseok sambil melirik seungsik tajam.

"Biarpun gue ngeselin, horror dan selalu ganggu dia. Tapi dia suka dan mau sama gue."
Jawab seungwoo sambil menatap seungsik, membuat wajah seungsik memerah.

"Terus lu mau apa?."
Lanjut seungwoo, kemudian melirik wooseok tajam.

"Sumpah ya sik, gue gak ngerti jalan pikiran lu. Ada jaeyoung, sangyeon, tapi lu malah mau sama yang modelan seungwoo."
Ucap wooseok sambil menggelengkan kepalanya.

"Jagain temen gue, jangan sampe dia masuk RS lagi. Kan katanya lu pacarnya."
Lanjut wooseok, sambil berjalan kearah meja dan mengambil remote tv kemudian menyalahkannya.

Sedangkan seungsik yang melihat wooseok hanya terkekeh pelan, begitulah sahabatnya itu, dia akan dengan gambalang mengucapkan apa yang terlintas difikirannya.

"Maafin wooseok ya woo."
Ucap seungsik pada seungwoo.

"Iya, tapi aku gak bisa keseringan ketemu dia kayaknya. Nanti aku bisa hipertensi."
Jawab seungwoo.

"Ngomongin gue ya lu berdua."
Saut wooseok yang duduk disofa sambil mengganti chanel tv.

"Engga seok, apasih. Udah nonton aja."
Jawab seungsik.

Phantom Of The Campus || [♧ Complete✅ ♧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang