Nine

364 79 34
                                    

Seungsik dan sihun sedang menuju kantin fakultas, mereka ingin menyusul wooseok, sejin, jinhyuk, hangyul, seungyoun dan jaeyoung yang sudah terlebih dahulu menuju kantin.

Sedang asiknya sihun dan seungsik berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak seungsik. Dan menumpahkan minumannya kebaju seungsik.

"Maaf.. Maaf, gue gak sengaja."
Ucap orang tadi.

"Heem, gapapa kok."
Jawab seungsik.

"Kalo jalan tuh hati-hati dong."
Saut sihun.

"Hun, udah ah."
Ucap seungsik, sambil memegang lengan sihun.

"Maaf ya sekali lagi, gue bener-bener gak sengaja."
Lanjut orang yang menabrak seungsik.

"Iya gapapa."
Jawab seungsik sambil tersenyum.

Kemudian orang tadi pergi meninggalkan sihun dan seungsik.

"Bego banget sih, ada orang segede kita masa masih ditabrak juga."
Ucap sihun masih dengan emosinya.

"Gak sengaja dia, udah ah gausah diperbesar."

"Iya... Iyaa."

"Lu duluan aja deh hun, gue mau ketoilet dulu. Lengket banget soalnya."
Ucap seungsik sambil menepuk bajunya yang kena tumpahan minuman.

"Gapapa gue duluan?, gue temenin aja deh."

"Gausah, lagian gue sebentar doang kok. Tadi kan lu bilang udah laper, mending duluan aja kekantin ya."

"Yaudah kalo gitu, gue duluan ya."

"Heem."

Sihun berjalan menuju kantin, dan meninggalkan seungsik sendirian disana. Sepeninggalan sihun, seungsik pergi menuju toilet. Tapi sesampainya disana, toilet itu tertutup dan ada tulisan sedang diperbaiki. Hingga akhirnya seungsik menunju toilet dilantai dua.

Seungsik masuk kedalam toilet lantai dua, dia membersihkan bajunya yang terkena minuman dengan aliran air dari keran. Kondisi lantai dua kampus mereka memang cukup sepi, karna ada beberapa ruangan kelas yang sedang direnovasi.

Dan untuk keamanan dan kenyamanan mahasiswa juga dosen, untuk sementara kegiatan belajar mengajar dilantai itu dialihkan kegedung sebelahnya.

Setelah selesai, seungsik bergegas untuk keluar dari toilet. Tapi saat tangannya mencoba membuka knop pintu, pintu itu terkunci dan tidak bisa terbuka.

"Loh, kok gabisa kebuka ya."
Ucap seungsik sambil sedikit menggerakan pintu.

Seungsik mencoba menghubungi ponsel temannya, tetapi baru satu kali dia menghubungi nomor sejin, ponsel seungsik mati karna kehabisan batre.

"Astaga sik, kebiasaan banget."
Ucap seungsik sambil melihat ponselnya yang lowbat.

Seungsik mencoba menggedor pintu itu dari dalam, berharap ada seseorang yang mendengar, dan membukakan pintu. Tapi sampai sepuluh menit dia menggedor pintu, tidak ada satupun orang yang mendengar.

Seungsik melihat telapak tangannya yang memerah karna mencoba menarik knop pintu, hingga akhirnya dia terduduk dilantai toilet.

"Gimana keluarnya, kalo kayak gini."
Gumam seungsik.

Seungsik yang sedang duduk dilantai, tiba-tiba mencium bau asap. Dia menutup hidungnya dan berdiri dari duduknya. Semakin lama bau asap itu semakin menyengat, dan membuat seungsik batuk.

"Astaga ini apa."
Ucap seungsik sambil menutup hidungnya.

BRAKKK...

BRAKKK...

Phantom Of The Campus || [♧ Complete✅ ♧]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang